Dear parents, Terima kasih atas semua infonya. Nanti klo jadwal kunjungan ke dokter dah tiba, saya akan tanya-2 lebih detail lgi.
Rgrds, Endang Sundari -----Original Message----- From: Irma Sri Aryani [mailto:irma.ary...@id.panasonic.com] Sent: Wednesday, February 04, 2009 9:16 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Anakku Asma Aku ada artikel ttg asma dr wikipedia as below yah, moga bantu .. :) http://id.wikipedia.org/wiki/Asma Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitankarena *hiperaktivitas* terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut *bronkokonstriksi*) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel *mast*) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang *bronki* melepaskan bahan seperti *histamin* dan *leukotrien* yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke *bronki*. Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (*alergen*), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya *histamin* dan *leukotrien*. Sel lainnya (*eosnofil*) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga *leukotrien*), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara Gejala Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan *mengi* (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh *alergen* maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala. Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (*wheezing*, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi *mengi* terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari. Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, *letargi* (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna, Kadang beberapa *alveoli* (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga *pleura* atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan *spirometri* berulang. *Spirometri* juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan. Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan *alergen* yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan *bronchial challenge test*. Pengobatan Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan. *Agonis reseptor beta-adrenergik* merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. *Bronkodilator* ini merangsang pelebaran saluran udara oleh *reseptor beta-adrenergik*. *Bronkodilator* yang bekerja pada semua *reseptor beta-adrenergik*(misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan *tremor* (gemetar) otot. * Bronkodilator* yang hanya bekerja pada reseptor *beta2-adrenergik* (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru, hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. *Bronkodilator*ini (misalnya *albuterol*), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan * bronkodilator* yang bekerja pada semua *reseptor beta-adrenergik*. Sebagian besar *bronkodilator* bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. *Bronkodilator* yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan. *Bronkodilator* tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau *inhaler* (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan *bronkodilator* akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. *Bronkodilator* per-*oral* (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis *bronkodilator* lainnya adalah *theophylline*. *Theophylline* biasanya diberikan per-*oral* (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara *intravena* (melalui pembuluh darah). Jumlah *theophylline* di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung *abnormal* atau kejang. Pada saat pertama kali mengkonsumsi *theophylline*, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau *palpitasi* (jantung berdebar). Juga bisa terjadi *insomnia* (sulit tidur), *agitasi* (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang. *Corticosteroid* menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap *corticosteroid* akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Tetapi penggunaan tablet atau suntikan *corticosteroid* jangka panjang bisa menyebabkan: gangguan proses penyembuhan luka terhambatnya pertumbuhan anak-anak hilangnya kalsium dari tulang perdarahan lambung katarak prematur peningkatan kadar gula darah penambahan berat badan kelaparan kelainan mental. Tablet atau suntikan *corticosteroid* bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan *inhaler corticosteroid* karena dengan *inhaler*, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. *Corticosteroid* per-*oral* (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. *Cromolin* dan *nedocromil* diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel *mast* dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala. Obat *antikolinergik* (contohnya *atropin* dan *ipratropium bromida*) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam *bronkus* oleh *asetilkolin*. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi *agonis reseptor beta2-adrenergik*. Pengubah *leukotrien* (contohnya *montelucas*, *zafirlucas* dan *zileuton*) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan *leukotrien* (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma). Pengobatan Pengobatan untuk serangan jantung Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda. *Agonis reseptor beta-adrenergik* digunakan dalam bentuk *inhaler* (obat hirup) atau sebagai *nebulizer* (untuk sesak nafas yang sangat berat). * Nebulizer* mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan *epinephrine*atau *terbutaline* di bawah kulit dan *aminophylline* (sejenis *theophylline*) melalui *infus intravena*. Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan *corticosteroid*, biasanya secara *intravena* (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan *intravena*. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik. Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan: pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan *spirometer* atau *peak flow meter*) pemeriksaan *rontgen* dada. Pengobatan Jangka Panjang Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah *inhaler* yang mengandung *agonis reseptor beta-adrenergik*. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. Jika pemakaian *inhaler bronkodilator* sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan *inhaler corticosteroid*, cromolin atau pengubah *leukotrien*. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan *theophylline per-oral*. Pencegahan Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga. -------------------------------------------------------------- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com -------------------------------------------------------------- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com