hi mbak Ida,

Sampai sekarang gimana dengan cairannya?  Masih sebanyak kemarin, masih
dalam bentuk mirip 'ingus', anak tidak mengalami demam/rewel/kesakitan?
Tetap observe ya, mbak.  Tetap bedakan status: cairan keluar dari telinga
SAJA, atau cairan ke luar dari telinga disertai tanda2 infeksi lainnya
(teilnga merah, anak rewel, demam, telinga ditarik-tarik, telinga sakit
kalau dipegang, dll.)  Status ke-2 ini sudah menunjukkan ada infeksi
bakteri.

Targetnya, tetap buat stamina tubuhnya jadi OK.  Tujuannya supaya
lendir/dahak segera ke luar dari sistem pernapasannya.  Lendir/dahak ini
bisa ke luar dari beberapa saluran.  Waktu BAB, coba amati, kalau ada lendir
juga kadang itu termasuk lendir yang berasal dari sistem pernapasannya dan
tertelan lalu ke luar lewat BAB.  Perbanyak minum air putih/ ASI supaya jadi
'ekspetoran' alami yang mengencerkan dahak/lendir.

hehe .. saya tidak punya kapasitas untuk menganjurkan mbak berhenti/tetap
memberikan antibiotik kepada si kecil :)  Sudah sempat baca artikel tentang
Ear Infection/Otitis Media, kan mbak?  Ini salah satu link info komprehensif
tentang issue ini yang bisa jadi tambahan info (
http://www.nidcd.nih.gov/health/hearing/earinfections), artikel tentang 'ear
infection' dari website-nya _NIDCD_
Meanwhile, home treatment untuk mengencerkan dahak/lendir, observasi ketat,
jaga agar batuk pilek tidak jadi 'lama' sembuhnya ... itu bisa terus
dilakukan.

Tentang 'sugesti' ke AB? ... maaf jadi agak 'melenceng' dari topik :)
Please note, Antibiotik (AB) itu perlu, dia termasuk penemuan medis terbesar
sepanjang sejarah selain penemuan vaksin :)  Sudah terbukti menyelamatkan
banyak nyawa, tapi sayangnya penggunaan AB jor-joran yang buat banyak
bakteri sekarang jadi 'resisten' alias kebal dengan AB, belum lagi issue
organ hati dan ginjal kita yang jadi 'extra kerja berat' untuk hal yang
bahkan tidak perlu seperti infeksi virus.

Memang seharusnya mind-set kita yang selalu punya panduan: AB itu untuk
infeksi bakteri.  Infeksi separah apa pun, kalau memang disebabkan virus
(mis. : campak, cacar air, demam berdarah, HFMD, gondongan, rubella dll.)
tidak akan 'mempan' dituntaskan walau di'hantam' AB sehebat apa pun kelasnya
:)  Bahkan radang tenggorokan yang selalu jadi 'diagnosa top' dari dokter
karena infeksi bakteri (strep throat) kadang melupakan juga 'radang
tenggorokan' yang disebabkan virus (sore throat) yang as usual ... sembuh
dengan sendirinya seiring daya tahan tubuh yang membaik.

Kalau dokter meresepkan AB, sudah seyogyanya indikasi karena infeksi bakteri
terlihat jelas dan hak kita sebagai pasien untuk mengetahuinya alasan2
mengapa resep AB diberikan.  Itu sebabnya saya selalu encourage parents
untuk rajin2 observasi dan waktu konsultasi dengan dokter, ambil waktu untuk
'presentasi' lengkap dengan data2nya (saya kalau konsultasi ke dokter hampir
selalu bawa folder berisi data2 tentang hasil observasi saya dan tidak
sedikit dokter yang harus mengakui bahwa hasil observasi saya membantu
beliau menegakkan diagnosa :))

So, mungkin berlaku pepatah 'alah bisa karena biasa'.  Saat kita ngalamin
anak sakit, dan dari hasil observasi dan informasi medis yang reliable, kita
bisa kok belajar bertindak rasional.  Kalau pun perlu konsultasi ke dokter,
tinggal bagian mereka untuk 'menilai' hasil observasi kita dan 'melengkapi'
nya dengan ilmu yang mereka sudah pelajari untuk menghasilkan diagnosa yang
tepat dan akurat.

anyway, semoga si kecil semakin pulih ya, mbak.  Keep on observing :)
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi


2011/5/10 <zr_...@yahoo.com>

> Oiya bunda, sepertinya cairan itu keluar lagi kayanya karena dahaknya belum
> kering. Sampai saat ini nafasnya bunyi seperti ada lendir yang ga
> keluar...belum saya uap trus...sampai saat ini saya masih berpikir apakah
> harus lanjut antibiotik lagi? Karena ko ga kering2 lendirnya...dan bagaimana
> caranya supaya sugesti saya tidak melulu antibiotik?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: zr_...@yahoo.com
> Date: Mon, 9 May 2011 10:56:04
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] Baby ku keluar cairan dari telinga
> Terima kasih bunda sylvia...iya sy jg sdh browsing di internet tapi
> sepertinya rasa khawatir itu masih ada...dan semoga saja seperti yg bunda
> info kan, mdh2n tdk sampai ke kategori yg sy khawatirkan......oiya...nama
> saya ida.....mamanya sawsan 2thn, dan syazwan 10 bln......
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com>
> Date: Mon, 9 May 2011 17:30:27
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] Baby ku keluar cairan dari telinga
> hi mbak 'zr_dae' (maaf, nggak tahu nama aslinya hehe),
>
> Keluar cairan dari telinga baby kadang bisa terjadi.  Apalagi mbak cerita
> kalau baru2 ini atau saat ini masih batuk/pilek.  Masalahnya karena ada
> saluran penghubung (tuba Eustachius) yang harusnya bertugas 'mengalihkan'
> cairan ke hidung atau tenggorokan sedang tersumbat (karena batuk/pilek) dan
> langsung cari 'jalan ke luar' lewat lubang telinga deh :)
>
> Seharusnya kalau penyebab sumbatan itu sudah tuntas terobati (alias batuk
> pilek dan gejala lain penghasil ingus/dahak/lendir di area saluran
> pernapasan anak mbak sudah sembuh), cairan tsb. nggak bakal ke luar lagi.
> Saat dia sudah tidak pilek/batuk/radang tenggorokan lagi, cairan seperti
> itu
> seharusnya sudah semakin berkurang dan stop.
>
> Umumnya infeksi di telinga anak ya karena virus. Saya kurang tahu kenapa
> dokter meresepkan antibiotik, apa mungkin karena beliau beranggapan sudah
> ada infeksi di area telinga bagian tengah tsb. (biasanya kalau memang
> infeksi, si kecil merasa nggak nyaman dengan telinganya, suka tarik2
> teilnganya, ada demam/rewel. Mbak bisa search di internet, tentang info
> lebih lanjut dari ear infection atau Otitis Media, bandingkan dengan apa
> yang mbak amati dari kondisi si kecil.
>
> Meanwhile, usahakan jangan minum susu/ASI via botol susu sambil tidur atau
> berbaring, antisipasi nggak semakin tersumbat.  Upayakan batuk/pilek/radang
> tenggorokannya segera sembuh dengan perkuat daya tahan tubuh (makan/minum
> bergizi, persering ASI kalau masih menyusui, istirahat berkualitas, dll.)
>
> Kalau memang ada infeksi hebat atau anak merasa sakit dengan telinganya
> atau
> kondisi seperti ini berkepanjangan, konsultasikan lagi dengan dokternya dan
> asumsi saya ini baru saatnya terapi dengan antibiotik.
> Masalah daya pendengaran jadi berkurang, lebih cenderung ke faktor serius
> lainnya, rasanya kasus anak mbak belum sampai masuk kategori ini. Don't too
> worry but keep on observing and do it tightly ya, mbak  :)
>
> cheers,
> Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi
>
>
> <deleted>
>
>

Reply via email to