Kemarin waktu Idul Fitri banyak yang menyayangkan adanya perbedaan
antara NU dan Muhammadiyah, tapi Alhamdulillah untuk Idul Adha 2 ormas
terbesar di Indonesia tersebut bisa sama dan tentu saja juga sama dengan
keputusan Pemerintah.
Kalau kita semua udah sama, buat apa lagi lihat keputusan Aran Saudi,
dari dulu kita nggak pernah mengacu ke Arab Saudi, dan perbedaan dengan
Arab Saudi sudah sering terjadi karena penentuan di Arab sering membingungkan.
Jadi yang penting kita sama tanggal 20...


At 01:20 PM 07/12/12, you wrote:

Ketetapan Pemerintah RI

Idul Adha Seragam 20 Desember

<http://www.republika.co.id/>http://www.republika.co.id/
Selasa, 11 Des 2007

Umat bersyukur atas kekompakan NU dan Muhammadiyah.


JAKARTA -- Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah, sepakat bahwa tanggal 1 Dzjulhijjah adalah hari kemarin (Senin, 10/12). Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 2007 atau 10 Zulhijjah 1428 Hijriyah jatuh pada Rabu (19/12) selepas maghrib dan shalat Ied atau pelaksanaan qurban digelar seragam pada Kamis (20/12).



''Insya Allah tahun ini tidak ada perbedaan (Idul Adha), tanggal 1 Dzulhijjah disepakati hari ini (kemarin, red), baik oleh NU maupun Muhammadiyah. Jadi untuk Idul Adha semua serentak di seluruh wilayah Indonesia,'' ungkap Menteri Agama, M Maftuh Basuni, menjawab wartawan sebelum terbang ke Arab Saudi selaku Amirul Hajj Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (10/12).



Pemerintah Indonesia, lanjut Menag, juga menerima surat dari pemerintah Malaysia yang menginformasikan penentuan serupa untuk tanggal 1 dan 10 Dzulhijjah 1428 H itu. ''Malaysia dan kita sama,'' tegasnya.



Bulan sudah naik
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rosyad Sholeh, menjelaskan, dalam mengambil keputusan menentukan tanggal 1 Dzulhijjah, Majelis Tarjih melakukannya berdasarkan pertimbangan hisab seperti dalam penentuan tanggal 1 Ramadhan atau 1 Syawal. Metode hisab, mempunyai fungsi dan kedudukan sama dengan metode rukyat sebagai pedoman penetapan awal bulan qamariyah, serta melengkapinya dengan dalil-dalil syar'i dan dengan demikian rukyat tidak lebih diutamakan daripada hisab.



Hasil perhitungan Majelis Tarjih MUhammadiyah, 1 Dzulhijjah 1428 H jatuh pada 10 Desember 2007. ''Semalam bulannya sudah naik,'' ungkap Rosyad, kemarin. Sementara Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU, Endang Turmudzi, menegaskan, organisasinya tidak resmi mengeluarkan pengumuman tentang 1 Dzulhijjah 1428 H. ''Tapi kita sama dengan pemerintah, Idul Adha-nya tidak beda.''



Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia (GUUI), Habib Abdurrahman Asseqaf, mengaku bersyukur karena para pimpinan ormas Islam menunjukkan sikap bijaksana seperti para pemimpin umat terdahulu. ''Seperti Buya Hamka dan lain-lain, sangat memperhatikan persatuan daripada perbedaan yang kurang prinsip. Coba kalau Idul Fitri dan Ramadhan seperti ini, kan enak kita juga,'' paparnya.



Menurut dia, perbedaan penentuan awal bulan qamariyah sejatinya terletak pada perspektif ilmu pengetahuan yang menempatkan metode hisab dan rukyat pada posisi berlawanan. Padahal, bila ingin mencermati lebih jauh, hisab dan rukyat ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan timbal balik. Artinya, tidak perlu dibandingkan mana yang paling baik dan paling benar. Ade


Ketetapan Arab Saudi


Saudi Umumkan, Wuquf 18 Desember dan Idul Adha 19 Desember 2007











<http://www.eramuslim.com/>http://www.eramuslim.com/



Selasa, 11 Des 2007


Majlis Qadha atau Dewan Pengadilan Tinggi Kerajaan Saudi Arabia mengeluarkan pernyataan tentang tanggal 1 Dzul Hijjah 1428 H jatuh pada hari Senin atau bertepatan dengan tanggal 10 Desember 2007.

Dengan demikian, hari Arafah akan jatuh pada tanggal 18 Desember 2007 (9 Dzul Hijjah) dan Idul Adha pada tanggal 19 Desember 2007 (10 Dzul Hijjah).

Ketetapan ini dikeluarkan setelah adalah kepastian terkait jatuhnya awal bulan Dzulhijjah pada malam hari Senin kemarin, yang dikeluarkan oleh Keterangan Dewan Pengadilan Tinggi yang juga menjadi Institusi Resmi Pemantau Hilal Dzul Hijjah di Saudi.

Disebutkan, "Dipastikan secara resmi dari Majlis Qadha A'la, bahwa masuknya bulan Dzul Hijjah 1428 H, adalah malam hari Senin bertepatan dengan tanggal 10 Desember, dengan sejumlah saksi yang dipercaya telah menyaksikan hilal. Dengan demikian, wuquf di Arafah jatuh pada hari Selasa 18 Desember 2007 dan Idul Adha Al-Mubarak jatuh pada 19 Desember 2007. "

Pengumuman itu dikeluarkan untuk seluruh kaum Muslimin, dengan iringan do'a agar Allah swt melimpahkan keberkahannya kepada umat Islam di manapun berada, mencabut semua penderitaan dan fitnah atas mereka, mempermudah para jamaah haji dalam menunaikan ibadahnya. Juga agar Allah swt mengampuni segala dosa yang dilakukan, menghimpun persatuan hati di antara kaum Muslimin dan memenangkan mereka dengan al-haq.

Perlu diketahui, tercatat 1, 2 juta haji telah sampai dari berbagai negara ikut melakukan ibadah haji di tanah haram. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 1, 5 juta orang. (na-str/iol)


Dasar penetapan Iedul Adha

Kapan Shalat Iedul Adha?

Muhammad Syamlan, Lc.
Pimpinan Lembaga Da'wah dan Ilmu Pengetahuan Islam Ma'had Rabbani
Bengkulu Sekum MUI Prop. Bengkulu

Setelah perbedaan penentuan Idul Fitri dua bulan lalu, kini kita kembali "dibingungkan" dengan penentuan Idul Adlha. Ada fihak yang menentukan hari Rabu, bertepatan dengan tanggal 19 Desember dan ada fihak yang menetapkan baru besoknya, yaitu hari Kamis 20 Desember. Barangkali ada yang sampai tak habis pikir, bagaimana ini bisa terjadi?

'Idul Fithri berbeda, Idul Adlha juga berbeda! Dalam soal penentuan Idul Fithri, barangkali masih punya dalil yang bisa diterima untuk berbeda karena perhitungan-perhitungan matla' antar wilayah yang bisa berbeda di samping pedoman hisab dan rukyah yang sulit dipertemukan, meskipun jelas menurut jumhurul ulama (selain madzab Syafi'i) ummat Islam sedunia hendaknya marayakan Idul Fithri pada hari yang sama. (Lihat Alfiqhul Islami waadillatuh, Wahbah Zuhaili). Tapi dalam persoalan penentuan 'Idul Adlha ini ada pedoman yang seharusnya menjadikannya sangat jelas yaitu rangkaian ibadah haji yang diikuti oleh seluruh jama'ah dari berbagai penjuru dunia tanpa ada perselisihan di antara mereka khususnya dalam menetapkan kapan Wuquf di Arafah dan hari penyembilihan kurban (yaumun nahr). "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengedarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh." (Al-Haj:27).

Perlu dimaklumi bersama bahwa pelaksanaan Shalat 'Idul Adha adalah dilakukan pada hari "Nahr" yaitu pada saat jama'ah haji melakukan penyembelihan hewan qurban di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah, sepulang dari 'Arafah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari 'Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: "Hari ('Idul) Fithr kamu adalah pada hari kamu berbuka (selesai Ramadhan), dan hari ('idul) Adlha kamu adalah saat kamu menyembelih hewan qurban, dan hari (wukuf di) 'Arafah kamu pada hari yang kamu ketahui." Penjelasan Nabi ini bersifat umum; mengenai semua orang yang hidup di zaman beliau maupun setelahnya, juga semua ummat Islam yang berada di tempat manasik haji maupun di daerah lain.

Sedang puasa 'arafah yaitu sehari sebelum hari raya, sudah barang tentu bertepatan dengan jam'ah haji sedang wukuf di Arafah. Oleh karena itu, puasa arafah ini hanya sunnah bagi yang tidak sedang haji, adapun bagi yang sedang haji, maka pada hari 'arafah mereka wukuf di 'arafah justru tak boleh berpuasa. Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayat dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah melarang berpuasa pada hari 'Arafah di 'Arafah. Puasa 'arafah disunnahkan bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sangat jelas hikmahnya, yaitu agar seakan turut serta merasakan suasana wukuf di 'arafah itu.

Dengan demikian, di zaman yang sangat canggih seperti ini, di mana jadwal dan kegiatan jama'ah haji di Makkah sana bisa kita ikuti beritanya setiap saat bahkan setiap detik jika kita mau, maka adalah suatu kenaifan bila kita dalam menentukan puasa arafah dan juga Idul Adlha punya jadwal sendiri seakan tak ada kaitan dan tak mau tahu dengan pelaksanaan ibadah haji oleh kaum muslimin yang sedang berlangsung.

Dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang dengan jelas telah diumumkan bahwa wuquf di arafah adalah jatuh pada hari Selasa bertepatan dengan tanggal 18 Desember dan hari raya 'Idul Adlha adalah jatuh pada hari Rabu bertepatan dengan tanggal 19 Desember, maka bila kita berhari haya pada hari Kamis, 20 Desember, berarti kita telah lewat sehari. Dan lebih tidak sinkron lagi, ketika kemarennya (hari Rabu) kita berpuasa 'Arafah mereka sudah selesai wukuf di 'Arafah dan melakukan penyembelihan hewan kurban di Mina.

Maka yang tepat dengan tata-turutan pelaksanaan ibadah haji yang sekarang sedang berlangsung adalah bila kita berpuasa arafah pada hari Selasa ketika mereka pada hari Selasa itu benar-benar sedang wukuf di 'Arafah dan kita besoknya melakukan shalat Idul Adlha dan memotong hewan korban karena pada hari itulah yang disebut sebagai hari nahr yang artinya penyembelihan. Dan silakan untuk dilanjutkan pemotongan hewan korban itu pada tiga hari setelah itu, yang dikenal dengan hari-hari tasyriq.

Hari raya dan 3 hari tasyriq itu kita tidak boleh berpuasa. Dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling Mina (agar mengumumkan), "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (yaumun nahr dan 3 hari tasyriq berikutnya), karena ini adalah hari-hari makan dan minum dan dzikir kepada Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Dengan penjelasan ini, penulis berharap, kita tak bisa lagi "dibingungkan" dengan adanya dua pengumuman; kapan seharusnya kita shalat Idul Adlha, termasuk puasa 'arafah, ikut yang pertama atau ikut yang kedua? Kini persoalan sudah sangat jelas, karena pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh saudara-saudara kita bisa kita saksikan langsung.

Sekarang problematika memang sangat komplek, sebagaimana dalam banyak hal yang kita hadapi selalu saja kita dihapankan kepada persoalan-persoalan yang itu semua menguji kita agar kita tetap berani memilih pilihan yang jelas-jelas tepat, meskipun kadang tampak melawan arus.

Nah, masihkah ada yang bingung untuk memilih kapan idul Adlha?
Wallahu a'lam.

Catatan: artikel di edit berdasarkan tanggal aktual saat ini (Azhari)



Content-Type: text/plain;

IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are intended only for the individual or entity addressed above and may contain confidential and/or privileged material. Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive this email in error, please contact us, then delete the email. Please note that any views or opinions presented in this email are solely those of the author and do not necessarily represent those of the company and should not be seen as forming a legally binding contract without express written confirmation. Finally, the recipient should check this email and any attachments for the presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any damage caused by any virus transmitted by this email.

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke