hi mbak Ryesya,

yup, setuju dengan mbak Imelda :)
Mungkin anak temannya mbak termasuk anak tipe visual, dia akan bisa belajar
lebih baik dengan melihat, bukan mendengar.

Kalau nggak salah di bulan ini jeng Lita pernah sharing tipe belajar anak
(visual, auditory, kinestetik) ada juga info yang menambahkan tipe belajar
read/write.
Mungkin bisa di-FW ke temannya sebagai tambahan info atau gali lagi info
seperti ini via _google_ :)

Cara yang disarankan mbak Imelda bisa dipraktekkan, karena 'melihat gambar'
memang jadi kekuatan anak itu.  Semakin dia 'merekam' dan 'bermain' dengan
banyak stimulasi visual, dia akan merasa makin 'mantap' modalnya untuk
menyelesaikan problem (termasuk essay salah satunya) saat test nanti.
Bahan materi memang bisa diciptkan sendiri sama ibunya. Gambar sendiri, via
internet atau majalah/koran di rumah.
Alternatif lain, berburu sumber di toko buku sudah sangat trend
menerjemahkan ilmu dalam bentuk comic atau banyak gambar.
Kalau belajar ditemani ibunya, nggak perlu di ruangan khusus yang 'sunyi
sepi' karena dia 'survive' belajar di tengah keramaian, malah mungkin agak
menambah mood belajarnya hehe

Jovan typical auditory-visual.  Agak 'terbantu' menemani belajarnya karena
tidak terlalu ekstrim di satu sisi.  Emaknya sendiri typical
auditory-read/write, so dari dulu tidak terlalu suka multiple choice  tapi
essays selalu jadi 'makanan favorit' :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi


2011/10/28 -imelda <imelda.san...@gmail.com>

> Mungkin cara belajarnya aja. Jangan dibacakan keras-keras. Tapi belajar
> dengan gambar/bagan/diagram.
>
> Dan warna-warni.
>
> Jadi kalo dia ulangan, gambar itu ada di pikirannya. Jadi dia ada semangad
> buat nulis essay
>
> -imelda
> *cuma saran
> Sent from my smartphone supported by my lovely hubby
>
> <deleted>

Reply via email to