11
Aturan Dasar Membesarkan Anak ala N anny Stella
![](jpgK83m7IgkaQ.jpg)
Shutter
Stock
Orangtua harus
bersatu sebagai tim yang kompak dalam membesarkan anak.
Selasa, 8/12/2009 | 18:43 WIB
KOMPAS.com - Penonton setia
acara N anny 911 pasti tak asing dengan nama
N anny Stella. Acara ini memiliki
banyak penonton karena para n anny yang terlibat harus membantu
keluarga tersebut mencapai kerja sama dan mengubah kekacauan menjadi ketenangan
hanya dalam waktu 7 hari.
Beberapa waktu lalu, N anny Stella mengunjungi Jakarta untuk berbagi 11
aturan dasar (11 Commandments) dalam membesarkan anak. Aturan-aturan ini ia buat
bersama salah seorang sahabatnya, N anny Deb, yang juga ikut dalam acara tersebut.
Pengalam anny a selama kurang lebih 15
tahun dalam mengasuh anak, ditambah pendidik anny a selama 2 tahun di National Nursery Education
Board membuatnya percaya diri untuk menerbitkan 11 aturan dasar ini. Menurutnya, aturan dasar ini lintas usia, lintas negara, tidak
situasional, tidak emosional, absolut, dan dibuat untuk menghindari
tindakan-tindakan buruk yang bisa saja terjadi di masa
mendatang.
Berikut
adalah 11 aturan tersebut, yang disampaikan N anny Stella dalam
seminarnya di JITEC, M angga Dua Square , Jakarta , Sabtu (7/12/09)
lalu.
Bersikap
konsisten Tidak artinya tidak. Ya, artinya ya. Jika Anda
ingin memberlakukan "timeout" kepada anak Anda, lakukanlah.
Jangan berhenti atau membatalkan hal tersebut hanya karena ada gangguan.
Setiap tindakan punya
konsekuensi Tingkah laku yang baik mendapat imbalan.
Tingkah laku buruk mendapat hukuman. Berikan penjelasan jika memang ada imbalan
untuk sesuatu yang baik yang ia lakukan, atau hukuman jika ia melakukan
kesalahan. Misal, Anda sekeluarga akan berlibur ke tempat liburan yang
menyenangkan jika anak bisa meraih angka b agus di rapor. Atau, jika malas belajar, ia akan
tinggal kelas.
Katakan seperti
apa yang Anda inginkan Berpikirlah sebelum bicara, atau
rasakan akibatnya. Jika si anak pernah mel angga r perintah Anda, maka hukum anny a pun harus jelas, dan Anda harus melakukan
hukuman tersebut. Jika Anda mel angga r
sistem ganjaran Anda sendiri, maka si anak akan terbiasa mengabaikan hukuman
yang Anda tetapkan untuk hal-hal lain. Bersiaplah, karena hal ini akan berujung
pada pembangkangan.
Orangtua
bekerja sama sebagai satu tim Kalau Anda dan pasangan
tidak saling setuju dalam satu hal, anak Anda tidak akan tahu siapa yang harus
ia dengarkan. Hasilnya, ia tak akan mendengarkan siapa pun. Ini tak hanya
berlaku untuk Anda dan pasangan saja, tetapi juga untuk semua orang yang berada
di tempat Anda membesarkan si anak. Entah itu pengasuh, ibu-ayah, kakek-nenek,
paman-bibi, semua yang terlibat dengan si anak. Jangan sampai ada yang memiliki
kata-kata yang saling bertolak belakang, karena anak bisa bingung dan malah
berakibat buruk baginya.
Jangan
berjanji jika tak bisa ditepati Kalau Anda menjanjikan
sesuatu kepada si anak, pastikan janji tersebut terpenuhi. Jika Anda tak pasti
bisa memberikan janji tersebut kepada anak, lebih baik jangan dikatakan. Karena
ingkar janji bisa jadi hal yang sangat menyakitkan untuk anak.
Dengarkan anak-anak
Anda Akui perasaan mereka. Katakan, “Ibu mengerti”, tapi
ucapkan dengan sungguh-sungguh, lalu luangkan waktu untuk benar-benar
mendengarkan Anda. Karena mereka butuh orang yang bisa dan mau mendengarkan
keluh-kesah mereka. Jika mereka bersandar kepada orang yang salah, hasilnya bisa
menjadi hal yang tak benar untuknya. Cobalah untuk menjadi sahabat mereka dan
dengarkan apa yang mereka rasakan. Rasakan nikmatnya menjadi orang terdekat yang
mengerti mereka.
Tentukan
rutinitas Rutinitas membuat anak
Anda merasa aman dan memberi struktur terhadap waktu yang mereka miliki. Namun
tak selalu berarti harus mengikuti jadwal sesuai jam. "Rutinitas itu penting,
agar anak-anak jadi tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Tak perlu
berdasarkan jam, berdasarkan rutinitas juga bisa. Dengan demikian mereka belajar
keteraturan. Misalnya, usai bermain di sore hari, mereka mandi, makan malam,
sikat gigi, cuci kaki, lalu tidur," ujar N anny Stella.
Rasa hormat berlaku dua arah Kalau
Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan menghormati Anda. Hukumnya
"perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan" . Menghormati mereka
dengan memberikan apa yang menjadi hak mereka tanpa menunda, juga mendengarkan
apa yang mereka ingin katakan.
Penguatan positif lebih baik dari penguatan
negatif Sanjungan, pujian, dan keb angga an jauh lebih bermanfaat daripada bersikap
nyinyir, negatif, dan mengacuhkan. Lebih baik mengucapkan penguatan positif
kepadanya untuk menyampaikan maksud Anda, bukan menunjuk ke suatu kata sifat
yang melabeli. Misalnya, "Mama senang sekali melihat usaha kamu meningkatkan
nilai Matematika kamu" lebih baik ketimbang, "Kamu pintar. Nilai Matematika kamu
sudah naik 1 angka di rapor". Ketika Anda melabeli suatu titik, ia akan berhenti
di sana dan tidak berusaha untuk berkembang.
Tingkah laku adalah hal yang
universal Tingkah laku yang baik diterima oleh siapa pun.
Contohkan padanya untuk mengucapkan "terima kasih, tolong, atau maaf" kepada
orang-orang yang bersinggungan. Di mana pun, sopan-santun selalu diperlukan.
Ajarkan tata k rama kepadanya lewat
tindakan Anda. Anak seperti kaset kosong yang merekam apa pun yang mereka lihat
dari orang-orang, atau apa yang ia saksikan. Maka, berikan contoh terbaik
kepadanya.
Definisikan peran Anda sebagai
orangtua Bukan tugas Anda untuk membuat anak
menempel pada Anda. Tugas Anda adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia
luar, dan membiark anny a menjadi diri
sendiri. Jangan selalu menempel dan membantunya mengerjakan segala hal. Sesekali
ia pun harus belajar menghadapi rasa sakit hati, rasa gagal, juga rasa tak
mampu. Ini penting agar ia bisa mencari jalan untuk mengatasi
keterbatas anny a.
Best
Regards, rusni agen asuransi TAKAFUL
|