Memahami resiko hidup
        
        

Musibah
bisa terjadi kepada siapa saja. Bila ada yang tertimpa bencana, orang
disekitarnya cenderung mengatakan “sabar ya..”. Lalu orang yang
ditimpa musibah tersebut ada yang mengatakan “kamu gak ngerti apa
yang saya rasakan”. 

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka
mengucapkan “Innaalilahi wa innaa ilaihi Roji’un”. (Qs 2 :
155-156) Kalimat ini adalah suatu pernyataan kembali kepada Allah.
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kamu kembali.
Maknanya adalah bahwa kita harus bersabar dan menyadari bahwa
sebenarnya kita “tidak punya apa-apa,” tidak saja harta benda,
bahkan diri kita sendiri adalah milik Allah, jadi apabila apa yang
kita anggap milik kita diambil kembali oleh Allah yang Maha Memilki,
sudah seharusnya kita ikhlas dan sabar menerimanya. 

Siapapun
tidak ingin mengalami musibah, tapi semuanya sudah ditetapkan oleh
Allah SWT kapan dan bagaimana terjadinya. Manusia
berencana, namun Tuhan juga yang menentukan. Ungkapan ini sepertinya
sudah lazim kita dengar dan mungkin juga sudah ada sejak zaman dahulu
kala. Jika kita cermati, ungkapan ini sebetulnya mengandung satu
pesan tersembunyi: hidup ini penuh dengan risiko. Apa saja? Banyak
sekali sahabat. Dari risiko paling kecil, seperti terpeleset di kamar
mandi, sampai risiko kehilangan harta benda, anggota tubuh, bahkan
nyawa.

Ada
banyak tujuan di depan sana yang masih ingin kita capai. Karena itu,
dalam mencapai tujuan-tujuan tadi, seyogianya kita juga mempersiapkan
diri menghadapi sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi.

Salah
satu antisipasi risiko yang bisa kita lakukan adalah dengan mengambil
sejumlah asuransi. Walau seberapa besarnyapun nilai yang diambil
tidak akan bisa menggantikan keberadaan kita, akan tetapi setidaknya
asuransi dapat sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengantisipasi.
Berikut  berbagai risiko yang mungkin terjadi:

Kematian
Risiko
kematian bisa terjadi kapan saja tanpa terduga. Bila yang meninggal
adalah sebatang kara, tentu tak begitu masalah. Namun kalau yang
meninggal itu masih punya tanggungan anak-anak atau anggota keluarga
lain. Bagaimana jadinya nasib mereka? Dari mana mereka bisa makan dan
membayar uang sekolah? Padahal ada perintah
Allah SWT Untuk Mempersiapkan Hari Depan.( QS. An-Nisa/ 04 : 09
):

وَلْيَخْشَ
الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ
ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ
فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا
قَوْلاً سَدِيدًا

"Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar."

Ayat ini menggambarkan kepada kita tentang
pentingnya planning atau perencanaan yang matang dalam mempersiapkan
hari depan. Nabi Yusuf as, dicontohkan dalam Al-QurÂ’an
membuat sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa
depan (QS. Yusuf/ 12 : 43 – 49)

Bila
kita saat ini mempunyai banyak orang yang kita tanggung, tentunya
pengambilan asuransi jiwa patut dipertimbangkan. Bila ada asuransi
jiwa, maka orang yang kita tinggalkan akan mendapatkan sejumlah uang
pertanggungan yang bisa dia pakai untuk membiayai hidupnya. Jadi, ada
pihak ketiga yang akan “menjaga” orang yang kita tinggalkan.

Di
Takaful ada produk Takaful Falah yang bisa menjadi pilihan
berasuransi murni proteksi minimal 5 tahun dan maksimal sampai usia
65 tahun, besarnya uang pertanggungan bisa kita tentukan sendiri
mulai dari 100 juta sampai 1 Milyar…kelebihan produk ini adalah
jika nasabah tidak terkena musibah sampai akhir masa perjanjian, maka
nasabah bukan saja mendapat bagi hasil dari premi yang sudah di
tabungkan, namun mendapat nilai tunai yang bagus nilainya..padahal
ini adalah produk proteksi yang sebenarnya nilai tunai tidak bisa
diberikan karena bukan bersifat saving, tapi inilah kelebihan Takaful
falah, kami sebagai perusahaan asuransi syariah hanya mengelola
keuangan kita sebagai pemegang amanah untuk dikelola sesuai prinsip
syariah, yang mana premi yang kita setorkan ke Takaful adalah sebagai
tabarru’/dana kebajikan untuk tolong menolong sesama peserta lain,
kita sudah mendapat pahala bukan dari sumbangan tabarru’ kita.

Kecelakaan

Di
mana pun kita berada, risiko kecelakaan pasti akan tetap saja ada.
kita naik mobil, bis, pesawat, kereta api, kapal laut, peluang
sekecil apa pun selalu ada.

Apa
yang terjadi kalau kita mengalami kecelakaan? kita biasanya akan
dibawa ke rumah sakit. kita juga akan menginap kalau luka-luka kita
perlu perawatan cukup lama. Akibat terburuk kita tidak bisa lagi
bekerja dan mendapatkan penghasilan.

Karenanya
sahabat, untuk mengantisipasi risiko ini ambil saja asuransi
kecelakaan. Asuransi kecelakaan memberikan uang pertanggungan bila
kita mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat inap di RS,
mengalami cacat, atau bahkan kematian. Sama seperti asuransi
kematian, Takaful menyediakan produk khusus kecelakaan diri dan biaya
perawatan karena kecelakaan dan cacat tetap karenanya.

Sakit

Sakit
adalah resiko yang bisa datang tanpa di undang, resiko ini bisa
terjadi kepada kita, istri dan anak tercinta kita. Untuk berjaga-jaga
dari situasi ini, kita bisa mengambil asuransi kesehatan di Takaful
yaitu Family Care untuk keluarga kita atau kesehatan individu non
saving.

Musibah
atas Rumah

Belakangan
ini kita sering menyaksikan berita terjadinya gempa,kebakaran,
kecurian, banjir, dan lain-lain. Baik itu pasar, kantor, maupun
pemukiman. Jika musibah itu menimpa rumah yang kita tempati sekarang,
bayangkan apa yang akan terjadi. Mungkin tidak semua orang memiliki
cukup uang untuk membangun kembali rumahnya yang terkena musibah di
Takaful ada Asuransi Rumah Kebakaran dan Paket Lengkap Baituna untuk
mengcover dan menjaga resiko kerugian rumah kita dengan harga premi
cukup terjangkau.

Musibah
atas Kendaraan

kita
punya mobil atau sepeda motor? Kendaraan kita juga memiliki
kemungkinan mengalami kecelakaan. Bahkan sudah mengemudi dengan
sangat hati-hati pun masih bisa jadi korban akibat ulah pengemudi
lain yang tak kenal aturan.

Bila
risiko terjadi kecelakaan memang cukup besar, tak ada salahnya
mengambil asuransi kendaraan. Terlebih lagi bila kendaraan itu
menunjang kita dalam mencari nafkah dan mengantar kita dalam
beraktivitas sehari-hari. Bila kita asuransikan, saat terjadi
kerusakan maka perusahaan asuransi-lah yang akan menanggungnya.
Takaful menyediakan program All Risk, Abror, dan TLO (total lost
only) untuk pengcoveran mobil kita.
Kesimpulannya




Allah
SWT berfirman QS.

Attaghabun/ 64 : 11
مَا
أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ
اللَّهِ

"Tidak
ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah."

Jadi pada dasarnya Islam mengakui bahwa
kecelakaan, musibah dan kematian merupakan qodho dan qodar Allah yang
tidak dapat ditolak. Hanya kita diminta untuk membuat perencanaan
hari depan (QS. A-Hasyr/ 59 : 18)

يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Sebagai
muslim, jika terjadi resiko maka kita bertawakal "Innalillahi
wainnalillahi rojiun" tapi sebagai khalifah kita tetap harus
berikhtiar dengan mengantisipati bila resiko itu datang, yaitu dengan
mengikuti program asuransi syariah. Ada berbagai asuransi yang bisa
diprioritaskan  Selanjutnya kita bisa menentukan, apakah perlu
mengambil beberapa saja atau memang memerlukan semuanya. kitalah yang
tahu persis kondisi diri kita. Selamat berasuransi Syariah. 










Di copy and paste dari
http://takaful99.blogspot.com






oleh rusni_taka...@yahoo.com
Takaful Agency Supervisor
+6281315256839 / 021 98615909 / 021
32526649



      

Kirim email ke