saya bantu jelaskan sebagian  dg artikel tentang macam2 imunisasi tambahan
yg dianjurkan yaa.. (tidak diwajibkan pemerintah RI krn pemerintah belum bs
memberikan subsidi utk vaksin2 ini) antara lain
vaksin MMR, IPD, HIB, thypoid, varisella, Hep A

*Vaksin MMR* adalah campuran dari tiga jenis virus yang
dilemahkan<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Virus_yang_dilemahkan&action=edit&redlink=1>yang
disuntik untuk
imunisasi <http://id.wikipedia.org/wiki/Imunisasi> melawan demam
campak<http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_Campak>,
beguk <http://id.wikipedia.org/wiki/Beguk> dan
rubela<http://id.wikipedia.org/wiki/Rubela>.


MMR umumnya diberikan kepada anak-anak yang berumur 1 tahun dengan dosis
penguat diberikan sebelum memasuki umur sekolah (sekitar umur 4 atau 5 th)

*tentang imunisasi HIB*
http://dranak.blogspot.com/2006/07/tentang-imunisasi-hib.html

  <http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=19205399&postID=115174555160255795>
Apa
itu Hib?
Hib adalah singkatan untuk Haemophilus influenzae type b, sejenis bakteria
yang menyebabkan penyakit yang dapat berakibat fatal, seperti: Radang
selaput otak ( Meningitis) -jangkitan pada selaput otak dan saraf tunjang
Radang paru- paru (Pneumonia) - jangkitan pada paru- paru Radang epiglotis (
kerongkong ) - jangkitan pada epiglottis Keracunan darah ( septicaemia ) -
jangkitan darah Radang sendi - jangkitan pada sendi Penyakit Hib, jangkitan
HIV dan Hepatitits B BUKAN satu penyakit yang sama. Vaksin pencegah
Hepatitis B adalah vaksin Hepatitis B manakala vaksin penyakit Hib adalah
vaksin Hib.

Mengapa penyakit Hib berbahaya?
Mudah berjangkit terutama dikalangan kanak-kanak Mudah merebak Biasanya
menyebabkan penyakit yang fatal atau membawa
maut<http://dranak.blogspot.com/2006/05/bahaya-obat-nyamuk.html>.
Jangkitan Hib pada selaput otak bisa mengakibatkan kecatatan otak yang
kekal.

Siapa yang bisa terjangkit penyakit Hib?
Penyakit Hib kerap berlaku dikalangan kanak- kanak bawah umur 5 tahun.
Risiko jangkitan adalah paling tinggi dikalangan kanak- kanak berumur
dibawah 1 tahun. Pengaulan rapat dengan kanak- kanak yang dijangkiti Hib
meningkatkan risiko mendapat penyakit Hib. Bayi yang mendapatkan ASI, akan
mendapat perlindungan daripada penyakit Hib, namun begitu, Imunisasi masih
diperlukan untuk mendapat perlindungan maksimal.

Bagaimana penyakit Hib merebak?
Penyakit Hib boleh merebak apabila orang yang dijangkiti batuk atau bersin.
Boleh juga merebak melalui perkongsian barang mainan yang dimasukkan kedalam
mulut.

Bagaimana penyakit Hib bisa dicegah?
Penyakit Hib bisa dicegah melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak dapat
melindungi kanak- kanak daripada mendapat penyakit yang disebabkan oleh
bakteria/ virus yang lain. Kanak- kanak mungkin boleh mendapat lain jenis
jangkitan radang paru- paru, radang selaput otak atau selesma.

Kapan imunisasi Hib diberi?
Semua bayi berumur 2, 3 dan 5 bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib
diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5 bulan
Dos 3

Bagaimana imunisasi Hib diberi?
Imunisasi Hib diberikan secara suntikan dibahagian otot paha. Imunisasi ini
diberikan dalam satu suntikan bersama imunisasi Difteria, Pertussis dan
Tetanus (DPT). Juga boleh diberikan bersama imunisasi lain seperti imunisasi
Hepatitis B.

Apakah efek samping imunisasi Hib?
Imunisasi Hib adalah AMAN Kesan sampingan(=efek samping) yang berlaku
biasanya ringan dan tidak berbahaya berbanding jika mendapat penyakit Hib
atau komplikasinya. Walau bagaimanapun, sakit, bengkak dan kemerahan boleh
berlaku ditempat suntikan. Ini selalunya berlaku dari 1hingga 3 hari selepas
imunisasi. Kadangkala, kanak- kanak boleh juga mendapat demam untuk masa
yang singkat selepas imunisasi. --------

Imunisasi IPDhttp://dokteranakku.com/?p=194

*Apa gunanya vaksinasi IPD?*

IPD adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus (streptoccoccus
pneumoniae). Bakteri tersebut secara cepat dapat masuk ke dalam sirkulasi
darah dan merusak (invasif) serta dapat menyebabkan infeksi selaput otak
(meningitis) yang biasa disebut radang otak.

Penelitian menunjukkan, sebagian besar bayi dan anak di bawah usia 2 tahun
pernah menjadi pembawa ( carrier) bakteri pneumokokus di dalam saluran
pernapasan mereka. Oleh karena itu, bayi baru lahir hingga bocah usia 2
tahun berisiko tinggi terkena IPD.

Yang paling fatal bila bakteri pneumokokus menyerang otak. Pada kasus-kasus
meningitis seperti ini, kematian akan menyerang 17% penderita hanya dalam
kurun waktu 48 jam setelah terserang. Kalaupun dinyatakan sembuh umumnya
meninggalkan kecacatan permanen, semisal gangguan pendengaran dan gangguan
saraf yang selanjutnya memunculkan gangguan motorik, kejang tanpa demam,
keterbelakangan mental dan kelumpuhan.

Dari ketiga bakteri yang biasa menyebabkan meningitis (Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae type B, dan Neisseria meningitis),
Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang seringkali menyerang anak di
bawah 2 tahun. Meningitis karena bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan
kematian hanya dalam waktu 48 jam. Bila sembuh pun sering kali meninggalkan
kecacatan permanen.

Vaksinasi dipercaya sebagai langkah protektif terbaik mengingat saat ini
resistensi kuman pneumokokus terhadap antibiotik semakin meningkat. Karena
anak-anak di bawah usia 1 tahun memiliki risiko paling tinggi menderita IPD,
maka amat dianjurkan agar pemberian imunisasi dilakukan sedini mungkin.
Untungnya, saat ini sudah ditemukan vaksin pneumokokus bagi bayi dan anak di
bawah 2 tahun.

(dari artikel sebuah tabloid kesehatan, oleh: Sukman Tulus Putra,
dr.,Sp.A.(K), FACC, FECS, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak
Indonesia
(IDAI))

*Apakah vaksinasi ini dipakai di tempat lain?*

Menurut salah seorang dokter di milis sehat(1): Aman tidak, Di indonesia
baru tahun ini 2006, tapi di Amrika, sejak 2000 sudah disuntikan wajib dan
laporan ilmiah tahun 2001 telah 23 juta dosis diberikan dengan efek samping
yang tidak jauh lebih banyak dari efek samping imunisasi rutin saat itu.
Sampai sekarang telah direkomendasikan di Amerika, Australia, Korea,
Philipina, Spanyol, Malaysia, Singapore dan Canada.

*Apakah sudah dilaksanakan di Indonesia?*

Situs resmi IDAI (www.idai.or.id) belum memasang jadwal terbaru setelah
jadwal tahun 2004 hasil revisi. Menurut salah seorang dokter di milis
sehat(1): Dari bocoran hasil rapat Satgas imunisasi IDAI di medan (1-5 mei)
direkomendasikan untuk dimasukkan bersamaan vaksin influensa pada
jadwalrekomentasi
idai 2006. Menurut situs majalah Anakku (www.anakku.net dibuka pada tanggal
19 Mei 2006): Vaksinasi IPD direkomendasikan oleh IDAI sejak tahun 2006
bersamaan dengan mulai direkomendasikannya vaksinasi Influenza.

*Bagaimana jadwalnya?*
Imunisasi IPD pada usia (1):

   - < 6 bulan: diberikan dasar 3 kali jarak 2 bulan dan penguat/ulangan
   (booster) pada usia 12 – 15 bulan. > 4 kali
   - 6 - 12 bulan diberikan dasar 2 kali, dan penguat seperti diatas > 3
   kali 12 – 24 bulan . Diberikan dasar 2 kali tidak perlu penguat. > 2 kali
   - > 24 bulan. Diberikan 1 kali > 1 kali

*Apa nama vaksin IPD?*
Ada dua jenis yang sudah beredar, dan ada yang dalam
pengembangan/penelitian.

   - Prevenar atau PCV 7 (diseluruh dunia sama mereknya): berisi 7 serotype
   (4,
   6B, 9V, 14, 18C, 19F and 23F). Bisa diberikan pada sejak bayi usia 2
   bulan.
   Harganya relatif mahal.
   - Pneumo23: berisi 23 serotype, diberikan pada anak berusia lebih dari 2
   tahun. Harganya lebih murah.
   - Sedang dikembangkan vaksin baru berisi 9 serotype (prevenar ditambah
   serotype 1 dan 5, yang banyak menimbulkan pneumococcus disease di negara
   berkembang). Diharapkan ijinnya akan keluar 2-3 tahun lagi. (Produksi
   Wyeth)
   - Sedang dikembangkan juga vaksin berisi 11 serotype (produksi GSK dan
   Sanofi-Pasteur).

Ada keuntungan lain dalam penelitian vaksin produksi baru ini bahwa: In
addition, an unexpected benefit of vaccination (9 serotype vaccine) was the
decrease of symptomatic pneumonia cases associated with a viral infection,
whether influenza virus or one of the paramyxoviruses.

*Apa efek samping vaksinasi ini?*
Menurut labelnya, efek samping yang sering terjadi (Very common) pada
pemberian prevenar pada saluran pencernaan adalah diare dan muntah.

Menurut artikel oleh dokter Sukman Tulus Putra: Reaksi terhadap vaksin yang
terbanyak dilaporkan adalah demam ringan < 38 derajat Celcius, rewel,
mengantuk (drowsy), dan beberapa reaksi ringan lainnya yang biasa ditemui
pada pemberian berbagai jenis vaksin.

Dalam praktek, salah seorang dokter di milis sehat(1) menyampaikan: dari
20an kasus, 5-8 pasien menelefon dan mengatakan panas tapi tidak tinggi
(<38). Ada 1 pasien yang nafsu makannya menurun dan panasnya > 38. Belum ada
yang mengeluh diare dan muntah.
*
Apa yang perlu diperhatikan?*
Bila ada riwayat reaksi alergi terhadap imunisasi Dipteria (DPT), maka tidak
diberikan imunisasi IPD jenis Prevenar (kontraindikasi), karena dalam
Prevenar ada kandungan varian dari Diphteria toxin (sebagai
protein-carrier).

Pemberian imunisasi IPD tidak menghapus jadwal imunisasi yang lain (seperti
HiB, tetap seperti jadwalnya).

*Apa kendalanya?*
Harga vaksinasi masih relatif tinggi. Dilaporkan berkisar 850-950 ribu
rupiah (Prevenar).

WHO menyebutkan:
A vaccine providing effective protection against pneumococcal disease for
young children in developing countries may be ready for use in 2008-2009,
and could be introduced in such countries provided adequate supply and
financial help are arranged.

*Apakah benar-benar diperlukan di Indonesia?*

Menurut WHO:
It can be difficult to establish the extent of pneumococcal disease as
developing countries often lack the clinical and laboratory facilities, the
expertise, and the resources to do so. As a result, public health
decision-makers are often unaware of the prevalence of the disease and of
the toll it exacts in death and disability. Because of the scarcity of data
from developing countries, there is concern over whether the seven-and
nine-valent vaccines contain the serotypes appropriate for all countries.
Concerns remain – although results to date are encouraging – that prevention
of some serotypes of pneumococcal disease may lead to increased incidence of
other serotypes. The price of the vaccine, although still to be set for
developing countries, may be too high for them to afford without special
financing arrangements.

Menurut salah seorang dokter :
Sebenarnya masih ada pertanyaan apakah serotype yang digunakan pada Prevenar
sesuai dengan serotype di Indonesia. Karena itu baru akan dilakukan
penelitian. Kalau misalnya lebih spesifik dan lebih sedikit jumlahnya,
mungkin bisa diproduksi dengan harga lebih murah.

Menurut informasi dari seorang SpA:
Sakit IPD-nya sudah jelas ada, hanya soal apa serotypenya. Pemilihan 7
serotype ini didasarkan pada pemberian di Malaysia, Singapura, Philiphina
dan Australia yang dianggap berdekatan dan memiliki ciri geografis seperti
Indonesia.

Saat ini yang sudah diteliti ada di tiga tempat: Jakarta (3), Bandung (4)
dan Mataram (5). Dari ketiganya, baru Mataram yang sudah diketahui
serotypenya. Tahun ini akan dilakukan penelitian multi-senter di 5
tempat,untuk memastikan jenis serotype-nya. Hasilnya mungkin baru tahun
depan diketahui dengan pasti.

Keterangan:
1: dr. JS Wibisono, SpA
2: dr. Purnamawati, MMPed. SpA(K)
3: Prof. Hardiono Pusponegoro, SpA(K)
4: Prof. Cissy Kartasasmita, SpA(K)
5: Prof. Soewignyo, SpPD(K).

Semoga bermanfaat, mohon dikoreksi dan ditambahi oleh semuanya agar lebih
sempurna.

Catatan: ini bukan tulisan resmi, artinya untuk konsumsi milis. Bila untuk
konsumsi publik (situs, leaflet, brosur, poster), tentu cara penulisan harus
disesuaikan.

*Catatan Tambahan :*

Maaf, ternyata masih ada yang terlewat:Apa beda serotype pada Prevenar dan
Pneumo23?

   - Prevenar atau PV7 berisi 7 serotype Streptococcus pneumonia: 4, 6B, 9V,
   14, 18C, 19F and 23F
   - Pneumor23 berisi 23 serotype:
   1,2,3,6B,7F,8,9N,9V,10A,11A,12F,14,15B,17F18C,19A,19F,20,22F,23F,33F

Kalau sudah mendapatkan imunisasi IPD apakah masih harus mendapatkan
imunisaasi HiB?
Masih, karena bakteri penyebabnya berlainan jenis. Jadi jadwal untuk HiB
tetap berlaku, jadwal IPD juga berlaku.

*Apa ada yang perlu diperhatikan?*
Bila ada riwayat reaksi alergi terhadap imunisasi Dipteria (DPT), maka tidak
diberikan imunisasi IPD jenis Prevenar (kontraindikasi), karena dalam
Prevenar ada kandungan varian dari Diphteria toxin.


Pada 29 September 2010 10.18, <ariessa...@bozz.com> menulis:

> Dear SP,
> hari dapat berita anaknya teman terkena radang otak (ensefalitis), anaknya
> sudah SMA dan kakinya lumpuh
> dikantor lagi ribut vaksin apa ya, yang bisa mencegah radang otak?
> setau aku HIB dan MMR, tapi ada yang bilang IPD juga
> mohon disharing ya moms krn aku gak bisa browsing dikantor
> mohon sharingnya juga untuk "ensefalitis"
>
> tks,
> Santi




-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke