di jepang yg asalnya sashimi, tingkat kejadian anak cacingan gak
signifikan.... padahal anak2 disana dari kecil dah biasa makan sashimi...
anak2 cacingan di indo sebegian besar karena gak bersih diri dan
lingkungan... abis megang macem2 gak cuci tangan...

jadi salah satu kuncinya dalah sering2 cuci tangan

ttg sushi, pastinya setiap restoran (yg memang menjaga kualitas lho ya)
selalu makai standard kebersihan yg benar... sushi diolah sedemikian rupa
sehingga kemungkinan tercemar parasit dan cacing menjadi kecil, misalnya
dengan ngebekuin ikan di suhu tertentu dengan jangka waktu tertentu, atau
dicampur dengan bebrapa larutan untuk membunuh telor2 cacing dan mikroba,
standard kehigienisan dari si pengolah sushi, dsb...

so, sushi bikin kita takut anak cacingan? nggak kali yaaa :)


2010/3/16 Ica Mulkan <icamul...@gmail.com>

> Loh ya cacing gak gara2 ikan mentah aja mba, anyway, anak2 saya suka juga
> tp gak pernah dikasih obat cacing siy, alhamdulillah skr normal2 aja.
>  tangan kotor juga penyebab cacingan loh
> Thanks,
> Ica Mulkan
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Pulsa gw :)0815xxxx777
>
> -----Original Message-----
> From: jacq.n.j...@gmail.com
> Date: Tue, 16 Mar 2010 03:20:50
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Subject: Re: [balita-anda] obat cacing
> Waduh..... Gitu ya??? Soalnya aku suka kemakan iklan sepertinya...  Anakku
> suka banget makan salmon mentah, tobiko... Tapi pas makan aku beri wasabi
> sih
> Susanna Oktavia®
> 08159117983
> PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
>
> -----Original Message-----
> From: Arief Hidayat <arief.merp...@gmail.com>
> Date: Tue, 16 Mar 2010 10:11:06
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Subject: Re: [balita-anda] obat cacing
> arsip milis
>
> sebaiknya jangan sembarangan minum obat cacing.
> karena pengkonsumsian obat cacing dengan maksud pencegahan / profilaksis
> tidak dianjurkan
>
> yang dianjurkan dalan pencegahan cacingan adalah hidup higienis seperti:
>
> 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum makan dan sesudah buang
> air besar.
>
> 2. Gunakan WC jika buang air besar.
>
> 3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kakitelanjang.
>
> 4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengahmasak.
>
> 5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum danmenyikat gigi.
>
> 6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.
>
>
> berikut artikel mengenai cacingan
>
> mudah2an bisa membantu
>
> Arief H
>
> http://www.kompas.com/metro/news/0204/28/191053.htm
>
>
>  Konsultasi Kesehatan
>
> Awas Cacing!
>
>
>  SEBAIKNYA jangan lagi menganggap infeksi cacingan sebagai perkara sepele.
> Meski memang belum terkabarkan infeksi ini bisa menyebabkan kematian, namun
> tetap berbahaya. Infeksi cacingan sangat mengganggu kesehatan dan bisa
> membuat anak mudah sakit. Peringatan tersebut disampaikan dr Adi Sasongko
> MA, Direktur Pelayanan Kesehatan di Yayasan Kusuma Buana, saat ditemui
> Warta
> Kota seusai tampil dalam seminar "Upaya Pengembangan Program Pemberantasan
> Cacingan di DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar", pertengahan pekan lalu.
> Seminar ini diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Kusuma Buana, , dan
> Pemda
> DKI Jakarta.
>
>
>  Cacingan, kata Adi, adalah jenis infeksi yang disebabkan karena adanya
> cacing dalam usus manusia. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena infeksi
> ini, juga orang dewasa. Apalagi bila orang itu tidak memedulikan
> kebersihan.
> "Jumlah cacing yang ada di dalam tubuh manusia, yang menyebabkan infeksi
> cacingan, tidak 1-2 ekor. Jumlahnya bisa puluhan, atau bahkan ratusan ekor.
> Cacing-cacing ini menghisap sari makanan dalam tubuh, hingga si penderita
> akan mengalami berbagai masalah kesehatan," sambung Adi.
>
>
>  Bila terinfeksi cacingan, seseorang akan menderita "5 L": lemah, letih,
> loyo, lalai, dan lemas. Bila hal ini menimpa anak, maka akan mengganggu
> pertumbuhannya. Kondisi "5 L" akan membuat anak mudah sakit. "Bila terus
> didiamkan, dalam jangka panjang anak bisa terserang berbagai penyakit yang
> diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun mata, dan berambut
> ijuk.
>
> Selain itu, kemampuan belajar anak juga akan menurun, karena daya tangkap
> anak cacingan lebih lemah daripada anak yang tidak cacingan," ujar Adi
> lagi.
>
> Sedangkan bila terjadi pada orang dewasa, maka orang itu terancam menderita
> anemia. Akibat lanjutannya, dalam kerangka lebih luas, akan menurunkan
> kualitas sumber daya manusia, karena produktivitas penderita cacingan pasti
> menurun.
>
>
>  CACING GELANG PALING BANYAK
>
>
>  Menurut penelitian, sambung Adi, ada 3 jenis cacing yang sering ditemukan
> dalam usus manusia, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
> cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan
> Necator americanus). Setiap cacing memiliki ciri-ciri spesifik.
>
> Cacing gelang, misalnya, bisa mencapai panjang 15-35 cm, meski berada dalam
> perut manusia.
>
> Cacing ini juga mampu bertelur hingga 200.000 butir per hari, yang sebagian
> keluar bersama dengan tinja.
>
>
>  Sementara cacing cambuk (disebut begitu karena bentuknya seperti cambuk),
>
> panjangnya bisa mencapai 45 milimeter dan hidup dalam usus besar.
>
> Cacing ini, kalau mengeram dalam perut, bisa sangat merepotkan.
>
> "Cacing ini bisa menyebabkan seseorang diare disertai ingus dan darah.
>
> Keadaan ini bisa berlangsung berbulan-bulan. Cacing cambuk menghisap sari
> makanan dan darah," papar Adi.
>
>
>  Lebih ganas lagi adalah cacing tambang.
>
> Cacing ini menghisap darah dari dinding usus.
>
> Penularan cacing ini melalui telur yang keluar bersama tinja, untuk
> kemudian
> menetas menjadi larva. "Pada saat berjalan tanpa alas kaki, larva ini dapat
> menembus kulit kaki dan selanjutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam
> usus dan menetap di usus halus. Ukuran cacing ini paling kecil bila
> dibandingkan kedua cacing lainnya, hanya dapat mencapai 13 milimeter," kata
> Adi. Tanpa kita sadari, telur cacing gelang dan cambuk sebenarnya ada di
> mana-mana. Di udara, telur cacing yang berbahaya ini bercampur dengan debu,
> lalu diterbangkan angin. Telur cacing ini bisa hinggap pada makanan atau
> minuman yang dibiarkan terbuka. "Jika makanan dan minuman itu dikonsumsi,
> maka ikut pula telur cacing itu. Dalam usus telur ini berkembang menjadi
> larva, untuk kemudian menjadi cacing dewasa."
>
>
>  Karena itulah, kata Adi lagi, penderita infeksi cacingan sebenarnya sangat
> banyak. Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan tahun 1995 yang
> dilakukan di Sumater Utara, diperoleh hasil bahwa 60,2 persen anak-anak
> usia
> SD di sana menderita infeksi cacing gelang. Lainnya, 53,8 persen terinfeksi
> cacing cambuk dan 6,7 persen terinfeksi cacing tambang. Jadi cukup banyak
> anak yang dalam perutnya terdap[at dua jenis cacing.
>
>  JANGAN ASAL MINUM OBAT
>
>
>  Sayangnya, kata Adi, masyarakat kerap salah mengerti.
>
> Banyak yang menganggap, kalau sudah makan obat cacing yang banyak dijual
> dipasaran, maka semua cacing dalam perut akan mati. Dengan demikian, tubuh
> pun akan bebas dari cacing. "Pada kemasan obat anti cacing umumnya
> tertulis,
> untuk menghindari cacingan, diharuskan minum obat itu sebanyak dua sampai
> tiga kali dalam setahun. Sebenarnya membuat aturan seperti itu tidak
> dibenarkan. Minum obat cacing sifatnya hanya membuang cacing dari dalam
> tubuh, tapi tidak membuat tubuh kebal terhadap cacing," ujar Adi lagi.
> Menurut Adi, meminum obat cacing bukanlah solusi untuk menghilangkan
> cacing.
> Cacing memang hilang, tapi hanya sementara waktu. Pada kesempatan lain ia
> akan berbiak lagi.
>
>
>  "Bila seseorang menderita cacingan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan
> di laboratorium, setelah sebelumnya memeriksakan diri ke dokter umum atau
> puskesmas. Tinja pasien akan diperiksa, untuk mengetahui jenis cacing apa
> yang menyerang orang tersebut," ujarnya lagi. Bila jenis cacing yang
> mengeram dalam perut sudah diketahui, dokter akan memberikan obat cacing
> yang tepat. Dosisnya pun akan disesuaikan dengan berat badan pasien. Dan
> yang lebih penting lagi, tubuh pasien akan kebal terhadap serangan jenis
> cacing tersebut. Adi menyarankan pemeriksaan laboratorium ini dilakukan
> enam
> bulan sekali. "Tapi pengobatan secara laboratoris itu harus pula diimbangi
> menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kalau tidak, cacing itu akan
> kembali
> menyerang," kata Adi.
>
>
>  --------------
>
>
>  http://www.bdgadventisthospital.org/pelayanan/trakt_cacing.htm
>
>
>  CACING : PARASIT YANG UMUM HIDUP DALAM TUBUH MANUSIA
>
>
>  Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada tubuh, dimana mereka
> merampas makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya dapat menghambat
> pertumbuhan bagi anak-anak. Parasit yang sering dijumpai ialah:
>
> cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing keremi. Penelitian
> Departemen Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
> cacingan.
>
>
>  Gejala-gejala cacingan antara lain:
>
>
>  1. Perut buncit
>
> 2. Gatal-gatal sekitar anus
>
> 3. Muntah ada cacing
>
> 4. Cacing dalam kotoran
>
> 5. Anemia atau kurang darah
>
> 6. Penyumbatan usus
>
>
>  Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah dimana
> kebersihan
> masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air besar sembarangan tidak
> pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia
>
> masuk ke dalam mulut orang lain.
>
>
>  CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)
>
> Warna : Merah muda atau putih
>
> Besarnya : 20 - 30 cm
>
> Hidup di : Usus kecil
>
>
>  Cara Penularannya:
>
> 1. Telur cacing masuk melalui mulut
>
> 2. Menetas di usus kecil menjadi larva
>
> 3. Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
>
> 4. Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke dalam
> usus kecil dan menjadi dewasa di sana Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr
> karbohidrat setiap hari
>
>
>  CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)
>
> Warna : Merah muda atau abu-abu
>
> Besarnya : 3 - 5 cm
>
> Hidup di : Usus besar
>
>
>  Cara Penularannya:
>
> 1. Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan
>
> 2. Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
>
> 3. Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan,
> terulanglah siklus ini
>
>
>  CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)
>
> Warna : Merah
>
> Besarnya : 8 - 13 mm
>
> Hidup di : Usus kecil
>
>
>  Cara Penularannya:
>
> 1. Larva menembus kulit kaki
>
> 2. Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
>
> 3. Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
> menancapkan dirinya untuk mengisap darah
>
>
>  Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan
> anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah).
>
> Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
>
>
>  CACING KEREMI: (Enterobius Vermicularis)
>
> Warna : Putih
>
> Besarnya : 1 cm
>
> Hidup di : Usus besar
>
>
>  Cara Penularannya:
>
> 1. Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
>
> 2. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini menyebar.
>
> Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing
> keremi dibawa ke tempat lain.
>
> 3. Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.
>
>
>  Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh
> keluarga perlu diobati. Pada saat pengobatan, sprei, sarung bantal dan
> pakaian yang dipakai perlu dicuci.
>
>
>  CACING DAPAT DICEGAH DENGAN:
>
>
>  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum makan dan sesudah buang
> air besar.
>
> 2. Gunakan WC jika buang air besar.
>
> 3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kakitelanjang.
>
> 4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengahmasak.
>
> 5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum danmenyikat gigi.
>
> 6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.
>
>
>
>
>
>  Pengobatan sekali 6 bulan sangat dianjurkan apalagi bagi anak-anak atau
> paling sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan obat yang cocok
> untuk kebutuhan Anda.
>
>
>  Cacing yang hidup dalam tubuh seseorang sangat merugikan karena mereka
> mengurangi gizi yang dibutuhkan tubuh, daya tahan terhadap penyakit lain
> berkurang, dan bukan saja cacing menteap di usus, mereka dapat berpindah ke
> organ lain dalam tubuh. Menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan akan
> banyak artinya dalam mengatasi masalah cacing.
>
>
> 2010/3/16 noni <nonce2...@gmail.com>
>
> > O gitu. Makasih infonya mbak
> >
> >
> >
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
> > -----Original Message-----
> > From: boedoet <boed...@gmail.com>
> > Date: Tue, 16 Mar 2010 09:56:15
> > To: <balita-anda@balita-anda.com>
> > Subject: Re: [balita-anda] obat cacing
> > tes feces dong sayang...
> > dari uji lab, kita bisa tau cacing apa, obat apa yang tepat, dan
> bagaimana
> > tindakan selanjutnya seputar higienitas lingnkungan... jadi anak kita
> bisa
> > bebas cacing ...
> >
> > kalau dikit2 kasi obat cacing hanya berdasar ngira2 dan tanpa dicari
> > tausumbernya, percuma lah.... gak berantas sampai ke akarnya...
> >
> > 2010/3/16 noni <nonce2...@gmail.com>
> >
> > > O gitu ya mbak? Trus gimana caranya tau anak kita cacingan/tidak?
> > >
> > >
> > >
> > > Sent from my BlackBerry®
> > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: boedoet <boed...@gmail.com>
> > > Date: Tue, 16 Mar 2010 09:25:48
> > > To: <balita-anda@balita-anda.com>
> > > Subject: Re: [balita-anda] obat cacing
> > > *kop letter*
> > >
> > > obat cacing diberikan kalau memang terbukti ada cacing mbak...gak usah
> > > ngasi
> > > sesuatu yeng belum jelas keperluannya...
> > > anak2 mah wajar bgt kalau susah makan :)
> > >
> > > umur berapa anaknya mbak emma?
> > >
> > > 2010/3/16 Emma <emma.bach...@gmail.com>
> > >
> > > > Dear Bunda,
> > > >
> > > > Saya mau nanya,ada kah diantara bunda-bunda yang udah pernah ngasi
> > > > anak-anak obat cacing Combantrin.
> > > > syifa anak saya klo soal makan lumayan susah,ada yang ngasi tau suruh
> > > > minumin obat cacing.
> > > >
> > > > Gimana Bunda?
> > > >
> > > > Rgds
> > > >
> > > > Emma
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --
> > > Boedoet
> > >
> > >
> >
> >
> > --
> > Boedoet
> >
> >
>
>


-- 
Boedoet

Kirim email ke