Dear mb Aan

Baby baru lahir reflek pertama yg dia bisa adalah ngemut atau ngenyut - ini
dinamakan fase oral.. Fase ini akan berlangsung sjk baby lahir smp berusia
kurleb 18 bln. Pd masa itu baby akan merasa nyman bl mengulum sesuatyu

Bila lbh dr 18 bln perlu waspada..:-) bs jd itu ketergantungan

berikut artikelnya yaa


*http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=08401&rubrik=bayi*

*NGENYOT JARI, BOLEH ENGGAK SIH?*

*B**erikut solusi yang ditawarkan.*

Mengisap sebetulnya merupakan salah satu refleks yang diberikan Tuhan agar
bayi dapat bertahan hidup. Tanpa perlu diajari atau dilatih, bayi otomatis
dapat mengisap puting payudara ibu secara naluriah.

Sigmund Freud seorang ahli psikoanalisa terkemuka menjelaskan lebih jauh,
bahwa refleks mengisap merupakan cerminan dari fase oral yang sedang terjadi
pada bayi. Fase yang berlangsung sejak bayi lahir hingga usia 18 bulan ini
membuat bayi mendapat kepuasan lewat sensasi di sekitar mulutnya.

Berdasar teori tersebut, baru dikatakan tidak wajar bila lewat usia 18
bulan, anak masih mempertahankan kebiasaan *ngenyot* jari. Dengan alasan
itu, *Maria Herlina Limyati, Psi., *dari Fakultas Psikologi UKRIDA, Jakarta
Barat, berpendapat, orangtua tidak perlu terlalu memusingkan kebiasaan si
kecil ini, "Toh, nanti jika usianya sudah lewat dari fase oral, bayi dapat
berhenti *ngenyot* jari."

Maria mengakui kalau ada beberapa ahli yang memiliki pendapat berseberangan.
Mereka menganggap kebiasaan *ngenyot* jari ini harus dicegah dan dihilangkan
karena akan berdampak buruk. Selain pertumbuhan gigi bayi kelak terganggu,
secara psikologis anak pun akan sulit meninggalkan kebiasaan ini karena ia
keburu merasa aman dan nyaman (*secure feeling*). *Ngenyot *jari pun berubah
dari suatu kebiasaan menjadi sebuah kebutuhan. Selanjutnya, bila kebiasaan
ini terus terbawa hingga anak besar, ia akan jadi bahan ejekan
teman-temannya yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pembentukan konsep
diri si anak.

*DIKHAWATIRKAN*

Jadi yang mana yang benar dong? Dari hasil penelitian yang dilakukan *American
Dental Assosiation*, terbukti sebagian besar anak yang mengisap jempol
(bahkan hingga usia 5­6 tahun) tidak mengalami kerusakan gigi atau gusi dan
gigi permanen. Secara psikologis pun mereka tetap tumbuh dengan baik.

Kerusakan pada gigi hanya dapat terjadi bila kebiasaan mengisap jari/jempol
dilakukan secara agresif (dengan cara mendorong-dorong lidah ke depan hingga
mengenai gigi). Namun, bayi biasanya tidak akan melakukan perilaku ini
kecuali oleh anak-nak yang sudah besar (balita). Jadi sekali lagi, selama
kebiasaan mengisap jari/jempol merupakan bagian dari proses pertumbuhan bayi
(karena masih dalam fase oral), maka tak perlu melarangnya. Menghentikan
kebiasaan *ngenyot* jari mungkin justru akan sia-sia jika terlalu
dipaksakan. Semakin dilarang, keinginan bayi untuk mengisap jari makin
besar. Untuk itu, biarkanlah bayi menghentikan kebiasaannya itu secara alami
dan atas dasar keinginannya sendiri.

Pesan Maria, saat si kecil dalam fase oral, pastikan jari dan benda di
sekeliling si kecil (yang bisa dia pegang dan masukkan ke dalam mulut)
keadaan bersih dan higienis. "Kebiasaan ini bila tidak dijaga bisa
membuahkan infeksi pada si kecil, karena dia *ngenyot* jarinya yang
kotormengandung kuman."

*CARA MENGHENTIKAN*

Toh, kalau Ibu khawatir kebiasaan ini akan terbawa selepas masa bayi, ibu
bisa mengurangi intensitas bayi mengemut jarinya dengan beberapa cara di
bawah ini. Namun ingat ya jangan menghukum atau memarahi bayi bila
mendapatinya sedang mengisap jari. Si kecil akan bingung karena ia tidak
melihat sesuatu yang salah dengan kebiasaan yang membuatnya nyaman itu.

Perhatikan juga kapan biasanya bayi mulai memasukkan jarinya ke mulut.
Biasanya saat ia berada dalam suasana emosional yang tidak menyenangkan
(bosan, lelah, takut atau cemas menghadapi sesuatu yang baru dalam
hidupnya). Dengan *ngenyot* jari, ia mendapatkan ketenangan dan kenya-manan.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi intensitas bayi
mengemut jari:

*1.* Alihkan perhatian pada aktivitas lain. Contoh, kalau kebiasaannya *
ngenyot* itu muncul setiap ia sedang *menganggur *atau bosan, cobalah ajak
ia bermain.

*2.* Apabila ia mengemutnya saat sedang gelisah atau sedih dengan tujuan
menenangkan dirinya sendiri, posisikanlah diri kita sebagai si penenang,
alias pengganti jari yang diemutnya. Beri ia perhatian lebih, entah itu
dengan belaian, sapaan dan kata sayang yang bisa menenangkan hatinya
sehingga ia lupa untuk mengemut.

*3.* Bila kebiasaan itu muncul setiap kali ia lapar, perhatikan jam
biologisnya. Jika tampak tanda-tanda ia lapar, ajak bayi menyusu ASI atau
makan dengan menu makanan favoritnya (bila memang sudah masuk dalam tahapan
makan makanan semipadat/padat).

*4.* Jangan mengganti kebiasaan *ngenyot *jari dengan empeng. Empeng hanya
memberi kepuasan palsu dan dikhawatirkan efek psikologisnya terbawa terus
sampai dewasa.

*5.* Jika si kecil sudah agak besar (sudah bisa duduk sendiri) lakukan hal
di bawah ini:

- Kenalkan cara minum menggunakan gelas.

- Jelaskan kebiasaan bahwa *ngenyot* jari dapat berakibat buruk. Seperti
kuman bisa masuk ke dalam tubuh bila tangannya tidak bersih, dan sebagainya.

- Alihkan perhatiannya pada hal lain yang juga mendatangkan kepuasan.
Contohnya dengan memperkenalkannya pada beberapa jenis mainan baru,
bunyi-bunyian dan sebagainya.

*Gazali Solahuddin. Foto: Dok. Pri & Iman/nakita*



Pada tanggal 23/08/10, andri istini <chibi...@yahoo.com> menulis:
>
> dear BAers...
>
> mau tanya ni..baby ku kan usianya 2bln 6hr nah 2minggu belakangan ini punya
> kebiasaan baru suka ngemut jempol bahkan jari2 tangan yg lain juga
> ikutan...kupikir mungin itu tanda dia haus..tp walaupun sdh selesai nyusui
> kdg2
> tetep suka ngmut juga,..kenapa ya moms..?aku sdh berusaha nyingkirin
> tangannya
> kl dia lg ngemut samil bilang "nggak boleh adek" walaupun blm tentu dia
> ngerti
> he.he.he.
> aku pingin ksh dot/empeng tp takut nanti malah ketergantungan...gmn ya
> mom?ada
> saran ga buat ngilangn kebiasaan itu..soalnya kadang sampai bikin dia
> muntah..
>
>
> thanks
> aan
>
>
>




-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke