Dear bapaknya akmal,

saya mau sharing tentang pengalaman anak (laki2) pertama saya yang belum
bisa bicara apapun hingga umur 1 tahun 8 bulan.
Saat itu saya mencoba membawanya ke salah satu Rs di bilangan Jakarta
selatan, dan langsung menemui ahli terapi wicaranya.
Setelah di obsevasi sebentar, sang ahli tersebut memberi jadwal terapi
wicara 2 kali seminggu dan untuk termin pertama selama 12 kali pertemuan ,
setelah itu di evaluasi. satu kali pertemua 45 menit
Metode yang diajarkan adalah mengajarkan konsentrasi ke anak dengan cara
bermain ..awalnya menurut saya masuk akal...tapi dari awal masuk sampai
selesai sesi, anak saya menangis terus. Dan sebagai tambahan saya tidak
boleh melihat ke dalam kelas sesi tersebut..jadi bapak bisa bayangkan saya
mendengar selama 45 menit anak saya menangis tapi tidak bisa masuk untuk
melihat dan mencoba menenangkan.
Jadi saya tanyakan apa sebenarnya yang terjadi, yah mereka bilang belajar
konsentrasi sambil bermain... permainannya juga seperti yang ada di play
group..memasukkan kancing2an, bermain bola, puzzle dll. Dan mereka bilang
memang begitu pada awalnya anak menolak..tapi nanti kalau sudah bisa
konsentrasi pasti bisa. Setelah mengikuti +/- 10 sesi anak saya tetap
menangis, dan ngambek kalau diajak ke terapi di RS tersebut...dan yang
penting anak saya belum ada tambahan kosakatanya...Akhirnya saya meminta
ganti terapisnya..tapi tetap di RS tsb. Setelah diganti... ternyata ada
sedikit peningkatan...anak saya mulai mau mendengarkan dan bermain apa yang
diminta..meski tetap memilih2 mainan yang disukainya saja.Dan hanya satu
atau 2 kata saja yang terlontar, tapi itu tidak konsisten.
Setelah kira-kira 3 bulan saya memutuskan berhenti dari terapi tsb, soalnya
menurut saya anak saya tetap tidak ada perubahan signifikan. Mungkin metode
yang diajarkan tidak sesuai dengan anak saya... soalnya yah itu anak saya
tetap ngambek dan menangis tiap kali mau terapi.
Akhirnya saya berkonsultasi ke salah satu dokter pioneer autism di
indonesia... ada di MMC. Menurut beliau anak saya memang agak susah untuk
konsentrasi, dan yang disarankan beliau adalah memasukan anak saya ke
lingkungan sekolah. Selain itu pula dokter tersebut juga memberikan obat dan
vitamin untuk anak saya juga sih.
Dan akhirnya saya memasukan anak saya ke playgroup..dan saya berpesan kepada
guru2 nya mengenai kondisi anak saya dan meminta tolong agar anak saya di
ajak ngobrol....Selain itu pula setiap 1 jam dalam sehari, anak saya
belajar. Maksudnya masuk di dalam kamar bermain apa saja tapi
konsentrasi..mirip dengan metode terapi yang di RS, tapi suasananya lebih
relax dan tidak memaksa. Kami sekeluarga juga sering ngobrol dengan dia
meski dia hanya mendengarkan, serta tiap malam saya selalu mendongeng
sebelum tidur.
Dan satu lagi kami juga memberlakukan peraturan "NO TV" at home. Memang anak
saya selalu tersihir jika ada TV. Dan kami melakukan ritual itu selama
kurang lebih 2 tahun... dan hasilnya sangat luar biasa...Anak saya sekarang
(4 thn 3 bulan) sudah lancaar sekali bicaranya..meski terkadang agak rancu
merangkai kalimat..he.h.e.. tapi dia termasuk anak yang berprestasi di
sekolahnya.Alhamdulillah sekali.
Buat bapaknya akmal selalu sabar dan tetap yakin bahwa akmal itu pasti bisa
bicara.

Salam,
mama ganen
2009/8/20 muhammad mahdi <m.m4...@gmail.com>

> Dear mom and dad,
> bagi mom or dad yang punya pengalaman memasukan anaknya untuk terapi
> wicara ataupun menterapi sendiri,gimana sih caranya?istilahnya kalo
> anak sekolah kurikulumnya kali ya.. anak saya laki laki 2thn smpai
> skarang belum bisa ngomong dan kalo di ajari pun dia malas mau
> menirunya(cuek).sedangkan d tempat saya tidak ada dsa yang ada cuma
> dokter umum.kalo mau ke kota jauh sekali 4 jam perjalanan. jadi saya
> pengen terapi sendiri tapi berdasar tahap2 terapi profisiƶal.
> regards,
> bapanya akmal.
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>

Kirim email ke