Setuju dgn mba Lif,
Harusnya semua tindakan harus dipaparin terlebih dahulu. Gak boleh sepihak dr 
dsa/rs
Seharusnya asi tetap bisa diberikan.

Cari second atau 3rd opinion ya Pak

Semoga gak knapa2 dan babynya bisa lekas pulang.

Salam
Rusmina

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Lif Rahayu <lifrah...@gmail.com>
Date: Tue, 6 Sep 2011 06:37:33 
To: balita-anda@balita-anda.com<balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] [NEED ADVICE] keputusan saya menolak tindakan medis

Pak, yang nilai labnya 0.2 terus 0.29 ini apa ya?

Saran saya, cari second atau bahkan third opinion dari dokter lainnya di rumah 
sakit lain. Sambil bawa rekam medis atau medical recordnya, bisa minta dari 
rumah sakit, hak kita koq.

Semua hasil lab harus jelas, diagnosa harus jelas, treatment harus jelas. Ini 
hak kita sebagai pasien.

Sent from my iPhone

On Sep 6, 2011, at 6:17 AM, Fauzie Bachri <fbachri...@gmail.com> wrote:

> Dear All,
> 
> aku butuh pendapat ataupun pengalaman dari teman2 disini semua, jd gini pada
> saat istri hamil 38 minggu dokter obgyn menyarankan melakukan cek lab
> sebelum melahirkan, dari hasil lab diketahui istri saya ada infeksi di jalan
> lahirnya, untuk itu maka dokter memberikan obat antibiotik selama 1 minggu.
> setelah obat habis alhamdulillah anak saya yang kedua pun lahir,
> alhamdulillah anak saya lahir dengan selamat dan secara mata kasat sehat wal
> afiat, karena proses melahirkan telah selesai anak saya pun dihandle oleh
> DSA, karena ibunya pernah terdeteksi infeksi disaluran lahirnya anak sayapun
> diminta di cek darahnya untuk melihat kemungkinan ada infeksi atau tidak yg
> masuk dari jalan lahirnya
> setelah hasil lab keluar, dari 3 tes yang dilakukan ada 1 tes yang hasilnya
> agak tinggi (dari normal 0.2 anaknya saya kadarnya untuk tes tersebut 0.29)
> melihat hasil tes yg satu ini DSA ini langsung bilang bahwa bayi saya tidak
> boleh pulang dulu dan harus diberi pengobatan antibiotik tanpa penjelasan
> detail apa sih efeknya kalo ga diobatin dan juga tidak memberikan alternatif
> pengobatan lain untuk hal ini, saya berfikir mungkin pengobatannya cuma
> disuntik aja jd ya okelah boleh aja diobati dengan antibiotik selama anak
> saya tidak lepas dari ibunya untuk pemberian ASI eksklusif
> tapi ternyata dugaan saya salah, pengobatan dilakukan dengan cara model
> infus dari tangan dan dilakukan selama 5 hari dan bayi dimasukkan ke ruang
> perinatologi, sementara ibunya dibolehkan pulang.
> mengetahui ini istri saya langsung minta saya untuk menolak tindakan medis
> karena beberapa hal:
> 
> 1. trauma waktu anak pertama yg dulu juga harus masuk ruang isolasi selama 5
> hari juga karena mencret pada hari ke 3 setelah lahir, waktu itu anak saya
> tidak boleh ketemu dengan ibunya bahkan diberi asi pun tidak boleh, selama 3
> hari anak saya diinfus tidak ada perkembangan dan selama 3 hari pula tangan
> anak saya banyak menerima tusukan jarum (sekitar 4 tusukan berbeda) untuk
> pemindahan saluran infus ditangannya, melihat ini istri saya stress dan
> langsung saya pun minta pulang paksa pada saat itu, akhirnya sampai dirumah
> mertua saya kasih perasan daun jambu (hanya1x) alhamdulilah anak saya pun
> sembuh...wow sungguh kasihan sekali anak saya harus mengalami ini tanpa
> hasil, efeknya setelah itu anak saya susah sekali menerima asi dari ibunya
> karena praktis merasa asing dengan puting susu ibunya..tp alhadulillah
> dengan usaha ekstra anak saya pun akhirnya bisa asi eksklusif
> karena trauma ini istri menolak untuk dilakukan tindakan medis tersebut,
> khawatir asi terbuang percuma selama anak saya dirawat, walaupun dokternya
> bilang ASI bisa diperas dan disimpan selama anak saya dirawat
> 
> 
> 2.walaupun hasil labnya ada yg tinggi sedikit kita (walaupun sebagai orang
> awam) meyakini bahwa ASI adalah makanan sekaligus antibiotik paling hebat
> dari obat apapun untuk bayi
> 
> 3. bayi saya sampai hari kedua ini alhamdulillah sehat wal afiat dan minum
> ASInya pun sangat kuat sekali
> 
> berdasarkan 3 hal tersebut, saya menyatakan keberatan untuk dilakukan
> tindakan medis dan saya pun diminta menandatangani surat penolakan tindakan
> medis.
> 
> Dari keputusan saya ini saya berdoa dan berharap saya sudah mengambil
> keputusan yang tepat
> 
> dari hal ini saya mohon sharenya teman2 bagi yang pernah mengalami hal ini,
> apakah ada cara pengobatan lain sekiranya memang perlu dilakukan pengobatan
> untuk pencegahan infeksi lebih lanjut, soalnya browsing diinternet kalo bayi
> ketularan infeksi karena bakteri pada saat melewati jalan lahir pada saat
> lahir umumnya efek jangka panjangnya itu ASMA
> 
> 
> ok deh sorry agak panjang nulisnya :), mohon sharing dan pendapatnya bunda
> dan yanda disini
> 
> 
> Thanks,
> Fauzie

--------------------------------------------------------------
Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download
lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi...
Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
--------------------------------------------------------------
Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat 
dan Mendidik Balita

Kirim email ke