Dear Bapak Candra, Sekedar sharing semoga berguna.
Saya tahun 2001 lalu menderita endometriosis sekitar 4 cm di salah satu indung telur saya, atas rujukan teman yang juga menderita penyakit yang sama, saya dirujuk ke Dr. Yakoep (beliau juag dokter ahli di RSCM) . Beliau mendeteksi adanya kista (endometriosis tersebut), nah beliau tidak langsung memutuskan utk dioperasi tapi lebih dulu memberikan obat/terapi untuk mengecilkan endometriosis, setelah lebih dari sebulan saya di USG kembali namun kista tidak mengalami perubahan ukuran yang berarti. Akhirnya dokter memutuskan untuk segera diadakan operasi laparoscopy (teknisnya seperti yang disampaikan mbak...pada email sebelumnya), karena semakin lama ditunda semakin besar terlebih lagi kita rutin menstruasi. Setelah operasi kista saya hilang ,beberapa bulan kemudian saya nikah dan 11 bulan kemudian saya hamil. Pada awal kehamilan saya periksa virus TORCH dan saya terinfeksi virus CMV dan Tokso, dokter memberikan obat selama masa kehamilan saya sampai anak saya lahir, gunanya utk "mengkerangkeng" virus agar tidak menjaga janin. Alhamdulillah bayi saya lahir dengan selamat. Saya sarankan agar Bapak konsultasi ke dokter ahli, untuk dokter Yakoep, baru-baru ini teman sekantor saya juga menderita kista, beliau tidak perlu lagi menjalani laparoskopi karena telah ditemukan obat (sejenis yang dulu saya minum), dan bisa menghialngkan kista tertentu...(mungkin tergantung ukuran dan isi kista tersebut). Nah ...utk dokternya tidak mahal kok, beliau prakter di 3 tempat, di klinik infertilitas Sam Marie (agak malah periksa 125.000 dan usg 125.000 kurang lebih), di klinik Komariah dan RSB Budhi Jaya biaya konsiltasi cuma 75.000 dan USG 75.000, memang obatnya agak mahal di atas 1 juta. Semoga berguna, Mama Kyla > > > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]