mbak baru mau 7 bln yaa..
  coba deh kasih buah pepaya, alpukat.. or kurangi aja  MPASInya alias 
perbanyak ASInya...
  
  tp sbenernya wajar kok klo baru awal2 pengenalan MPASI itu pupnya jd  lebih 
keras /.. soalnya pencernaan baru beradaptasi nyerna  makanan..perlahan juga 
bisa menyesuaikan diri kok..
  
  dulu dd Ija juga gitu awal2 MPASi pupnya keras..lama2 gak..krn udah bisa 
beradaptasi..

rusmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          Moms yg baik hati ,
  
  kasih masukannya donk...
  kl dr artikel ini bayam + wortel + brokoli + sayuran hijau lainnya +  umbi2an 
spt wortel buncis,dll belum boleh donk dikasih ama arion  (soalnya baru 7bln)
  trus, Arionku koq keras banget pupnya, kasian banget tadi pagi wkt aku  
ngasih maem, dia ngeden gitu, trnyata mo pup (keliatan dikit ujungnya,  tp gak 
keluar2 malah masuk lagi, sampe siang ini malah blum pup samsek
  
  Pertanyaanku:
  - apa donk sayurannya utk baby 7bln kl yg hijau en wortel gak boleh??
  - Bgm spy pupnya gak keras (wkt maem 6 bln gak pernah keras pupnya  pdhal blm 
dikasih sayuran wkt itu, skrg dah 7 bln harusnya dng sayuran  kan makin lancar 
kr mengandung serat??)
  - sampai umur brp buahnya tetap dikukus??
  
  sorry, banyak banget pertanyaannya, 
  makasih banyak ya...
  
  
  rusminamamanyaarion
  yanglagipuyengmikirinpupnyaarionygkeras
    Tanggal: Fri, 7 Sep 2007 14:29:25 +0700
Dari: "ADIM KADIMULOH" <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: <balita-anda@balita-anda.com>
Topik: RE: [balita-anda] Yang Boleh dan tidak untuk makanan bayi 7 bulan, ?

  PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI 
(MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI)


sehatgroup.web.id

Perhatikan Bahan Makanan Untuk Bayi Anda!

Seiring  dengan tumbuh dan berkembangnya bayi Anda, maka keingintahuannya makin 
 besar untuk mengambil makanan dari piring Anda – dan Anda akan lebih  
tertantang untuk mengenalkan variasi makanan kepadanya. Namun tidak  semua 
makanan aman bagi anak Anda. Ada yang dapat menimbulkan bahaya  tersedak, ada 
juga yang tidak baik bagi sistem pencernaan anak Anda  yang masih berkembang, 
dan yang lainnya berpotensi sebagai pencetus  alergi. (Beberapa keluarga 
cenderung lebih sensitif terhadap alergi  dibandingkan keluarga lainnya. Jika 
keluarga Anda termasuk salah  satunya, simak terus anjuran mengenai berapa lama 
menunda pemberian  jenis makanan tertentu.) Berikut adalah jenis makanan yang 
dihindari  berdasarkan tahapan usia anak.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 6 Bulan
 
Semua  makanan cair maupun padat: American Academy of Pediatrics (AAP), WHO,  
UNICEF, dan hampir seluruh badan kesehatan serta dokter spesialis anak  
menganjurkan bahwa Anda memberikan ASI (atau susu formula) ke bayi Anda  untuk 
6 bulan pertama.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 8 Bulan
 
• Makanan dengan kandungan nitrat yang tinggi 
Makanan  seperti ini dapat menyebabkan sindrom bayi biru*, sehingga AAP  
menganjurkan untuk berhati-hati dan menunggu hingga usia 8 bulan atau  lebih 
sebelum Anda memasak sayuran yang memiliki kandungan nitrat yang  tinggi. Yang 
termasuk dalam kelompok ini adalah sayuran berdaun hijau  dan sayuran berumbi. 
Kandungan nitrat pada sayuran berdaun hijau lebih  tinggi dibandingkan sayuran 
berumbi. Contoh sayuran berdaun hijau  adalah bayam, selada, brokoli, kale, 
kubis, dan sayuran hijau lainnya.  Sedangkan sayuran berumbi contohnya adalah 
bit, wortel, dan buncis;  serta daging-dagingan seperti hotdog, ham, bacon, 
bologna, dan salami.

• Kuning Telur
Studi  menunjukkan bahwa kuning telur yang dimasak hingga matang bisa  
diperkenalkan pada pola makan berimbang untuk bayi mulai usia 8 bulan  tanpa 
menimbulkan tanda-tanda alergi dan meningkatnya kolesterol  plasma. Namun 
karena risiko alergi makanan karena memakan putih telur,  kebanyakan para pakar 
menganjurkan untuk tidak memberikan telur utuh ke  anak-anak sebelum usia 12 
bulan. Jadi Anda dapat memberikan telur rebus  matang atau orak-arik 
telur/omelet selama Anda hanya menggunakan kuning  telur (dan tentu saja susu 
formula, keju, dan mentega). Karena adanya  risiko keracunan makanan akibat 
salmonella, pastikan untuk memasak  kuning telur hingga benar-benar matang.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 9 Bulan
 
• Keju dan yogurt
Keju  dan yogurt sangat baik dan merupakan makanan dasar untuk pola makan  anak 
yang sehat. AAP menganjurkan untuk mengenalkan yogury pada anak  pada usia 9-12 
bulan. Meskipun susu sapi sebaiknya dikonsumsi setelah  usia 1 tahun sambil 
tetap mengkonsumsi ASI atau susu formula, yogurt  lebih mudah dicerna dan 
merupakan makanan tambahan yang tepat. (Bayi  yang berasal dari keluarga yang 
memiliki sejarah alergi protein susu,  bukan intoleransi laktosa, sebaiknya 
menunggu hingga berusia 1 tahun.)

• Gandum atau produk gandum
Kebanyakan  bayi dapat mengkonsumsi gandum (seral, roti) ketika mereka berusia  
sekitar 6 hingga 8 bulan, namun gandum adalah pencetus alergi  biji-bijian yang 
paling umum. Jadi jika Anda cemas mengenai kemungkinan  alergi ini, sebaiknya 
memang ditunda hingga bayi Anda berusia 12 bulan.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 12 Bulan
 
• Susu sapi
Tetap  berikan ASI atau susu formula hingga bayi Anda berusia 1 tahun.  
Mengapa? Bayi Anda belum dapat mencerna protein dalam susu sapi sebelum  
berusia 1 tahun. Selain itu susu sapi tidak mengandung semua zat gizi  yang 
dibutuhkan bayi dan justru mengandung mineral dalam jumlah yang  dapat merusak 
ginjalnya.

• Buah-buahan berasa masam dan berry
Memperkenalkan  buah-buahan berasa masam dan berry sebelum usia 12 bulan dapat  
mencetuskan reaksi alergi, terutama jika ada bakat alergi di keluarga  Anda.

• Putih telur
Sekarang Anda dapat memberikan kuning  telur ke bayi Anda, namun tunggulah 
hingga ia berusia 1 tahun sebelum  memberikan putih telur yang kaya akan 
protein karena ada kemungkinan  bayi Anda alergi terhadapnya. Bahkan jika 
memang ia berisiko tinggi  terkena alergi, sebaiknya ditunda hingga ia berusia 
2 tahun.

• Madu dan sirup jagung
Kedua  jenis makanan ini dapat menjadi tempat berkembangbiaknya spora  
Clostridium botulinum (botulisme) dan sebaiknya dihindari hingga bayi  Anda 
setidaknya berusia 12 bulan. Saluran usus orang dewasa dapat  mencegah 
tumbuhnya spora bakteri ini, namun pada bayi spora tersebut  dapat tumbuh dan 
menghasilkan zat racun yang membahayakan jiwa.

• Ikan
Ikan,  terutama yang bertulang, dikenal sebagai pencetus alergi pada bayi.  
Seringkali dianjurkan untuk memberikan ikan hanya jika bayi berusia 1  tahun. 
Banyak yang menyarankan untuk menunggu hingga usia 3 tahun.  Namun ada juga 
yang menyatakan bahwa ikan aman dikonsumsi bayi berusia  9-10 bulan. Alasan 
lain menunda pemberian ikan pada bayi adalah  kandungan merkuri yang mungkin 
terdapat pada ikan. Saat pertama kali  mengenalkan ikan, penting untuk memilih 
tipe ikan berdaging putih.  Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter anak Anda 
sebelum Anda  memberikan ikan, terutama kerang-kerangan.

• Kerang-kerangan
Yang  termasuk kelompok ini adalah lobster, tiram, dll. Jenis ini dapat  
mencetuskan alergi dan menyebabkan reaksi alergi yang mematikan. Oleh  karena 
itu para pakar menganjurkan untuk menunda pemberian  kerang-kerangan hingga 
bayi Anda berusia 1 tahun. Kerang-kerangan  sebaiknya tidak diberikan pada anak 
yang cenderung alergi hingga  berusia 3 tahun atau lebih.

• Selai kacang
Kacang merupakan  pencetus alergi yang utama. Sebaiknya tunggulah hingga anak 
Anda  berusia lebih dari 1 tahun sebelum Anda mengenalkan selai kacang. Jika  
Anda atau suami Anda alergi pada kacang, tunggulah hingga anak Anda  berusia 
setidaknya 3 tahun sebelum diperkenalkan pada selai kacang.

• Kacang dan sejenisnya (seperti pecan dan walnut)
Jika  sepertinya bayi Anda berisiko terkena alergi, sebaiknya tunggulah  hingga 
ia berusia 3 atay 4 tahun sebelum memberinya kacang; jika tidak  ia dapat mulai 
mengkonsumsinya ketika ia berusia 12 bulan, selama  diberikan dalam bentuk pure 
atau selai kacang. (Potongan kacang dapat  menimbulkan risiko tersedak.) 
Pengenalan kacang dan sejenisnya  berdasarkan usia bervariasi. Umumnya usia 
pengenalannya adalah:
• Setelah 1 tahun untuk anak yang tidak sensitif/alergi terhadap makanan;
• Setelah 2 tahun untuk anak yang sensitif/alergi terhadap makanan.

• Jagung
Banyak  yang mengatakan bahwa jagung sebaiknya diberikan setelah usia 12 bulan. 
 Salah satu alasannya adalah jagung berpotensi mencetuskan alergi.  Alasan 
lainnya adalah jagung dapat menyebabkan bahaya tersedak.  Memperkenalkan jagung 
setelah usia 12 bulan sebagai makanan cemilan  lebih tepat dilakukan karena 
pada usia tersebut bayi seharusnya sudah  dapat mengunyah pipilan jagung dengan 
benar. Pada tahun pertama  kehidupannya, penting bagi bayi untuk memperoleh 
semua zat gizi yang  diperlukan. Sebenarnya jagung hanya memiliki kandungan 
gizi sedikit.  Sebagian besar massanya terdiri dari ampas dan diangap sebagai 
makanan  tanpa kalori. Sebaiknya memang menunggu pemberian jagung karena  
sebenarnya jagung sulit dicerna dan cenderung akan dikeluarkan dalam  bentuk 
yang sama saat dimakan.

• Kedelai
Kandungan proteinnya  yang tinggi membuat kedelai dapat mencetuskan alergi pada 
bayi. Banyak  bayi yang alergi susu juga akan bereaksi yang sama pada kedelai. 
Oleh  karena itu penggunaan susu kedelai untuk bayi yang alergi susu tidak  
dianjurkan. Satu-satunya cara untuk mencegah gejala yang berkaitan  dengan 
alergi pada kedelai adalah menghindari makanan yang bahan  bakunya dari kedelai.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 24 Bulan
 
• Coklat

Alergi  coklat yang sebenarnya jarang ditemukan, dalam hal ini orang alergi  
pada bijih coklat. Kebanyakan reaksi alergi terhadap coklat disebabkan  
intoleransi atau alergi pada satu atau lebih bahan atau zat penambah  pada 
coklat. Ini termasuk kedelai, lesitin, susu, sirup jagung, gluten,  kacang, zat 
pemberi rasa dan warna, yang juga merupakan pencetus  alergi. Jika bukan bahan 
tersebut, kotoran tikus atau serangga lainnya  kadangkala ditemukan dalam 
coklat. Hindari pemberian coklat hingga anak  Anda berusia 24 bulan.

• Susu rendah lemak

Anak Anda  masih membutuhkan kandungan lemak dan kalori yang tinggi dari susu  
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Begitu ia berusia 24 bulan (dan tak  
memiliki masalah perkembangan), Anda dapat mulai memberikan anak Anda  susu dan 
hasil produksinya yang berlemak rendah.

• Makanan yang menjadi pencetus alergi bagi orangtua si anak

Sebaiknya  tundalah pengenalan makanan yang menjadi pencetus alergi bagi Anda 
dan  suami/istri Anda. Jika Anda menyusui, hindarilah memakan semua jenis  
kacang-kacangan dan mungkin telur serta susu agar dapat membantu  menunda atau 
mencegah alergi pada bayi Anda.

• Bahaya tersedak

Daftar  makanan berikut ini berbahaya karena bayi Anda belum memiliki gigi dan  
belum menguasai sepenuhnya pergerakan mulut/lidah; memberikan makanan  jenis 
ini terlalu awal dapat berisiko tercekik. Dianjurkan untuk  memberikan makanan 
di bawah ini hingga anak Anda berusia 2 atau 3 tahun.
o  Hot dog: Saat Anda memberikan daging pada bayi Anda, ingatlah bahwa ia  
dapat dengan mudah tersedak akibat potongan hotdog kecuali jika Anda  
memotongnya seukuran kecil. (Jika Anda memberikan hot dog, cobalah yang  untuk 
vegetarian sebagai alternatif makanan yang lebih sehat.)
o Potongan besar buah, sayur (matang atau mentah), atau daging: Yang teraman 
adalah yang seukuran biji kapri.
o  Buah-buahan dan sayuran keras dan mentah seperti wortel: Kebanyakan  
buah-buahan dan sayuran sebaiknya dipotong-potong atau dimasak dalam  ukuran 
kecil hingga bayi Anda berusia 12 bulan. Dengan demikian makanan  tersebut 
tidak tersangkut di tenggorokan anak Anda. Hal yang sama juga  perlu dilakukan 
untuk celery dan buncis. Saat bayi Anda berusia 12  bulan, ia dapat mulai 
memakan buah dan sayuran yang dipotong/dijus.
o Keju bongkahan: Potonglah keju hingga berbentuk sangat kecil atau serpihan
o  Anggur utuh: Potonglah anggur, tomat ceri, dan melon dalam potongan  kecil 
sebelum diberikan. Buah yang utuh dapat tersangkut di tenggorokan  anak Anda.
o Makanan yang kecil dan keras: Permen keras seperti  gulali, kacang-kacangan 
(selain yang ditumbuk halus), brondong jagung,  permen loli, kismis dan 
buah-buahan kering lainnya, biji-bijian, dan  permen karet berpotensi 
menimbulkan bahaya tersedak.
o Beberapa  jenis makanan empuk dapat tersangkut dalam tenggorokan anak Anda,  
seperti marshmallow, permen lunak, selai kacang, permen karet
o Makanan yang sulit dikunyah dan ditelan: keripik kentang atau jagung, 
potongan daging (misalnya sate), potongan daging bacon
o Hindari membiarkan anak Anda makan di mobil karena sulit untuk mengawasi 
sambil mengendarai mobil
o Janganlah makan sambil berjalan atau berlari

• Makanan yang berpotensi tinggi menimbulkan alergi

Kebanyakan  anak dapat mengatasi alergi saat usia 1 tahun dan sudah tidak 
alergi  lagi saat usia 3 tahun. Namun alergi pada makanan yang juga menimbulkan 
 alergi pada orangtuanya dapat menetap selama bertahun-tahun. Oleh  karena itu 
para ahli menganjurkan menunda memberikan putih telur hingga  usia 2 tahun, 
kacang-kacangan, kerang-kerangan, ikan, dan kacang tanah  (termasuk selai 
kacang) hingga bayi Anda berusia setidaknya 3 tahun.



Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke