ARTIKEL ( 1 )

                     PEMBAGIAN KERJA DI DALAM RUMAH
                     ==============================

   Kalau seorang anak kecil demikian asyiknya mencuci piring, jangan
   selalu Anda kira ia sedang membuat piring atau gelas benar-benar
   bersih. Anak itu lebih asyik dengan gelembung atau busa sabun serta
   gelas-gelasnya yang begitu saja tenggelam dan hilang dalam air. Sama
   halnya kalau si kecil bekerja dengan pipa selang air. Lebih banyak
   air yang tersembur-sembur keluar daripada yang menyiram ke tanaman.
   Si anak kemudian akan berpikir, bagaimana air itu bisa memancar
   sampai begitu jauh? Apa yang membuatnya demikian? Baginya, hal ini
   merupakan sesuatu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Di lain pihak
   ia merasa bangga, dengan hanya memencet sebagian dari mulut
   selangnya, pancaran air jadi semakin deras dan jauh. Dengan
   kemampuan semacam ini, perasaan anak berkembang. Dan ini sebaiknya
   kita rangsang lagi dengan mengajaknya melakukan berbagai tugas
   kecil.

   Memang tidak dapat disangkal lagi, bahwa pekerjaan rumah tangga yang
   biasa dilakukan sehari-hari, sangat banyak ragamnya. Dari mulai
   mencuci pakaian, menyetrika, membersihkan rumah, memasak serta
   menyediakan makanan sampai mencuci piring, semuanya menyita banyak
   waktu. Karena itu jika semua pekerjaan ini dikerjakan seorang diri,
   mungkin akan baru selesai larut malam. Walaupun sudah ditolong
   dengan adanya alat rumah tangga listrik, tetap saja tugas-tugas
   rutin ini baru dapat diselesaikan, paling tidak lebih dari delapan
   jam. Berdasarkan kenyataan ini, masuk akallah jika pekerjaan ini
   tidak mungkin dapat kita selesaikan sendiri. Tentu akan lain jadinya
   jika setiap anggota keluarga mau turun tangan untuk membantu
   meringankan beban Anda semua. Pekerjaan mungkin dapat selesai dalam
   waktu yang lebih singkat, dan Anda masih mempunyai waktu untuk
   beristirahat.

   Pada dasarnya hampir semua jenis pekerjaan di dalam rumah dapat
   dilakukan anak, kecuali tentu saja yang berbahaya. Anda bisa
   menimbang sendiri pekerjaan apa saja yang boleh dikerjakannya.
   Kemudian perlu diperhatikan bahwa pemberian tugas ini sebaiknya
   dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia anak. Semakin tua usia
   anak, semakin mampu ia mengerjakan pekerjaan yang lebih sukar. Hal
   ini berarti anak yang masih kecil sebaiknya jangan diberi tugas yang
   berbahaya baginya, misalnya untuk anak tiga tahun tugas mencuci
   piring tidaklah tepat, karena ada kemungkinan piring akan
   tergelincir dan pecah. Pecahannya bisa melukai, sehingga menjadi
   cidera. Tugas ini lebih cocok jika diberikan kepada anak yang lebih
   besar, misalnya 11-12 tahun. Anak sudah mampu lebih berhati-hati dan
   ia pun sudah lebih trampil.

   Pada tahap permulaan, latihan-latihan yang bisa dilakukan anak
   adalah membereskan alat permainan sesudah mereka puas bermain.
   Setelah anak agak besar, ia bisa diajarkan jenis pekerjaan yang agak
   sulit seperti membantu ibu membereskan rumah, misalnya merapikan
   tempat tidur, menyapu lantai, melap kaca dan lain-lain. Juga ia bisa
   dibiasakan untuk selalu menyimpan baju kotor langsung ke keranjang
   cucian.

   Menurut para pendidik dan psikolog, banyak sekali keuntungan yang
   dapat diperoleh dengan memberikan tugas, berupa pekerjaan rumah-
   tangga kepada anak. Pertama-tama adalah latihan 'mengingat',
   misalnya saja setiap bangun tidur anak diwajibkan untuk melipat
   selimut dan membereskan tempat tidur. Atau bisa juga diberi tugas
   untuk memberi makan binatang peliharaan. Pada mulanya mungkin ia
   harus diingatkan setiap hari, tetapi lama-kelamaan ia dengan
   otomatis akan menyelesaikan tugasnya. Di samping itu pemberian tugas
   kepada anak di samping dapat meringankan beban Anda juga secara
   tidak langsung menolong anak untuk melatih diri dalam bertanggung
   jawab dan bergotong-royong.

   Pada umumnya anak belum sepenuhnya mengerti bahwa setiap orang itu
   harus melakukan sesuatu yang ada manfaatnya. Tetapi satu hal yang
   dituntutnya dari diri sendiri, pekerjaan sekecil apa pun yang sudah
   dimulainya harus diselesaikannya sendiri. Hal ini hampir-hampir bisa
   disebut sebagai rasa tanggung jawab akan tugas yang mulai timbul
   pada seorang anak. Kebebasan seperti yang dialaminya dulu, yang
   bersifat main-main dan asal sibuk, lambat laun menghilang dan
   berganti dengan kesungguhan. Artinya anak telah siap untuk
   melaksanakan tugas-tugas kecilnya atau bekerja dengan bermacam-macam
   alat dan bahan sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

   Selanjutnya dalam hal mengatur pembagian kerja, terkadang dijumpai
   kesulitan. Pekerjaan dalam rumah tangga memang beraneka ragam. Ada
   yang menarik untuk anak-anak; tetapi banyak juga yang membosankan.

   Karena ada pekerjaan yang agak menarik dan ada yang kurang disukai,
   pembagian tugas perlu dilakukan dengan hati-hati. Kalau pembagian
   kurang adil, bisa-bisa nanti ada yang menerima tugasnya dengan
   marah-marah. Agar pembagian tugas dirasa adil, ada orang tua yang
   memberi tugas secara bergilir. Misalnya minggu ini anak yang tertua
   tugasnya menyapu halaman. Minggu berikutnya ia bertukaran tugas
   dengan si adik yang biasanya menyirami tanaman di kebun.

   Untuk merangsang anak bekerja, ada orang tua yang memberi upah
   berupa kue atau uang. Tetapi rasanya lebih baik bila Anda meniru
   beberapa orang tua lainnya yang berusaha untuk menciptakan suasana
   bermain. Misalnya dengan mengatakan "Ayo, siapa yang lebih dulu
   selesai membereskan kamar?" Cara ini kelihatannya lebih berhasil
   daripada bila orang tua memerintah anak-anak dengan cara yang kaku.
   Anak-anak yang masih kecil itu belum begitu merasakan "sakitnya"
   mata melihat ruangan yang tidak rapi, dan juga belum terbiasa dengan
   pekerjaan semacam itu. Karenanya, orang tua tidak perlu berharap
   terlalu banyak dari mereka.

   Suatu kenyataan, kebanyakan orang tua cenderung untuk melibatkan
   anak perempuan saja dalam pekerjaan rumah tangga sehari-hari.
   Bagaimana pun juga hal ini sangat disayangkan, karena pada kurun
   usia 2-4 tahun justru dasar rasa tanggung jawab dan penyesuaian diri
   sedang tumbuh. Bila anak sejak kecil terbiasa dilibatkan dalam
   pekerjaan rumah tangga, kelak dapat diharapkan ia akan tumbuh jadi
   orang yang bertanggung jawab dan mampu menyesuaikan diri dalam
   berbagai situasi. Karena itu, berikan pada anak, baik yang laki-laki
   maupun perempuan, tugas-tugas kecil yang menjadi tanggung jawabnya
   sendiri. Anak akan menerimanya dengan wajar dan senang, sedangkan
   orang tua akan merasa kagum tentang betapa banyaknya hal-hal yang
   dapat dipelajari anak-anak mereka. Dan yang paling penting dari
   semuanya adalah penghargaan orang tua atas itikad baik si anak.

==Bersambung ==


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim parcel Lebaran, klik, http://www.indokado.com/parcel2003.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke