Hi abinya Amil,

Sekadar nambahin dari yang sudah di-sharing para moms lainnya,

Penyebab jaundice (hyperbilirubinemia) atau 'kuning' bisa macam2, pak. Yang
umum kejadian biasa disebut 'jaundice secara fisiologis', ini biasanya nggak
berbahaya. Seperti yang sudah banyak di-shared, dengan 'berjemur', apalagi
dipersering pemberian ASI - kadar bilirubin akan normal sendiri.

Kenapa bisa 'jaundice'?  Simplenya, dalam tubuh bayi yang baru lahir
ternyata jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuhnya.
Nah, zat yang kebanyakan ini akhirnya jadi 'urusannya' organ hati untuk
dipecah dan dibuang.  Kerja extra ini membuat organ hati menghasilkan pigmen
kuning yang dikenal dengan nama bilirubin. Karena organ hati bayi baru lahir
juga masih belum 'matang sempurna', maka dia nggak bisa 'membuang' bilirubun
ini dengan cepat.  Itu sebabnya, si 'billy' ini muncul di kulit atau mata si
kecil sebelum akhirnya bisa 'hilang' beberapa waktu kemudian :)
Ini juga menjelaskan kenapa baby prematur punya risiko lebih besar untuk
ngalamin jaundice karena faktor 'immature' organ hati ini.

Kenapa selalu di-encorage untuk perbanyak ASI untuk bayi yang kebetulan kena
'jaundice'?  Karena salah satu pintu 'exit' jaundice itu dari BAB nya bayi.
So, makin sering dikasih ASI (apalagi ditambah ASI punya efek laksatif alias
seperti 'obat pencahar), makin sering kan baby ganti diapers/popok karena
BAB, makin cepat juga 'billy' ke luar tubuh bayi, makin holang tanda2
jaundice di tubuhnya :)

Kenapa nggak disarankan pakai nutrisi lain (sufor, cairan gula, dll) -- toh
targetnya supaya baby sering BAB dan 'billy' cepat keluar?  Karena harus
diingat juga, sistem pencernaan baby masih 'immature', jangan sampai sistem
ini juga organ hatinya dibuat 'extra kerja keras' lagi untuk 'ngurusin'
nutrisi lain yang 'masih terlalu berat' dibandingkan ASI yang sangat
friendly :)

Apakah baby yang jaundice bisa hanya di-home treatment (ASI dan jemur pagi)
atau perlu 'nginap' di RS untuk photo-therapy, biasanya bisa dikonsultasikan
dengan DSA nya.  Selain pemeriksaan fisik baby oleh DSA, biasanya juga akan
ada test darah rutin untuk tahu kadar bilirubin ini, apakah dipandang cukup
aman dengan home-treatment dan test. darah periodik atau ternyata lebih
serius yang bisa berpengaruh pada otak dan menyebabkan baby 'perlu ditahan'
dulu di RS untuk observasi dan treatment intens.

Selain 'jaundice fisiologis', ada juga jaundice yang memang disebabkan
faktor medis - nah ini memang perlu penanganan medis tersendiri, test
penunjang medis lainnya dan mungkin perlu waktu lebih lama untuk recover.
Contohnya, kasus 'jaundice' yang tadi sudah di-shared mbak Ica Mulkan dan
mbak Karin.

Kalau bicara tentang issue 'jaundice bisa dicegah sebelum baby lahir atau
nggak?'  Saya sendiri kurang tahu jawabannya.  Mungkin untuk yang kategori
'jaundice fisiologis', itu bisa dibilang lumrah dialami dan memang sifatnya
harmless, lebih karena fungsi hati baby yang perlu penyesuaian sementara
waktu untuk bekerja normal.

Salah satu langkah baik, dan saya rasa sangat perlu adalah mencermati
history kesehatan sang ibu, khususnya tentang indikasi Hepatitis B.
Biasanya sudah jadi tata cara standar untuk general check up saat kehamilan,
sekaligus mengetahui status kesehatan organ hati sang ibu.  Kalau memang ibu
(hamil) positif kena Hepatitis, tentu saja baby yang nanti dilahirkan akan
mendapat penanganan medis lebih intens, salah satunya dengan langsung
menginjeksikan imunoglobulin Hep B sesaat setelah lahir (ini bukan vaksin,
tapi sudah jadi produk antibodi --- tubuh bayi nggak perlu lagi di'dorong'
untuk menghasilkan antibodi, tapi dia sudah diperlengkapi 'antibodi siap
jadi' tsb. untuk antisipasi terhadap risiko Hep. B).

Selain itu, sudah 'jamak' juga baby sebelum ke luar RS sudah dapat
pemeriksaan sekaligus vaksin Hep B dosis 1 oleh DSA yang menanganinya.

O ya, untuk home-treament dengan persering ASI.  Perlu dicermati juga untuk
sang ibu rajin2 'memprovokasi' baby-nya untuk menyusui :) Ini lebih
disebabkan faktor 'jaundice' itu kadang buat baby jadi 'sleepy' ditambah
kegiatan laktasi adalah hal yang baru buat dia.  So, never ever give up
untuk tekadkan diri dalam kegiatan Inisiasi Menyusui Dini dan terus menyusui
eksklusif, karena salah satu 'keuntungan positif' dari usaha keras ibu ini
ya ... terhindar dari jaundice :)

[hehe ... jadi ingat 'cerewet' nya ibu saya, setiap kali nengokin saya di RS
sehabis bersalin, selalu nggak bosan mengingatkan, 'ayo.... susui yang rajin
anakmu ... supaya nggak kuning dia!' ... thanks a lot mom! :)]

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi



2010/7/4 Novri andy <costcontrolle...@yahoo.com>

>
>
> Dear Moms and Dads
>
> Mohon maaf mengganggu, saya ingin bertanya mengenai bayi yang baru lahir
> terkena penyakit kuning ?
> apa penyebabnya bayi terkena penyakit tersebut lalu apa langkah-langkah
> antisipasi untuk menghindari bayi
> kuning, mungkin Moms and Dads ada yang punya pengetahuan atas penyakit
> tersebut.
>
> Atas sharing-nya saya ucapkan banyak terimakasih.
>
>
> Salam
> Abinya Amil
>
>
>

Kirim email ke