Coba dilihat lagi Hadits yang berhubungan dengan Idul Adha
sama sekali tidak ada perintah harus sama dengan Arab Saudi
Coba pikirkan pada saat teknologi informasi belum seperti sekarang
untuk daerah yang jauh dari Arab tidak mungkin tahu kapan di Arab
Idul Adha, jadi jelas pedoman yang dipakai adalah perhitungan dimana
kita tinggal, bisa dengan rukyat bisa juga dengan Hisab,
yang beda dengan Arab nggak cuman Indonesia, banyak negara yang
tidak mengikuti Arab dan itu punya alasan yang kuat.
Masak iya sih NU, Muhammadiyah dan Pemerintah berani menentukan
kapan Idul Adha tanpa dasar Dalil yang kuat, kan tidak mungkin.
Kemarin Idul Fitri keputusan pemerintah juga beda dengan Arab tapi nggak
jadi soal, begitu juga tahun2 lalu sudah sering Idul Adha maupun Idul
Fitri beda dengan Arab, nggak ada masalah, semua punya dasar yang kuat.
Kita bersyukur kali ini Idul Adha NU, Muhammadiyah & Pemerintah sama.
Masalah beda dengan Arab no problem karena secara astronomi Arab
beda dengan kita
Beribadah itu yang penting substansinya.

At 05:13 PM 07/12/12, you wrote:
Kalo gitu, ibadah Haji dipindahin aja ke Pondok Gede ya boss.....

On Dec 12, 2007 1:43 PM, Aris Wibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kemarin waktu Idul Fitri banyak yang menyayangkan adanya perbedaan
> antara NU dan Muhammadiyah, tapi Alhamdulillah untuk Idul Adha 2 ormas
> terbesar di Indonesia tersebut bisa sama dan tentu saja juga sama dengan
> keputusan Pemerintah.
> Kalau kita semua udah sama, buat apa lagi lihat keputusan Aran Saudi,
> dari dulu kita nggak pernah mengacu ke Arab Saudi, dan perbedaan dengan
> Arab Saudi sudah sering terjadi karena penentuan di Arab sering
> membingungkan.
> Jadi yang penting kita sama tanggal 20...
>
>
> At 01:20 PM 07/12/12, you wrote:
> >
> >Ketetapan Pemerintah RI
> >
> >Idul Adha Seragam 20 Desember
> >
> ><http://www.republika.co.id/>http://www.republika.co.id/
> >Selasa, 11 Des 2007
> >
> >Umat bersyukur atas kekompakan NU dan Muhammadiyah.
> >
> >
> >JAKARTA -- Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU)
> dan
> >Muhamadiyah, sepakat bahwa tanggal 1 Dzjulhijjah adalah hari kemarin
> >(Senin, 10/12). Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 2007 atau 10
> >Zulhijjah 1428 Hijriyah jatuh pada Rabu (19/12) selepas maghrib dan
> shalat
> >Ied atau pelaksanaan qurban digelar seragam pada Kamis (20/12).
> >
> >
> >
> >''Insya Allah tahun ini tidak ada perbedaan (Idul Adha), tanggal 1
> >Dzulhijjah disepakati hari ini (kemarin, red), baik oleh NU maupun
> >Muhammadiyah. Jadi untuk Idul Adha semua serentak di seluruh wilayah
> >Indonesia,'' ungkap Menteri Agama, M Maftuh Basuni, menjawab wartawan
> >sebelum terbang ke Arab Saudi selaku Amirul Hajj Indonesia di Bandara
> >Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (10/12).
> >
> >
> >
> >Pemerintah Indonesia, lanjut Menag, juga menerima surat dari pemerintah
> >Malaysia yang menginformasikan penentuan serupa untuk tanggal 1 dan 10
> >Dzulhijjah 1428 H itu. ''Malaysia dan kita sama,'' tegasnya.
> >
> >
> >
> >Bulan sudah naik
> >Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rosyad Sholeh, menjelaskan,
> >dalam mengambil keputusan menentukan tanggal 1 Dzulhijjah, Majelis Tarjih
> >melakukannya berdasarkan pertimbangan hisab seperti dalam penentuan
> >tanggal 1 Ramadhan atau 1 Syawal. Metode hisab, mempunyai fungsi dan
> >kedudukan sama dengan metode rukyat sebagai pedoman penetapan awal bulan
> >qamariyah, serta melengkapinya dengan dalil-dalil syar'i dan dengan
> >demikian rukyat tidak lebih diutamakan daripada hisab.
> >
> >
> >
> >Hasil perhitungan Majelis Tarjih MUhammadiyah, 1 Dzulhijjah 1428 H jatuh
> >pada 10 Desember 2007. ''Semalam bulannya sudah naik,'' ungkap Rosyad,
> >kemarin. Sementara Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU, Endang
> Turmudzi,
> >menegaskan, organisasinya tidak resmi mengeluarkan pengumuman tentang 1
> >Dzulhijjah 1428 H. ''Tapi kita sama dengan pemerintah, Idul Adha-nya
> tidak
> >beda.''
> >
> >
> >
> >Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia (GUUI), Habib Abdurrahman
> Asseqaf,
> >mengaku bersyukur karena para pimpinan ormas Islam menunjukkan sikap
> >bijaksana seperti para pemimpin umat terdahulu. ''Seperti Buya Hamka dan
> >lain-lain, sangat memperhatikan persatuan daripada perbedaan yang kurang
> >prinsip. Coba kalau Idul Fitri dan Ramadhan seperti ini, kan enak kita
> >juga,'' paparnya.
> >
> >
> >
> >Menurut dia, perbedaan penentuan awal bulan qamariyah sejatinya terletak
> >pada perspektif ilmu pengetahuan yang menempatkan metode hisab dan rukyat
> >pada posisi berlawanan. Padahal, bila ingin mencermati lebih jauh, hisab
> >dan rukyat ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan timbal
> balik.
> >Artinya, tidak perlu dibandingkan mana yang paling baik dan paling benar.
> Ade
> >
> >
> >Ketetapan Arab Saudi
> >
> >
> >Saudi Umumkan, Wuquf 18 Desember dan Idul Adha 19 Desember 2007
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> ><http://www.eramuslim.com/>http://www.eramuslim.com/
> >
> >
> >
> >Selasa, 11 Des 2007
> >
> >
> >Majlis Qadha atau Dewan Pengadilan Tinggi Kerajaan Saudi Arabia
> >mengeluarkan pernyataan tentang tanggal 1 Dzul Hijjah 1428 H jatuh pada
> >hari Senin atau bertepatan dengan tanggal 10 Desember 2007.
> >
> >Dengan demikian, hari Arafah akan jatuh pada tanggal 18 Desember 2007 (9
> >Dzul Hijjah) dan Idul Adha pada tanggal 19 Desember 2007 (10 Dzul
> Hijjah).
> >
> >Ketetapan ini dikeluarkan setelah adalah kepastian terkait jatuhnya awal
> >bulan Dzulhijjah pada malam hari Senin kemarin, yang dikeluarkan oleh
> >Keterangan Dewan Pengadilan Tinggi yang juga menjadi Institusi Resmi
> >Pemantau Hilal Dzul Hijjah di Saudi.
> >
> >Disebutkan, "Dipastikan secara resmi dari Majlis Qadha A'la, bahwa
> >masuknya bulan Dzul Hijjah 1428 H, adalah malam hari Senin bertepatan
> >dengan tanggal 10 Desember, dengan sejumlah saksi yang dipercaya telah
> >menyaksikan hilal. Dengan demikian, wuquf di Arafah jatuh pada hari
> Selasa
> >18 Desember 2007 dan Idul Adha Al-Mubarak jatuh pada 19 Desember 2007. "
> >
> >Pengumuman itu dikeluarkan untuk seluruh kaum Muslimin, dengan iringan
> >do'a agar Allah swt melimpahkan keberkahannya kepada umat Islam di
> manapun
> >berada, mencabut semua penderitaan dan fitnah atas mereka, mempermudah
> >para jamaah haji dalam menunaikan ibadahnya. Juga agar Allah swt
> >mengampuni segala dosa yang dilakukan, menghimpun persatuan hati di
> antara
> >kaum Muslimin dan memenangkan mereka dengan al-haq.
> >
> >Perlu diketahui, tercatat 1, 2 juta haji telah sampai dari berbagai
> negara
> >ikut melakukan ibadah haji di tanah haram. Diperkirakan jumlah ini akan
> >terus bertambah hingga mencapai 1, 5 juta orang. (na-str/iol)
> >
> >
> >Dasar penetapan Iedul Adha
> >
> >Kapan Shalat Iedul Adha?
> >
> >Muhammad Syamlan, Lc.
> >Pimpinan Lembaga Da'wah dan Ilmu Pengetahuan Islam Ma'had Rabbani
> >Bengkulu Sekum MUI Prop. Bengkulu
> >
> >Setelah perbedaan penentuan Idul Fitri dua bulan lalu, kini kita kembali
> >"dibingungkan" dengan penentuan Idul Adlha. Ada fihak yang menentukan
> hari
> >Rabu, bertepatan dengan tanggal 19 Desember dan ada fihak yang menetapkan
> >baru besoknya, yaitu hari Kamis 20 Desember. Barangkali ada yang sampai
> >tak habis pikir, bagaimana ini bisa terjadi?
> >
> >'Idul Fithri berbeda, Idul Adlha juga berbeda! Dalam soal penentuan Idul
> >Fithri, barangkali masih punya dalil yang bisa diterima untuk berbeda
> >karena perhitungan-perhitungan matla' antar wilayah yang bisa berbeda di
> >samping pedoman hisab dan rukyah yang sulit dipertemukan, meskipun jelas
> >menurut jumhurul ulama (selain madzab Syafi'i) ummat Islam sedunia
> >hendaknya marayakan Idul Fithri pada hari yang sama. (Lihat Alfiqhul
> >Islami waadillatuh, Wahbah Zuhaili). Tapi dalam persoalan penentuan 'Idul
> >Adlha ini ada pedoman yang seharusnya menjadikannya sangat jelas yaitu
> >rangkaian ibadah haji yang diikuti oleh seluruh jama'ah dari berbagai
> >penjuru dunia tanpa ada perselisihan di antara mereka khususnya dalam
> >menetapkan kapan Wuquf di Arafah dan hari penyembilihan kurban (yaumun
> >nahr). "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya
> >mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengedarai unta
> yang
> >kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh." (Al-Haj:27).
> >
> >Perlu dimaklumi bersama bahwa pelaksanaan Shalat 'Idul Adha adalah
> >dilakukan pada hari "Nahr" yaitu pada saat jama'ah haji melakukan
> >penyembelihan hewan qurban di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah, sepulang
> >dari 'Arafah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh
> >Tirmidzi dari 'Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: "Hari
> >('Idul) Fithr kamu adalah pada hari kamu berbuka (selesai Ramadhan), dan
> >hari ('idul) Adlha kamu adalah saat kamu menyembelih hewan qurban, dan
> >hari (wukuf di) 'Arafah kamu pada hari yang kamu ketahui." Penjelasan
> Nabi
> >ini bersifat umum; mengenai semua orang yang hidup di zaman beliau maupun
> >setelahnya, juga semua ummat Islam yang berada di tempat manasik haji
> >maupun di daerah lain.
> >
> >Sedang puasa 'arafah yaitu sehari sebelum hari raya, sudah barang tentu
> >bertepatan dengan jam'ah haji sedang wukuf di Arafah. Oleh karena itu,
> >puasa arafah ini hanya sunnah bagi yang tidak sedang haji, adapun bagi
> >yang sedang haji, maka pada hari 'arafah mereka wukuf di 'arafah justru
> >tak boleh berpuasa. Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayat dari Abu
> >Hurairah, bahwa Rasulullah melarang berpuasa pada hari 'Arafah di
> 'Arafah.
> >Puasa 'arafah disunnahkan bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji,
> >sangat jelas hikmahnya, yaitu agar seakan turut serta merasakan suasana
> >wukuf di 'arafah itu.
> >
> >Dengan demikian, di zaman yang sangat canggih seperti ini, di mana jadwal
> >dan kegiatan jama'ah haji di Makkah sana bisa kita ikuti beritanya setiap
> >saat bahkan setiap detik jika kita mau, maka adalah suatu kenaifan bila
> >kita dalam menentukan puasa arafah dan juga Idul Adlha punya jadwal
> >sendiri seakan tak ada kaitan dan tak mau tahu dengan pelaksanaan ibadah
> >haji oleh kaum muslimin yang sedang berlangsung.
> >
> >Dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang
> dengan
> >jelas telah diumumkan bahwa wuquf di arafah adalah jatuh pada hari Selasa
> >bertepatan dengan tanggal 18 Desember dan hari raya 'Idul Adlha adalah
> >jatuh pada hari Rabu bertepatan dengan tanggal 19 Desember, maka bila
> kita
> >berhari haya pada hari Kamis, 20 Desember, berarti kita telah lewat
> >sehari. Dan lebih tidak sinkron lagi, ketika kemarennya (hari Rabu) kita
> >berpuasa 'Arafah mereka sudah selesai wukuf di 'Arafah dan melakukan
> >penyembelihan hewan kurban di Mina.
> >
> >Maka yang tepat dengan tata-turutan pelaksanaan ibadah haji yang sekarang
> >sedang berlangsung adalah bila kita berpuasa arafah pada hari Selasa
> >ketika mereka pada hari Selasa itu benar-benar sedang wukuf di 'Arafah
> dan
> >kita besoknya melakukan shalat Idul Adlha dan memotong hewan korban
> karena
> >pada hari itulah yang disebut sebagai hari nahr yang artinya
> >penyembelihan. Dan silakan untuk dilanjutkan pemotongan hewan korban itu
> >pada tiga hari setelah itu, yang dikenal dengan hari-hari tasyriq.
> >
> >Hari raya dan 3 hari tasyriq itu kita tidak boleh berpuasa. Dari Abi
> >Hurairah, bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah
> berkeliling
> >Mina (agar mengumumkan), "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini
> >(yaumun nahr dan 3 hari tasyriq berikutnya), karena ini adalah hari-hari
> >makan dan minum dan dzikir kepada Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
> >
> >Dengan penjelasan ini, penulis berharap, kita tak bisa lagi
> "dibingungkan"
> >dengan adanya dua pengumuman; kapan seharusnya kita shalat Idul Adlha,
> >termasuk puasa 'arafah, ikut yang pertama atau ikut yang kedua? Kini
> >persoalan sudah sangat jelas, karena pelaksanaan ibadah haji yang
> >dilakukan oleh saudara-saudara kita bisa kita saksikan langsung.
> >
> >Sekarang problematika memang sangat komplek, sebagaimana dalam banyak hal
> >yang kita hadapi selalu saja kita dihapankan kepada persoalan-persoalan
> >yang itu semua menguji kita agar kita tetap berani memilih pilihan yang
> >jelas-jelas tepat, meskipun kadang tampak melawan arus.
> >
> >Nah, masihkah ada yang bingung untuk memilih kapan idul Adlha?
> >Wallahu a'lam.
> >
> >Catatan: artikel di edit berdasarkan tanggal aktual saat ini (Azhari)
> >
> >
> >
> >Content-Type: text/plain;
> >
> >IMPORTANT -
> >The contents of this email and its attachments are intended only for the
> >individual or entity addressed above and may contain confidential and/or
> >privileged material.
> >Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you
> >receive this email in error, please contact us, then delete the email.
> >Please note that any views or opinions presented in this email are solely
> >those of the author and do not necessarily represent those of the company
> >and should not be seen as forming a legally binding contract without
> >express written confirmation.
> >Finally, the recipient should check this email and any attachments for
> the
> >presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any
> >damage caused by any virus transmitted by this email.
> >
> >--------------------------------------------------------------
> >Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
> >Info balita: http://www.balita-anda.com
> >Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> >menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>



--
Result04
Mekunbar 509
Jak_art_A


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke