Tadi pagi posting ini ke ba_oot :
 
dari milis tetangga...

====================

Malaysia lagi kehilangan muka gara-gara badmintonnya
nggak lagi berbulu dan bolasepaknya hancur lebur di
Piala Asia kemarin. Seperti kita tahu, lewat dua
sektor itu Malaysia merasa pernah menandingi
Indonesia yang nyaris mengganyangnya. Mereka juga
merasa naik gengsi dengan memiliki Mahathir yang
berjuluk "Soekarno kecil".

Jadi, buat apa membenci orang yang punya kekurangan?

Soal musik sampah, itu lantaran mereka lagi gedeg.
Susah-payah bikin lagu-lagu yang mereka klaim sebagai
genre "Malaysian Rock", eeh...
ternyata bikin begituan cuma hal sepele saja buat si
Sheila Ungu on Kangen Seven. Pasalnya, rock malesya
itu melulu "Isabela adalah..."
yang merinto-rinto penuh harahap. Sedangkan Indonesia
yang punya sejibun rocker aliran apapun, nggak perlu mendongkrak
dirinya untuk kelihatan eksklusif. Malah, dengan rendah hati
kita
mengakui rocker juga manusia.

Jadi, buat apa membenci orang yang kurang perhatian?

Malaysia samasekali bukan tandingan Indonesia. Jangan
kotori jari kita untuk nyentil orang yang banyak kekurangannya.
Tapi tetap, kita harus waspada terhadap penyusupan pemikiran
fundamentalis (sejak pertengahan 1980an kalau nggak salah) serta
ekspor
teroris macam Azahari & M.Top yang sengaja menghancurkan nama
Indonesia dan - langsung atau tidak - merampas kue pariwisata
kita.

Jadi, ndak ada gunanya membenci orang yang cemburuan.
Semakin kita membenci Malaysia (dan Singapur) &
semakin keruh situasi kawasan, semakin senanglah si
ceriwis Inggris. Apalagi kalau sampai timbul
konflik, semakin leluasalah pasukan sekutu
mengangkangi Selat Malaka
dengan helm PBB - seperti di Timtim itu.

Inggris, bangsa yang gampang marah dan pendendam itu,
bagaimanapun pandai mempermainkan wajah & lidah demi
peran aristokratnya. Dia lebih suka menyuruh orang
lain menjalankan misinya. Tapi kalau sudah
kelewat ngebet, maka perangai aslinya yang lebih
rendah dari bonek dan lebih sadis dari residivis pun
muncul. Lihat, apa kurang jauhnya Malvinas dari
London? Toh direbut juga sekalipun dengan
menenggelamkan anak-anak mudanya di lautan beku.

Kita, Indonesia, boleh marah terhadap proyek Inggris
bernama "Malaysia" itu, tapi tidak kepada pribumi di
sana. Saudara-saudara di Semenanjung itu justru perlu
dibantu untuk bebas menjadi dirinya
sendiri. Kita boleh tersinggung akan perlakuan
adik-adik kecil itu.
Tapi membenci? Kok jadi mirip Tessy Srimulat; mantan
KKO yang lebih seneng nyubit ketimbang tetap gagah.

Sebagai yang lebih tua kita wajib membimbing Malaysia
ke jl. yang benar. Lihat, mereka kan masih nggak ngerti cara
bertetangga, salah memahami rock, serta keliru pula memaknai
lagu
santai
sebagai anthem kerajaan...: )

Nggaklah. Indonesia masih lebih gagah dan punya harga
diri dibanding "Malaysia". Masalahnya tinggal bagaimana kita
menggali, menemukan, dan membangunkan lagi jatidiri Indonesia.

Kerja ini bisa tambah ruwet kalau melihat pidato SBY
yang terkesan jadi jubirnya Malaysia: "Kalau (polisi
itu) terbukti bersalah, akan ditindak".

Akhirul kalam, mari kita benahi saja dulu dari titik
ini; para pemingpin itulah yang - sadar atau tidak,
sengaja atau tidak - membuat bangsa ini serba menciut
dan ketinggalan di mana-mana.
Tangani setiap perselisihan dengan Malaysia atau
siapapun secara logis dan dewasa. Juga dengan
pemerintah sendiri

From: "Satrio Arismunandar"

________________________________

From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thu 12/6/2007 14:57
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] malaysia ngajak perang



udah. kok gw biasa aja ya ngerasanya? yang gokil mah gak usah ditanggepin :D

On Dec 6, 2007 2:49 PM, meidy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ada yang uda buka web ini :
> http://ihateindon.blogspot.com/
>
> sakit hati euy bacanya... gile kita diinjak abis..
>
> MD
>
>


<<winmail.dat>>

IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are intended only for the 
individual or entity addressed above and may contain confidential and/or 
privileged material.
Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive 
this email in error, please contact us, then delete the email.
Please note that any views or opinions presented in this email are solely those 
of the author and do not necessarily represent those of the company and should 
not be seen as forming a legally binding contract without express written 
confirmation.
Finally, the recipient should check this email and any attachments for the 
presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any damage 
caused by any virus transmitted by this email.

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke