aku kasih artikel penjelas yaa.. intinya tanya sejelas2nya masalah obat m kira2 klo obatnya merasa meragukan krn kitanya ga jelas boleh kok nyari 2nd opinion or brosing2 dr internet...
SLIDE 2. IRRATIONAL USE OF DRUGS (IRUD) Pola pengobatan yang irrational menjadi concern seluruh dunia. Minimal ada dua masalah utama perihal IRUD yaitu polifarmasi dan pemberian antibiotik yg berlebihan/tidak pada tempatnya. Masalah polifarmasi tanpa disadari sering terjadi, terutama saat anak sakit. Evaluasi kembali buku kesehatan / kartu berobat putra/I bapak/ibu. Perhatikan berapa kali dalam 1 th kita membawa anak berobat karena sakit. Coba jawab pertanyaan berikut : • Berapa kali dalam kunjungan ke dokter, ibu tidak memperoleh obat ? Tidak juga antibiotik ? • Apakah setiap kali berobat anak mendapatkan obat puyer ? • Berapa jumlah obat dalam tiap puyer ? Umumnya para dokter mengajukan minimal 3 alasan mengapa mereka cenderung “abusive”, yaitu : 1. LACK OF CONFIDENCE. Kebanyakan dokter sering tidak yakin atau merasa kurang PEDE untuk menyatakan bahwa pasien tsb sakit akibat infeksi virus, yang tidak membutuhkan antibiotik. Para dokter juga merasa “insecure” takut pasien pindah ke dokter lain. 2. PATIENT PRESSURE. Tidak sedikit pasien, tanpa disadari, memilih bersikap pasif dan menganggap dokter tahu yg terbaik. Sehingga obat yang diberikan dokter pasti yang terbaik. Padahal dokter dapat bisa saja salah memberikan obat. Pasien yang irasional, sering menuntut dokter untuk memberikan antibiotik , karena menganggap antibiotik merupakan “obat dewa” yang bisa menyembuhkan segala kondisi. Pasien irrasional sering “menuntut” dokter sebagai “tukang sihir”, yang dapat memberikan obat yang cespleng. DOCTOR is a kind of MAGICIAN sehingga setiap kita ke dokter kita selalu berharap segera sembuh. Hal ini juga menimbulkan beban tersendiri bagi para dokter. 3. COMPANY PRESSURE. Dalam Doctor-patient partnership, dokter sangat bergantung/membutuhkan pasien sebagaimana pasien bergantung / membutuhkan dokter. Tindakan pasien akan sangat mempengaruhi tindakan sang dokter. Pasien yang irrasional akan mendorong dokter menjadi irrasional. Intinya adalah tanggung jawab atau kewajiban menyehatkan anak bukan hanya di bahu seorang dokter, tetapi juga orangtua sbg konsumen medis. SLIDE 18. WHAT ARE ANTIBIOTICS Antibiotik adalah obat untuk membunuh infeksi bakteri. ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MEMATIKAN VIRUS. After their discovery in the early 20th century, they transformed medical care and dramatically reduced illness and death infectius diseases. Indeed, antibiotics are among the most powerful and important medicines known because when they are used properly, they can save lives. Antibiotics = Against Life. Artinya antibiotik adalah suatu zat yang sifatnya mematikan kehidupan dalam hal ini, mematikan kuman. Berdasarkan konsep “against life” tsb, beberapa ahli menyatakan bahwa penggunaan antibiotik dapat dikatakan sebagai penggunaan PESTISIDA bagi manusia (pesticide used on people). APA BAHAYA PEMBERIAN ANTIBIOTIK YANG MEMBABI BUTA? Setelah pemakaian antibiotik selama beberapa dekade, ternyata bermunculan banyak bakteri yang resisten (kebal) terhadap antibiotik. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian antibiotik yang tidak rasional/membabi buta, justru akan merugikan pasien dan khalayak luas. Antibiotik merupakan satu2nya obat yang memiliki dampak sosial yang besar. Contoh. Anak X sering memakan antibiotik setiap kali demam atau pilek.batuk, diare. Cepat atau lambat, kuman-kuman di sekitar X menjadi kebal terhadap berbagai antibiotik. Bila kuman yang resisten terhadap antibiotik tersebut menyerang anak Y, maka anak Y otomatis juga tiurut dirugikan, bukan hanya anak X. Antibiotic resistance dapat membahayakan jiwa dan memperberat kondisi dan penderitaan si pasien yang mungkin infeksinya sebenarnya tidak berat tetapi kumannya tidak dapat dibunuh oleh berbagai antibiotik (padahal sebelumnya, infeksi kuman ni dengan mudah dapat diatasi). Kuman yang kebal terhadap antibiotik ini –berkembang biak dengan cepat, menyerang anggota keluarga lainnya, tetangga, teman sekolah, teman kerja – mengancam seluruh komunitas. Lingkungan terancam infeksi oleh kuman jenis baru, yang sudah berubah bentuk, yang lebih ganas, kuman yang sulit dibunuh oleh antibiotik. SLIDE 19. THE TROUBLE WITH ANTIBIOTICS • Pemberian antibiotik yang berlebihan menyebabkan kuman yang tidak terbunuh mengubah diri (mutasi) menjadi kuman yang tidak mempan dilawan dengan antibiotik. Kuman itu disebut juga “superbugs”. Superbugs ini juga dapat lolos dari serangan sistem imu tubuh kita, karena perubahan dirinya. Sistem imun tubuh kita tidak mengenalinya. • Superbugs ini memerlukan antibiotik yang jauh lebih kuat, pasien harus dirawat di rumah sakit karena antibiotik harus diberikan melalui selang infus. Antibiotik super kuat ini berisiko menimbulkan efek samping yang lebih berat. Selain itu dalam waktu cepat, bakteri tsb juga menjadi kebal terhadap antibiotik yang super kuat. Pada kondisi ini, tenaga medis / dokter seperti berlari di treadmill, terus mengejar, mencari antibiotik yang lebih kuat dan lebih baru. • Dampak negatif kedua dari pemberian antibiotik yang berlebihan dan tidak bijak adalah terbunuhnya “kuman baik” di dalam tubuh kita. Tempat yang semula dipakai oleh kuman2 ini menjadi vakum dan kekosongan ini diisi oleh kuman “jahat” atau jamur. Kondisi infeksi ini disebut sebagai “superinfection”. • Semakin lama/sering makan antibiotik semakin besar risiko terbentuknya superbugs, dan superinfection. Akibatnya SEMAKIN SERING KITA MENGKONSUMSI ANTIBIOTIK, SEMAKIN SERING KITA SAKIT. Antibiotik adalah sumber alam, karunia Tuhan yang harus dipergunakan secara bijaksana. Antibiotik menyelamatkan kita, kita harus “menyelamatkan” mereka. SLIDE 20. APPROPRIATE ANTIBIOTIC USE Penelitian membuktikan setiap harinya, telah diresepkan jutaan antibiotik bagi pasien infeksi virus. Suatu kekeliruan yang sangat besar. Beberapa alasannya: • Pasien meminta obat yang cespleng – apa saja – termasuk antibiotik kalau perlu antibiotik yang superkuat • Bagi dokter, jauh lebih mudah menulis resep dibandingkan harus bersusah payah memberi penjelasan, menenangkan orang tua. Pada tabel tertera beberapa kondisi yang umumnya disebabkan infeksi virus dan tidak memerlukan antibiotik. ILLNESS ANTIBIOTICS ? Cold – Flu No Runny nose – green yellow No Sore throat * No Sinusitis* No, some yes Bronchitis* No Fluid in the middle ear No SLIDE 21. HOW TO BE A GOOD HEALTH CONSUMER Selalu pertanyakan: Does MY child really need the drug? Hal lain yang selanjutnya perlu dilakukan adalah: • Hitung jumlah obat yang diberikan kepada anak. Bila dalam bentuk puyer, hitung jumlah baris dipuyer – yang mencerminkan jumlah obat (bila bingung, tanya ke ahli farmasinya) • Selalu membuat foto kopi resep dan diarsip dengan baik. • Konsultasi ahli farmasi. Tanyakan obat apa saja (minta agar ditulis nama obat satu persatu), apa mekanisme kerja obat2 tersebut, apakah ada antibiotik, berapa antibiotik yang diberikan, bagaimana interaksi obat sebanyak itu. • Beritahu dokter bila anak anda sedang mengkonsumsi produk herbal, suplemen, obat tradisional. Obat-obataan tsb mungkin saja berinteraksi dengan zat2 tambahan tersebut. Intinya: 1. Hindarkan polifarmasi – mengkonsumsi obat sesedikit mungkin. 2. Antibiotik bukan “magic saver. Hanya keadaan tertentu saja yg memerlukan antibiotik. Dan Mayoritas penyakit pada anak – disebabkan oleh infeksi virus, yg samasekali tdk membutuhkan antibiotik. (Original article written by Dr. Purnamawati S Pujiarto, SpAK, MMPed. Edited by Lulu to be used in Seminat PESAT 2) Elizabeth Sondang P <[EMAIL PROTECTED]> wrote: contoh obat yg ga rasional itu apa ya Mba? [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 06/18/2008 09:20 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Balasan: [balita-anda] Anakkupanas 37.3, masih mau minum susu, tp kog udah ga beraktifitas lagi? setuju dg mam kavnja ga ada salahnya ke dsa...sambil konsultasi n observ aja... misal diksh obat yg ga rasional ga usah ditebus aja.. pengalaman nayla skt bulan laku (panas 5 hari sampe 40 c) suami sampe 3 kali ke dsa..tapi gitu hanya konsultasi..dan untungnya dsa tsb cukup rasional dlm obat2an...walo pertama kali dtg disuruh rawat :-( krn khawatir DB..tapi suami menolak..krn liat kondisi anak... stelah 72 jam cek darah ternyata negatif DB n typus... tapi saat diobserv jgn lupa perbanyak cairan...sj... Sefty ”Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah, kalau kita percaya itu mudah" uci momkavin+ija <[EMAIL PROTECTED]> 06/19/2008 10:48 AM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Balasan: [balita-anda] Anakku panas 37.3, masih mau minum susu, tp kog udah ga beraktifitas lagi? Mungkin lemesnya karena pusingny itu... jd ga mood m ngapa2in... Ga ada salahnya kok ke DSA..hanya yg perlu digaris bawahi kudu tetap rsional dalam pengobatannya ya mbak... klo perlu diskusikan masalah obat yg diberikan trutama masalah manfaat obat n efek sampingnya.. Elizabeth Sondang P <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemarin itu sih wkt saya tanya, Iel bilang kalau tenggorokan dan kepalanya pusing Mba. Mungkin radang kali.......tapi kog lemes ya? bener2 ga fokus nih saya kerja hari ini, gelisah, telp ke rmh melulu utk memantau, suami udah saya sms utk prepare ke dsa ntar sore. uci momkavin+ija <[EMAIL PROTECTED]> uci momkavin+ija <[EMAIL PROTECTED]> 06/18/2008 08:12 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject [balita-anda] Balasan: [balita-anda] Anakku panas 37.3, masih mau minum susu, tp kog udah ga beraktifitas lagi? Bisa ditanyain mbak.. yg dirasakan apa misal sakit kepala tau sakit perut?/ atau malah anaknya kecapean trus jd lemes gitu... usahakan asupan cairan terus yaa (minimal) klo emg kuatir banget ke dr gp juga utk make sure aja.. trutama klo ini emgblumpernah kejadian sebelumnya... take care n GBU yaa! Elizabeth Sondang P <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dear all, Bbrp hari ini kan BA banyak bicara soal anak demam, kapan hrs ke dokter, dll. eh kog ya, anakku panas kemarin. yang agak membingungkan, panasnya hanya 37.3 masih mau minum susu + teh + air putih sedikit2 tapi kog udah ga beraktifitas normal lagi, maunya tiduran sambil nonton. gimana ya? Kronologisnya begini......... Katriel (5 thn), kemarin masih aktifitas biasa bahkan jam 5 sore masih jalan2 di sekitar rumah. Jam 6an sore wkt saya telp ke rmh Iel ngomong klo dia ngantuk, saya pikir akal2an dia saja krn tidak mau makan malam. Jam 7an malam mbaknya telp saya bilang klo Iel badannya panas dan baru saja muntah (habis makan). Pulang kantor jam 8an malam, saya lihat Iel tiduran sambil nonton tv, panasnya 37.3, masih mau minum susu + teh. Jam 1 pagi saya periksa, panasnya sudah mulai turun dan keringatan. Tapi jam 6 pagi, hari ini, mulai panas dan minta diselimutin. barusan jam 9.30 mbanya ukur suhu 37.3, masih tiduran sambil nonton tv, makan di suapin (biasanya makan sendiri), masih mau minum susu + air putih. Gejala apa ya kog panas 37.3 saja sudah lemes dan cuma mau tiduran walaupun masih mau minum susu + air sedikit? Adakah yg harus saya waspadai dari gejala ini? kapan harus ke dokter? thanks ya....... -sondang- Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com S e m a r a n g --------------------------------- Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com S e m a r a n g --------------------------------- Dapatkan info tentang selebritis - Yahoo! Indonesia Search. Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com S e m a r a n g --------------------------------- Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.