Dear all, 
Ini ada artikel tentang vaksin MMR lagi, tapi kali ini ada hubungannya dengan ITP... 
semoga bermanfaat.

Grüß,
A. Christine

NEW YORK -- Vaksin measles-mumps-rubella (MMR) kembali
dicurigai memiliki
efek negatif pada anak-anak. Dari hasil penelitian
para pakar kesehatan di
Inggris, vaksin untuk penyakit campak, gondongan dan
campak Jerman ini
diduga menyebabkan penyakit kelainan pendarahan pada
anak.

Sebelumnya, MMR sempat dikaitkan dengan penyakit
autis. Penelitian yang
juga dilakukan di Inggris ini menyimpulkan bahwa MMR
bisa menyebabkan
munculnya gejala autisme pada anak yang menerima
vaksin itu. Sekarang MMR
dikabarkan berkaitan dengan penyakit kelainan darah
pada anak yang
terhitung jarang ditemui yang disebut sebagai penyakit
idiopathic
thrombocytopenic purpura (ITP).

Namun lebih jauh lagi, para peneliti ini juga
menekankan bahwa anak-anak
akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit
campak, gondongan dan
campak Jerman ini jika mereka sebelumnya mendapat
vaksin tersebut. Bahkan
ini lebih tinggi risikonya dibandingkan mereka terkena
pendarahan akibat
ITP tersebut.

Gejala ITP ini antara lain terjadi pendarahan di bawah
kulit, seperti lebam
berwarna keunguan dan menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu, terdapat
bintik-bintik merah kecil pada kulit dan mimisan.
Kondisi seperti ini
memang jarang terjadi dari sebagian besar kasus.

Reaksi ini muncul dikarenakan kerusakan pada keping
darah yang bertugas
dalam proses pembekuan darah. Gejala ITP ini, menurut
para peneliti
American Academy of Pediatrics, muncul dua atau tiga
minggu setelah anak
menerima vaksin. Dalam 'Buku Merah' penyakit-penyakit
anak yang mereka
buat, disebutkan bahwa trombositopenia disebabkan oleh
vaksin MMR sebagai
'sementara dan lunak (tidak berbahaya)'.

Vaksin ini disebut-sebut menyebabkan penyakit itu
selama beberapa tahun,
meskipun bukti-bukti yang mendukung kesimpulan ini
masih terbatas. Dalam
penelitian terakhir ini, yang ditulis di jurnal
Archives of Disease in
Childhood, para peneliti mengevaluasi catatan di dua
rumah sakit di Inggris
antara tahun 1991 sampai 1994.

Mereka mempelajari catatan 21 anak berusia 12 sampai
23 bulan yang terkena
ITP. Ternyata sembilan orang di antaranya terkena
penyakit ini dalam waktu
enam minggu setelah mendapatkan vaksin MMR.

Berdasarkan semua catatan ini, tim yang dipimpin Dr
Elizabeth Miller dari
Communicable Disease Surveillance Center dan
rekan-rekannya menyimpulkan
kemungkinan anak terkena ITP setelah menerima vaksin
MMR. Risiko terbesar
terkena ITP dalam waktu enam minggu setelah imunisasi
adalah satu dari
22.300 dosis.

Diketahui pula bahwa ITP dapat muncul pada anak-anak
mengikuti infeksi
virus yang dideritanya. Namun kasus ITP karena
menerima vaksin MMR lebih
ringan dibandingkan ITP yang muncul dari penyakit
infeksi virus. Mereka
yang terkena ITP dari vaksin MMR juga relatif lebih
sebentar dirawat di
rumah sakit.

Miller dan rekannya juga mencatat bahwa resiko terkena
ITP setelah mendapat
vaksin MMR lebih rendah dibandingkan resiko anak
menderita ITP setelah
mereka terkena penyakit campak, gondongan dan campak
Jerman. Sebagai
bandingan, satu kasus ITP terjadi pada setiap 3.000
infeksi campak Jerman.
ap/mag


Kirim email ke