Hi BA members :)

Mungkin banyak BAers yang sudah nonton film _Babies_.
Kelihatannya penayangannya cukup terbatas di beberapa cinema dan sudah mulai
ditarik dari peredaran.  Saya termasuk yang tidak sempat nonton film ini
beberapa waktu lalu.  Akhirnya hanya bisa nunggu CD originalnya dijual di
pasaran deh.

Eh, ternyata nggak perlu nunggu lama karena kemarin baru noticed kalau film
ini akhirnya diputar juga di cinema _BSD XXI_ dekat rumah :)  Pulang kantor
bareng hubby langsung ngantri ke sana.

Saya cukup 'dimanja' dengan menonton film ini.  Melihat kehidupan 4 anak (1
cowok & 3 cewek) dari Namibia, Mongolia, Jepang & USA - from their first
breath to their first step :)
Banyak sekali yang unik dari tiap anak ini (termasuk cara asuh ortu mereka
masing2) ... unik tapi sekaligus universal juga sifatnya.   Gambaran tentang
ASI (IMD, menyusui, ASI perah, ASI untuk 'obat', ASI tandem dengan kakaknya,
dll.), cara mereka bermain dan spent daily time (di lingkungan luar, di
dalam rumah, apartment), aktivitas luar, pengenalan tentang musik, tentang
kata2 pertama, melihat secara close up rasa ingin tahu mereka, sosialisasi
mereka dengan ortu, siblings, teman sebaya, hewan peliharaan, dll.

Melihat captions setiap anak kecil ini jadi mengingatkan saya dengan
'pasukan kecil' saya. Banyak scenes yang akan membuat kita tertawa melihat
kelucuan natural para 'artis' cilik ini :) ... dan saya bisa bedakan cara
tertawa beberapa penonton di studio kemarin yang memang sudah jadi parents
termasuk saya (style tertawanya seperti mau bilang, ' ouch ... we've been
there, done that, and enjoy it!)

Dari beberapa scenes yang mungkin cuma sekilas, saya juga belajar banyak
dari film ini.
Melihat kehidupan Ponijao, baby girl dari Namibia yang totally di bawah
dominasi sang ibu (bisa dibilang tidak ada figur ayah tampil di sini) dan
begitu dekat hubungannya dengan ibu secara fisik, kehidupan baby boy
Bayarjargal dari Mongolia yang 'memandang' para hewan peliharaan di rumahnya
seperti halnya anak kita main puzzle atau lego, juga belajar merangkak di
luar rumah dengan iklim Mongolia yang khas (nggak heran kalau Mongolia punya
tokoh sekelas Jengis Khan ;)), kehidupan si centil Mari yang lebih banyak
menghabiskan waktu di apartment dan sejak dini sudah kenal dengan teknologi
(Jepang gitu lho .. hehe) dan Hattie, a cutie San Fransisco little girl yang
dikelilingi 'buku' di rumahnya dan punya kedekatan yang intens juga dengan
ayahnya :) ...

Film itu  membuat saya bersyukur dengan 4 buah hati saya di rumah,
kesempatan berharga melihat their first breath , first step, dan first
'other things' lainnya kelak, dan punya kesempatan indah untuk jadi orang
tua dan jadi seorang ibu khususnya :)

To Ponijao, Bayarjargal, Mari & Hattie .... you all made me having good
reasons to see that children around the world are irresistibly lovable :)


have a nice day all,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

"Children may not inherit their parents' talent but they will absorb
(parents') values" .. (Our Daily Bread / 30 Jan '11)

Kirim email ke