ini artikelnya :

http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/06/bahayanya-sectio-caesar





Menjadi ibu…tentu ini merupakan hal luar biasa yang dapat terjadi pada
seorang wanita dan mungkin menjadi impian bagi setiap wanita yang telah
berumah tangga. Akan tetapi, banyak wanita merasa khawatir akan sakit yang
timbul pada saat proses melahirkan sehingga banyak yang memilih alternatif
lain dalam proses melahirkan yaitu operasi caesar atau sectio caesar.
Benarkah sectio caesar adalah pilihan terbaik untuk proses melahirkan??

*Sectio caesaria* adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara
mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk mengeluarkan bayi. Operasi ini
dilakukan ketika proses persalinan normal melalui 'jalan lahir' tidak
memungkinkan karena komplikasi medis. Operasi ini biasanya dilakukan oleh
tim yang melibatkan spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anestesi,
dan bidan.

Dalam Operasi Caesar, ada tujuh lapisan yang diiris pisau bedah, yaitu
lapisan kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut,
lapisan luar rahim, dan rahim. Setelah bayi dikeluarkan, lapisan itu
kemudian dijahit lagi satu per satu, sehingga jahitannya
berlapis-lapis. Melihat
proses diatas, maka dapat disimpulkan bahwa melahirkan dengan operasi tentu
memiliki resiko lebih tinggi dibanding melahirkan secara alamiah. Dengan
demikian, akan lebih bijak bila dalam mengambil keputusan untuk tindakan
operasi, memang berdasarkan indikasi medis dan sudah tidak dapat dilakukan
upaya lain.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi indikasi dalam mengambil tindakan
sectio caesar :

   1. panggul sempit absolut, dimana panggul ibu memiliki ukuran lebih
   sempit dibanding normalnya (diameter diagonalisnya < 6 cm).
   2. adanya hambatan dalam jalan lahir, misalnya : tumor pada jalan lahir,
   mioma serviks, kista ovarium pada cavum Douglassi, stenosis vagina atau
   leher rahim, dll.
   3. plasenta previa yaitu ari-ari yang menutupi jalan lahir, dimana
   normalnya terletak di dinding rahim.
   4. disporposi sepalo pelvik yaitu ketidaksesuaian antara ukuran panggul
   ibu dengan kepala bayi, dimana ukuran panggul ibu lebih kecil dibanding
   kepala bayi.
   5. gawat janin, dimana karena hal-hal tertentu terjadi penurunan kondisi
   umum bayi hingga ke keadaan darurat janin.
   6. ruptura uteri iminen yaitu suatu keadaan dimana terjadi ruptura
   (pecahnya) dinding rahim secara tiba-tiba.
   7. kepala bayi lebih besar dari normalnya, misalnya pada bayi
   hidrosephalus.
   8. ibu hamil menderita hipertensi, herpes genital, atau HIV-AIDS.
   9. tali pusar bayi terputus atau melilit bayi sehingga terjadi gawat
   janin.
   10. Letak bayi melintang atau sungsang.
   11. Proses persalinan normal berlangsung lama sehingga terjadi kelelahan
   persalinan atau terjadi kegagalan persalinan normal (*dystosia*).
   12. punya riwayat sectio caesar sebelumnya, yang sesuai dengan indikasi
   medis.

Tindakan sectio caesar ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Keuntungannya antara lain adalah *proses melahirkan memakan waktu yang lebih
singkat, rasa sakit minimal, dan tidak mengganggu atau melukai “jalan
lahir”.*

Sedangkan kerugian tindakan ini dapat menimpa baik ibu maupun bayi yang
dikandungnya. Kerugian yang dapat menimpa *ibu* antara lain :

1. Risiko kematian empat kali lebih besar dibanding persalinan normal.

2. Darah yang dikeluarkan dua kali lipat dibanding persalinan normal.

3. Rasa nyeri dan penyembuhan luka pascaoperasi lebih lama
dibandingkan persalinan
normal.

4. Jahitan bekas operasi berisiko terkena infeksi sebab jahitan itu
berlapis-lapis dan proses         keringnya bisa tidak merata.

5. Perlekatan organ bagian dalam karena noda darah tak bersih.

6. Kehamilan dibatasi dua tahun setelah operasi.

7. Harus dicaesar lagi saat melahirkan kedua dan seterusnya.

8. Pembuluh darah dan kandung kemih tersayat pisau bedah.

9. Air ketuban masuk pembuluh darah yang bisa mengakibatkan kematian
mendadak saat             mencapai paru-paru dan jantung.

Sedangkan kerugian yang dapat menimpa *bayi* antara lain :

1. Risiko kematian 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang lahir
melalui proses             persalinan biasa.

2. Cenderung mengalami sesak napas karena karena cairan dalam paru-parunya
tidak keluar.     Pada bayi yang lahir normal, cairan itu keluar saat
terjadi tekanan.

3. Sering mengantuk karena obat penangkal nyeri yang diberikan kepada sang
ibu juga             mengenai bayi.

Melihat risiko-risiko diatas, tentu akan lebih bijaksana bagi seorang ibu
untuk tidak memilih melakukan tindakan operasi bila dapat melahirkan secara
alamiah, hanya karena khawatir akan sakit saat proses melahirkan. *Perlu
diingat bahwa tindakan sectio caesar harus menjadi pilihan terakhir dalam
memutuskan proses melahirkan yang akan dilakukan.* Pemeriksaan dini dan
teratur dalam masa kehamilan akan sangat membantu dalam mempersiapkan proses
melahirkan yang aman dan nyaman bagi sang ibu.

Referensi:

Keterampilan Dasar Obstetri Ginekologi.Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas
Kedokteran Unika Atmajaya Jakarta

*www.litbang.depkes.go.id* <http://www.litbang.depkes.go.id/>*
www.republika.co.id* <http://www.republika.co.id/>* *


2009/5/27 Hartini Suhermawati <dewi.hart...@id.panasonic.com>

> Sekalian mau tanya..ada titipan dari teman
>
> kondisi apa yang menyebabkan kehamilan seorang ibu harus  melakukan
> caesar..
>
> kalo ada artikelnya bisa di kirim ke aku..
>
> thanks yach all mom..
>
> Mamah deu n ryu
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>


-- 
rgds,
Lita
http://rumahnyaalsa.multiply.com
http://www.facebook.com/people/Besta-Arlita/1032282229

Kirim email ke