pak penyakit yg bapak sebutkan tadi adalah commons problem pada bayi dan
anak2 penyebabnya kebanyakan virus so gak ada obatnya apalagi antibiotik,
antibiotik itu untuk penyakit yg disebabkan infeksi kuman/bakteri. Jadi
sayang sekali anak bapak sudah diberi antibiotik sejak dini, padahal
sakitnya cuma karena virus. Kalau untuk panas/demam cukup dikompres air
hangat itu pun kalau dikatakan deman yakni suhunya >38 derajat celcius, atau
bapak rendam di bathtub dengan air hangat. Kalau pilek, batuk cukup
diberikan air hangat, jus buah atau istilahnya diberikan intake cairan yg
hangat dan banyak, trus pilek dijemur aja tiap pagi, kalau batuk banyak
slem/dahaknya cukup minum air hangat atau kalau gak bsia dikeluarkan slemnya
di inhalasi aja pak. ini saya kasih artikel ttg common problems dari Dr.
wati. Ingat lo pak penggunaan antibiotik sejak dini malah membuat kekebalan
tubuh anak berkurang loo pak...

==================================
Antibiotik? Siapa Takut?

Mungkin begitulah kira2 pikiran kebanyakan pasien Indonesia ketika diberi
resep oleh dokternya ketika berobat...karena sudah seringnya diberi AB, kita
langsung aja meminumnya tanpa mempertanyakan dahulu apakah benar kita perlu
AB? Lalu kapan sih kita perlu dan kapan tidak? Summary ini membahas dengan
singkat apa itu AB dan beberapa topik yang berhubungan.....

Apa itu AB?
AB ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1929 dan digunakan untuk
membunuh bakteri secara langsung atau melemahkan bakteri sehingga kemudian
dapat dibunuh dengan sistem kekebalan tubuh kita. AB ada yang merupakan 1.
produk alami, 2. semi sintetik, berasal dari alam dibuat dengan beberapa
perubahan agar lebih kuat, mengurangi efek samping atau untuk memperluas
jenis bakteri yang dapat dibunuh, 3. full sintetik. Jenis AB:

1. Narrow spectrum, berguna untuk membunuh jenis2 bakteri secara spesifik.
Mungkin kalau di militer bisa disamakan dengan sniper, menembak 1 target
dengan tepat. AB yang tergolong narrow spectrum adalah ampicillin dan
amoxycilin (augmentin, surpas, bactrim, septrim). 2. Broad spectrum,
membunuh semua jenis bakteri didalam tubuh, atau bisa disamakan dengan bom
nuklir. Dianjurkan untuk menghindari mengkonsumsi AB jenis ini, karena more
toxic dan juga membunuh jenis bakteri lainnya yang sangat berguna untuk
tubuh kita. AB yang termasuk kategori ini adalah cephalosporin (cefspan,
cefat, keflex, velosef, duricef, etc.).
Bakteri
Bakteri berdasarkan sifat fisiknya dapat dibagi menjadi dua, yaitu gram
positif (+) dan gram negatif (-). Infeksi dibagian atas difragma (dada)
umumnya disebabkan oleh bakteri gram (+) sedangkan infeksi dibagian bawah
difragma disebabkan oleh bakteri gram (-). Biasanya, infeksi yang disebabkan
oleh gram (+) lebih mudah dilawan. Didalam tubuh kita banyak sekali terdapat
bakteri, bahkan salah satu kandungan ASI adalah bakteri. Jadi, sebenarnya,
kebanyakan bakteri tidaklah "jahat". Manfaat bakteri diusus kita adalah:
1. bakteri mengubah apa yang kita makan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
2. memproduksi vitamin B & K.
3. memperbaiki sel dinding usus yang tua dan sudah rusak.
4. merangsang gerak usus sehingga kita tidak mudah muntah (konstipasi). 5.
menghambat berkembang biaknya bakteri jahat dan secara tidak langsung
mencegah tubuh kita agar tidak terinfeksi bakteri jahat. Sekarang kita tahu
manfaatnya, jadi jangan lagi minum AB tanpa alasan yang jelas, karena hal
ini akan membunuh bakteri yang baik tersebut. Virus
Walaupun sesama mikro-organisme, virus ukurannya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan bakteri. Mereka berkembang biak dengan mengunakan sel
tubuh kita, jadi virus akan mati bila berada diluar tubuh. Catatan penting:
virus tidak dapat dibunuh oleh obat dan AB sama sekali tidak bekerja
terhadap virus. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan
tubuh kita, salah satunya adalah dengan demam. Demam merupakan bagian dari
sistem daya tahan tubuh yang bermanfaat untuk membasmi virus, karena virus
tidak tahan dengan suhu tubuh yang tinggi. Jadi apabila anak/anda mengalami
demam, sebaiknya tidak diobati apabila suhu tubuhnya tidak terlalu tinggi.
Untuk petunjuk lebih lanjut, buka e-mail terdahulu yg membahas demam.
When AB doesn't work?
Menurut penelitian, ada 3 kondisi yang umumnya diterapi dengan AB, yaitu
1. Demam, 2. Radang tenggorokan, 3. Diare. Padahal, sebenarnya, penggunaan
AB untuk kondisi diatas tidaklah tepat dan tidak berguna. Dibawah ini
petunjuk kapan AB tidak bekerja:
1. Colds & Flu
2. Batuk atau bronchitis
3. Radang tenggorokan
4. Infeksi telinga. Tidak semua infeksi telinga membutuhkan AB.
5. Sinusitis. Pada umumnya tidak membutuhkan AB.
Penggunaan AB tidak pada tempatnya dan berlebihan tidak akan menguntungkan,
bahkan merugikan dan membahayakan.
When do we need AB?
Dibawah merupakan beberapa jenis infeksi bakteri yang umumnya terjadi dan
membutuhkan terapi AB:
1. Infeksi saluran kemih
2. Sebagian infeksi  telinga tengah atau biasa disebut otitis media
3. Sinusitis yang berat (berlangsung lebih dari minggu, sakit kepala,
pembengkakan di daerah wajah)
4. Radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus (umumnya menyerang
anak berusia 7 tahun atau lebih sedangkan pada anak usia 4 tahun hanya 15%
yang mengalami radang tenggorokan karena kuman ini)
How do I know this is bacterial infection?Untuk mengetahui apakah ada
infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur yang membutuhkan beberapa
hari  untuk observasi. Contohnya apabila dicurigai adanya infeksi saluran
kemih, lab. mengambil sample urin dan kemudian dikultur, setelah beberapa
hari akan ketahuan bila ada infeksi bakteri berikut jenisnya.
Efek Negatif AB
Dibawah adalah efek samping yang dialami pemakai apabila mengkonsumsi AB;
1. Gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah, mulas) merupakan efek
samping yang paling sering terjadi.
2. Reaksi alergi. Mulai dari yang ringan seperti ruam, gatal sampai dengan
yang berat seperti pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan nafas, dll. 3.
Demam (drug fever). AB yang dapat menimbulkan demam bactrim, septrim,
sefalsporoin & eritromisin. 4. Gangguan darah. Beberapa AB dapat mengganggu
sumsum tulang, salah satunya kloramfenikol. 5. Kelainan hati. AB yang paling
sering menimbulkan efek ini adalah obat TB seperti INH, rifampisin dan PZA
(pirazinamid). 6. Gangguan fungsi ginjal. Golongan AB yang bisa menimbulkan
efek ini adalah aminoglycoside (garamycine, gentamycin intravena),
Imipenem/Meropenem dan golongan Ciprofloxacin. Bagi penderita penyakit
ginjal, harus hati2 mengkonsumsi AB.
Pemakaian AB tidak pada tempatnya dan berlebihan (irrational) juga dapat
menimbulkan efek negatif yang lebih luas (long term), yaitu terhadap kita
dan lingkungan sekitar, contohnya:
1.  Irrational use ini juga dapat membunuh kuman yang baik dan berguna yang
ada didalam tubuh kita. Sehingga tempat yang semula ditempati oleh bakteri
baik ini akan diisi oleh bakteri jahat atau oleh jamur. Kondisi ini disebut
juga sebagai "superinfection".
2. Pemberian AB yang berlebihan akan menyebabkan bakteri2 yang tidak
terbunuh mengalami mutasi dan menjadi kuman yang resistance terhadap AB,
biasa disebut SUPERBUGS. Jadi jenis bakteri yang awalnya dapat diobati
dengan mudah dengan AB yang ringan, apabila ABnya digunakan dengan
irrational, maka bakteri tersebut mutasi dan menjadi kebal, sehingga
memerlukan jenis AB yang lebih kuat. Bayangkan apabila bakteri ini menyebar
ke lingkungan sekitar. Lama kelamaan, apabila pemakaian AB yang irrational
ini terus berlanjut, maka suatu saat akan tercipta kondisi dimana tidak ada
lagi jenis AB yang dapat membunuh bakteri yang terus menerus bermutasi ini.
Hal ini akan membuat kita kembali ke zaman sebelum AB ditemukan, dimana
infeksi yang diakibatkan oleh bakteri ini tidak dapat diobati sehingga angka
kematian akan drastis melonjak naik.

Note: Semakin sering mengkonsumsi AB, semakin sering kita sakit. The less
you consume AB, the less frequent you get sick. Inappropriate AB Use
Berjuta2 resep ditulis yang mencantumkan AB untuk infeksi virus, padahal
kita semua tahu AB tidak berguna untuk memerangi virus. Ada 3 alasan mengapa
apparopriate use of AB ini terjadi, yaitu: 1. Diagnostic uncertainty.
2. Time pressure. 3. Patient Demand."People don't want to miss work or they
have a sick child who kept the family up all night and they're willing to
try anyhing that might work". It's easier for the physician to give AB than
to explain why it might be better not to use it.
Benar, seringkali kitapun sebagai pasien juga berperan didalam AB irrational
use ini. Sudah terbentuk persepsi didalam pasien Indonesia, dimana kita
beranggapan bahwa kalau pulang dari kunjungan dokter itu harus membawa
resep. Malah akan aneh kalau kita tidak pulang dengan membawa resep. Hal ini
justru mendorong dokter untuk meresepkan AB ketika tidak diperlukan.
Sebaiknya sikap ini sedikit demi sedikit kita hilangkan.
How Can We Help?
1. Rubah sikap kita ketika berkunjung ke dokter dengan menanyakan; Apa
penyebab penyakitnya? bukan apa obatnya. 2. Jangan sedikit2 minta dokter
untuk meresepkan AB. Jangan mengkonsumsi AB untuk infeksi virus seperti
flu/pilek, batuk atau radang tenggorokan. Kalau merasa tidak nyaman akibat
infeksi tsb. tanya dokter bagaimana cara meringankan gejalanya, tetapi tidak
dengan AB. 3. Tidak mempergunakan Desinfektan dirumah, cukup dengan air dan
sabun. Hanya diperlukan bila di rumah ada orang sakit dengan daya tahan
tubuh rendah (pasca transplantasi, anak penyakit kronis, pemakaian steroid
jangka panjang, dll.). Battle of the Bugs: Fighting AB Resistance Masalah
bakteri yang kebal terhadap AB (AB resistance) ini telah menjadi masalah
global dan sudah sejak beberapa dekade terakhir dunia kedokteran
mencanangkan perang terhadap AB resistance ini. Ada petunjuk yang dapat
dilakukan untuk perihal pemakaian AB yang rasional, yaitu: 1. Kurangi
pemakaian AB, jangan menggunakan AB untuk infeksi virus. 2. Gunakan AB hanya
bila benar2 diperlukan dan mulailah dengan AB yang ringan atau narrow
spectrum. 3. Untuk infeksi yang ringan (infeksi saluran nafas, telinga atau
sinus) yang memang perlu AB, gunakan AB yang bekerja terhadap bakteri gram
(+). 4. Untuk infeksi kuman yang berat (infeksi dibawah diafrgma, seperti
infeksi ginjal/saluran kemih, apendisitis, tifus, prneumonia, meningitis
bakteri) pilih AB yang juga membunuh kuman gram (+). 5. Hindari pemakaian
lebih dari satu AB, kecuali TBC atau infeksi berat di rumah sakit. 6.
Hindarkan pemakaian salep AB, kecuali untuk infeksi mata. Rule fo Thumb Bila
anda memperoleh terapi AB, pertanyakanlah hal2 berikut: 1. Why do I need AB?
2. Apa yang dilakukan AB? 3. Apa efek sampingnya? 4. Apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping? 5. Apakah AB harus diminum
pada waktu tertentu, misalnya sebelum atau sesudah makan? 6. Bagaimana bila
AB ini dimakan bersamaan dengan obat yang lain? 7. Beritahu pula bila anda
mempunyai alergi terhadap suatu obat atau makanan, dll. Final Message
Sebagai konsumen kesehatan yang bertanggung jawab, sebaiknya kita juga
berperan aktif dengan cara menggali dan mempelajari pengetahuan dasar ilmu
kesehatan. Dengan begitu kita akan menjadi konsumen kesehatan yang smart and
critical.

A NEW THREAT TO YOUR HEALTH
ANTIBIOTIC RESISTANCE by Dr. Purnamawati SpAK MMPed

Antibiotik merupakan salah satu obat terpenting yang pernah diciptakan
manusia. Mengapa? Antibiotik membantu kita berperang melawan infeksi
kuman/bakteri, oleh karena itu, antibiotik bisa menjadi penyelamat jiwa.
Namun dengan berjalannya waktu, keampuhan antibiotik semakin memudar. Apa
yang telah terjadi dengan antibiotik? Ternyata, penggunaan antibiotik yang
membabi buta menyebabkan antibiotik kehilangan pamornya sebagai obat
istimewa. Saat ini, di seluruh belahan dunia, sebagian besar kuman penyebab
infeksi serius sudah resisten (kebal) terhadap antibiotik. Kuman yang
resisten ini disebut sebagai superbugs. Besarnya permasalahan yang
ditimbulkan oleh superbugs ini merupakan keprihatinan seluruh dunia. Pada
tahum 1995, berdasarkan penelitian bakteri resisten antibiotik, The American
Medical Association (AMA mengeluarkan pernyataan yang keras.  The global
increase in resistance to antimicrobial drugs, including the emergence of
bacterial strains that are resistant to all available antibacterial agents,
has created a public health problem of potentially crisis proportions.
Bakteri resisten antibiotik memang telah menimbulkan masalah kesehatan yang
sangat serius di komunitas. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional bukan
hanya merugikan individu yang bersangkutan (pasien yang memperoleh terapi
antibiotik), melainkan juga merugikan lingkungan sekitarnya. Bila anggota
masyarakat di suatu lingkungan mengkonsumsi antibiotik secara berlebihan
(tidak rasional) maka lingkungan tersebut potensial terinfeksi oleh kuman
yang sudah resisten antibiotik. Tidak sedikit konsumen kesehatan maupun
dokter yang masih menganggap bahwa antibiotik itu obat dewa alias magic
savers. Konsep keliru ini segeralah tanggalkan. Hampir semua kondisi
kesehatan diterapi dengan antibiotik termasuk infeksi virus seperti flu.
Padahal, antibiotik impoten terhadap virus. Celakanya, justru anak-anak
sangat sering memperoleh antibiotik. Hal ini sangat memprihatinkan, karena
cepat atau lambat, kita akan terpental kembali ke era kegelapan, era pra
antibiotik.

SLIDE 2. HISTORICAL PERSPECTIVES
Antibiotik an pertamakali diketemukan secara kebetulan di awal abad 20.
Sejak itu, telah ditemukan berbagai antibiotik baru yang lebih kuat, lebih
canggih. Namun demikian, sejak tahun 1998, praktis tidak ada lagi penemuan
antibiotik baru. Padahal saat ini, para dokter sudah seperti berkejaran di
treadmill (berlari - tetapi pada dasarnya jalan di tempat), terus mencari
dan mempergunakan antibiotik yang lebih baru dan lebih kuat. Padahal, kalau
perilaku penggunaan antibiotik tidak berubah menjadi rasional, dalam waktu
singkat antibiotik baru tersebut (kalaupun ditemukan) juga menjadi mpoten.

SLIDE 3. BACTERIA AND VIRUS - organisme yang sangat kecil (mikro-organisme)
Bakteri. Banyak sekali bakteri di dalam tubuh kita. Bahkan, salah satu
kandungan di ASI adalah bakteri. Alam semesta pun penuh dengan bakteri. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas bakteri - tidak jahat, bahkan menguntungkan.
Kita dan tubuh kita justru membutuhkan bakteri ini, mereka membantu
kesehatan kita. Berdasarkan sifat fisiknya di laboratorium,  secara garis
besar bakteri dapat digolongkan sebagai bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif. Virus. Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Mereka
berkembangbiak dengan mempergunakan sel tubuh kita. Oleh karena itu, diluar
tubuh kita, virus tidak berkembang biak. Virus tidak dapat dibunuh oleh
obat, antibiotik samasekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya bisa
dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.


SLIDE 4. LIVING WITH BACTERIA
Di dalam tubuh kita ditemukan banyak bakteri terutama di saluran cerna
(mulai dari mulut sampai usus dan anus). Usus kita dipenuhi oleh kurang
lebih 500 jenis bakteri dan berat bakteri di usus orang dewasa normal bisa
mencapai 1.5 kg. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri memegang peran penting
dalam sistem pencernaan kita. Apa gunanya usus kita dipenuhi bakteri?
1.Bakteri mengubah apa yang kita makan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh
2.                        Memproduksi vitamin B & vitamin K,
3.      Memperbaiki sel dinding usus yang tua dan sudah rusak
4.      Merangsang gerak usus (peristaltis) sehingga kitatidak mudah
mengalami konstipasi
5.      Menghambat berkembang biaknya bakteri jahat dan secara tidak
langsung, mencegah tubuh kita agar tidak terinfeksi bakteri jahat.

Nah, antibiotik yang kita makan, otomatis akan membunuh bakteri ?obaik?
tersebut.


SLIDE 5. WHAT ARE ANTIBIOTICS?
Antibiotics are compounds isolated from one living organism that kill or
inhibit the growth of other organisms. Antibiotik dibuat dari Molds/jamur;
Bakteri,  atau sintetik/semisintetik yang akan membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri yang menyerang tubuh.
Antibiotik tidak dapat membasmi semua infeksi. Infeksi yang disebabkan
virus (pilek-flu, sebagian besar radang tenggorokan, kebanyakan batuk)
tidak dapat di?basmi? oleh antibiotik.

SLIDE 6. HOW DO I KNOW WHEN I NEED ANTIBIOTICS
When they can and can?Tt help?

Konsumen harus mengetahui kapan mereka memerlukan antibiotik dan kapan
mereka tidak perlu mengkonsumsi antibiotik. Kesadaran seperti ini akan
sangat membantu dokter karena tidak jarang, justru pasien yang minta
diberi antibiotik. Penelitian menunjukkan,  paling tidak, ada tiga kondisi
yang umumnya diterapi dengan antibiotik:

?  Demam
?  Radang tenggorokan/Sore throat
?  Diare



Penggunaan antibiotik yang berlebihan, tidak akan menguntungkan, bahkan
dapat merugikan/membahayakan. Manusia dikaruniai Tuhan anugrah berupa
antibiotik untuk membunuh infeksi bakteri, namun demikian, manusia jugalah
yang merusak karunia tersebut dengan pola penggunaan antibiotik yang tidak
bijaksana. Marilah kita jaga dan lindungi karunia ini. Antibiotics save us
?" we have to save antibiotics.


SLIDE 7. THE TROUBLE WITH ANTIBIOTICS
Long-term damage to individual & community

F       Pemberian antibiotik yang berlebihan akan menyebabkan kuman2 yang
tidak terbunuh mengalami perubahan diri (mutasi) menjadi kuman yang tidak
mempan dilawan antibiotik. Kuman ini disebut ?osuperbugs?. Selain itu,
?osuperbugs? juga sering lolos dari serangan sistem imun tubuh karena
perubahan diri tersebut menyebabkan sistem imun tidak dapat lagi mengenali
si kuman. Superbugs memerlukan antibiotik yang jauh lebih kuat, pasien
harus dirawat di rumah sakit karena antibiotiknya harus diberikan melalui
selang infus. Antibiotik super kuat ini berisiko menimbulkan efek samping
yang lebih berat. Selain itu, dalam waktu cepat, bakterinya juga menjadi
kebal terhadap antibiotik yang superkuat tadi.
F       Dampak negatif kedua pemberian antibiotik yang berlebihan dan
tidak bijaksana adalah  terbunuhnya ?okuman baik? yang ada di dalam tubuh
kita. Tempat yang semula ditempati mereka menjadi vakum dan kekosongan ini
diisi oleh kuman  ?ojahat? atau oleh jamur. Kondisi ini disebut sebagai
?osuperinfection?.
Antibiotik adalah sumber alam, karunia Tuhan yang harus dipergunakan
dengan bijaksana. Pemberian antibiotik yang berlebihan menyebabkan infeksi
yang semula dapat dibasmi, kini justru semakin subur karena kumannya telah
kebal.

SLIDE 8. WHY OVERUSE OF ANTIBIOTICS IS DANGEROUS?

Bakteri jahat akan menjadi resisten bila ANTIBIOTIK terlalu sering
dipergunakan. Mengapa pemakaian antibiotik yang berlebihan berbahaya?
Karena, yang akan dirugikan bukan saja pasien/individu yang memperoleh
antibiotik ?" tetapi juga lingkungan sekitarnya (komunitas). Oleh karena
itu antibiotik adalah satu2nya obat komunitas, obat yang berdampak
terhadap lingkungan  (ANTIBIOTICS are SOCIETAL MEDICINE).
Dampak negatif individual.
Antibiotik tidak lagi dapat membantu anda saat anda mengkonsumsinya di
kemudian hari.
Dampak negatif komunitas.

Kelompok bakteri yang resisten tersebut selanjutnya juga menginfeksi
seluruh populasi tetapi TIDAK ADA ANTIBIOTIK yang MEMPAN ?" meskipun
sebagian orangdi populasi tersebut baru pertamakali itu memakai antibiotik
yang bersangkutan



SLIDE 9. QONSEQUENCES OF RESISTANCE
Dr. Richard Novick membuat pernyataan seperti di bawah ini:
Antibiotics are given for everything from  headaches to  ingrown toenails;
they are swallowed, sucked, injected and smeared; they are painted on
cuts, dumped into wounds;  fed to chickens-pigs spread on the floors of
the hospital wards
Memang itulah kenyataan yang terjadi sehari-hari. Kita terlalu BOROS dalam
penggunaan antibiotik yang bisa berdampak buruk  sebagai berikut (CDC,
Atlanta):

?   Prolonged illnesses, increased  risk of death
?   Increased cost
?   More toxic drugs
?   Longer periods in which a person is contagious & able to spread the
resistant bugs to the community


SLIDE 10. Antimicrobial Use and Antimicrobial Resistance in Europe





SLIDE 11. Principles of Appropriate Antimicrobial Use:
The Common Cold - Key Message



SLIDE 12. Antibiotics for The Common Cold. Benefit on Day 5?


SLIDE 13. Appropriate Antimicrobial Use: Sinusitis - Key Message

Sinusitis umumnya terjadi akibat infeksi virus flu atau pilek. Oleh karena
itu, umumnya tidak memerlukan antibiotik. Terapi antibiotik hanya perlu
diberikan bila:

-       Sinusitis berkepanjangan lebih dari 10 ?" 14 hari atau,
-       Sinusitis semakin berat (
demam > 39.0 C, bengkak di muka sekitar hidung dan mata/facial swelling,
rasa nyeri di daerah muka/facial pain)


SLIDE 14. Duration of Symptoms in 139 Rhinovirus Colds

SLIDE 15. Antibiotic Treatment of Sinusitis

SLIDE 16. Principles of Appropriate Antimicrobial Use:
Bronchitis - Key Message


Bronkitis adalah ITIS atau radang di saluran napas. Penyebabnya
macam-nacam. Penyebab tersering adalah alergi (Allergic rhinitis, asthma,
environmental exposures), bisa juga karena sinusitis, reflux, reaksi obat,
kelainan bawaan saluran napas, tersedak ?obenda asing?, pneumonia (virus,
jamur). Mohon diingat ?" pneumonia belum tentu karena infeksi bakteria jadi
belum tentu perlu antibiotik. Prinsip managemennya sama dengan batuk pada
umumnya.

Anak-anak dengan batuk yang akut atau bronkitis, SELAMA TIDAK MENDERITA
PENYAKIT PARU-PARU KRONIS, UMUMNYA TIDAK MEMERLUKAN ANTIBIOTIK. Antibiotik
HANYA diperlukan bila anak menderita infeksi bakteri  seperti pertussis
(batuk rejan/batuk 100 hari) atau infeksi  mycoplasma (memberikan gambaran
foto ronsen yang khas).


SLIDE 17. Appropriate Antimicrobial Use: Otitis Media - Key Message

Otitis media adalah itis di telinga (otic) tengah (media), radang telinga
tengah. Penyebabnya umumnya adalah Virus, pasca infeksi hidung atau radang
tenggorokan seperti cold/flu, atau masalah gigi

Serangan atau episode otitis media dapat digolongkan atas:
-       Acute otitis media (AOM) atau radang telinga tengah akut
-       Otitis media with effusion (OME) atau radang telinga tengah dengan
cairan
Terapi awal OME tidak memerlukan
Antibiotik

SLIDE 18. Appropriate Antimicrobial Use: Otitis Media - Key Message

Pada umumnya, sebagian besar atau mayoritas anak dengan serangan AOM akan
sembuh sendiri (self-limited).
? Pada AOM, terapi antibiotik (5 ?" 7 hari) dapat dipertimbangkan bila
anak
tidak tergolong berisiko tinggi mengalami kegagalan terapi antibiotik.
Risiko kegagalan antibiotik pada AOM sebagai berikut:
?" Berusia < 24 bulan
?" Sehari-hari, anak ditipkan di tempat penitipan anak (seperti kita
ketahui, karena ?okepadatan? suatu TPA, maka anak-anak yang berada di
TPA,
berisiko mengalami infeksi berulang terutama pilek dan batuk).
?" Dalam 3 bulan terakhir telah mempergunakan antibiotik (disini kita
lihat, bahwa penggunaan antibiotik yang sering justru akan mengurangi
keberhasilan terapi antibiotik)
? Pasca terapi AOM, sudah dapat dipastikan bahwa cairan di ruang telinga
tengah tidak akan langsung menghilang. Kondisi ini disebut sebagai OME
yang menetap (persistent middle ear effusion) dan kondisi ini tidak
berarti bahwa terapi antibiotik harus diulang.


SLIDE 19. Persistent Middle Ear Effusion (MEE) after Treatment of 1st
Episode of AOM (Cairan di ruang telinga tengah yang menetap pasca
pengobatan AOM)


SLIDE 20. Causes of Febrile Exudative Pharyngitis (Penyebab faringitis
atau radang tenggorokan yang disertai dengan demam dan nanah ?" di
tonsil/amandel)



SLIDE 21. Appropriate Antibiotic Use
Berjuta-juta resep ditulis yang mencantumkan antibiotik untuk infeksi
virus. Penelitian menunjukkan bahwa alasan yang dikemukakan para dokter
ada 3 seperti yang sudah dikemukakan di slide 2. yaitu:


?  Diagnostic uncertainty
?  Time pressure
?  Patient demand



SLIDE 22. HOW CAN PEOPLE HELP?

? Jangan sedikit-sedikit meminta dokter untuk memberikan antibiotik.
Jangan mengkonsumsi antibiotik untuk infeksi virus seperti flu/pilek,
batuk, atau radang tenggorokan. Kalau merasa tidak nyaman akibat infeksi
virus tersebut, tanya doikter bagaimana cara meringankan gejala tetapi
bukan dengan antibiotik

? DESINFEKTANT sebaiknya hanya dipergunakan di rumah sakit. Sehari-hari di
rumah, kita tidak perlu mempergunakannya karena kuman di rumah umumnya
adalah kuman baik. Di rumah ?" ?oGood water and soap are sufficient?
Desinfektan mungkin hanya diperlukan bila di rumah ada orang sakit yang
daya tahan tubuhnya memang rendah (pasca transplantasi, anak penyakit
kronis yang memperoleh steroid, dan lain-lain).



SLIDE 23. APPROPRIATE TARGETED AGENT
Rule of thumb perihal pemakaian antibiotik yang lebih rasional:
1.      Seandainya anak kita membutuhkan antibiotik, pilihlah antibiotik
yang hanya bekerja terhadap bakteri yang dituju. Dalam hal ini, antibiotik
yang narrow spectrum.
2.      Untuk infeksi bakteri yang ?oringan? (infeksi saluran napas atas
atau infeksi telinga dan infeksi sinus) yang memang perlu antibiotik
(seperti dikemukakan di slide sebelumnya), maka pilihlah yang bekerja
terhadap bakteri Gram positif.
3.      Untuk infeksi kuman yang berat, seperti infeksi di bawah daerah
diafragma (infeksi ginjal/saluran kemih, apendisitis, tifus, dll) pilihlah
antibiotik yang membunuh kuman Gram negatif.
4.      Hindarkan pemakaian lebih dari satu antibiotik kecuali TBC atau
infeksi berat di rumah sakit.
5.      Hindarkan pemakaian salep antibiotik kecuali untuk infeksi mata.
6.

SLIDE 24. Antimicrobial Resistance Among Hospitalized Patients


(Bakteri resisten antibiotik pada pasien rawat inap di rumah sakit)

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit dan
penyebabnya adalah kuman/bakteri rumah sakit. Bakteri di rumah sakit
umumnya sudah resisten terhadap berbagai antibiotik dan kalaupun masih ada
antibiotik yang bisa membunuhnya, maka antibiotik tersebut adalah
antibiotik yang sangat kuat. Sebagai contoh, anak kita dirawat karena
dehidrasi berat akibat diare. Kebanyakan diare pada bayi disebabkan oleh
virus. Tetapi saat dirawat, anak kita memperoleh infeksi tambahan yaitu
infeksi nosokomial, yang memerlukan antibiotik super canggih.
Pusat penyakit menular di Atlanta (CDC) Amerika Serikat menyatakan bahwa
setiap tahunnya sampai dengan 2 juta pasien mengalami infeksi nosokomial
saat dirawat di rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan sejumlah  90,000
kematian.

SLIDE 25. Battle of the Bugs: Fighting antibiotic resistance
Sudah sejak beberapa dekade terakhir ini, dunia kedokteran
?omencanangkan?
PERANG TERHADAP BAKTERI RESISTEN ANTIBIOTIK. Caranya? (1) Kurangi
pemakaian antibiotik, jangan mempergunakan antibiotik untuk infeksi virus.
(2) Pergunakan antibiotik hanya bila memang benar-benar diperlukan dan
mulailah dengan antibiotik yang ?oringan? atau narrow spectrum. (4)
Kampanye penggunaan antibiotik yang rasional harus semakin dikumandangkan,
termasuk pengaturan pemakaian antibiotik di bidang agrikultur.
Mengapa kita harus ?ohemat? dalam penggunaan antibiotik?

? Increasing antibiotic resistance threatens success of antibiotic
treatment for common infections

? Antibiotic overuse drives  the spread of resistance


SLIDE 26. ANTIBIOTIC MISUSE. Our window of opportunity is closing

? Saat ini, bertambah satu lagi krisis yang dihadapi kehidupan dan
manusianya. Penyakit-penyakit yang semula dapat disembuhkan  (TBC,
Gonorrhoea, typhoid/tifus) ?" saat ini sudah tidak lagi dapat
DITEMBUSakibat kondisi antibiotic resistance.
? Suatu kondisi yang sangat serius ?" yang diperparah oleh perilaku
overuse of ANTIBIOTICS Oleh karena itu, masalah ANTIBIOTIC RESISTANCE bukan
masalah dokter dan ilmuwan saja, MELAINKAN MERUPAKAN MASALAH KITA BERSAMA.
Everybody needs to help deal with this
3.                        SLIDE 27. Lessons Learned Prescribers (docotrs)
and patients are all part of the problem Dokter dan pasien " SAMA-SAMA
BERSA;AH perihal antibiotic resistance ini.
4.                        SLIDE 28. FINAL MESSAGE. BE SMART AND CRITICAL
CONSUMERS

Drugs are much too serious a thing to be left to the medical profession and
the pharmaceutical industry Kata-kata di atas ditulis oleh seorang pakar
ahli farmakologi klinik (ahli obat) di Australia. Memang benar, obat dan
praktek pemberian obat, seyogyanya jangan sepenuhnya diserahkan ke tangan
seorang dokter dan ahli farmasi. Sebagai konsumen kesehatan yang bertanggung
jawab, kita harus berperan aktif melindungi diri kita dan keluarga kita
dengan cara, menggali dan mencari pengetahuan kedokteran serta belajar
memahami kondisi yang kita alami. Dengan berbekal pengetahuan dasar ilmu
kesehatan, makaInsya Allah, kita akan menjadi konsumen kesehatan yang smart
and critical
=============================
Rangkuman Ceramah
COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS
Purnamawati S Pujiarto, Dr SpAK, MMPed
21 February 2004

Apa hak konsumen kesehatan? Memperoleh informasi yang benar dan obyektif.
Apa kewajiban konsumen? Salah satunya adalah mencari informasi, mempelajari
dasar-dasar kesehatan dan mempelajari segala sesuatu perihal penyakit yang
sedang dialami.

Demam, batuk-pilek, radang tenggorokan, diare, merupakan kondisi langganan
anak-anak. Pelajarilah, agar dapat bertindak dengan tenang dan rasional,
agar tidak tergopoh-gopoh mengambil obat dan mengobati gejala-gejala
tersebut. Seperti  sudah kita ketahui, konsumen (pasien) yang rasional akan
mendorong iklim layanan kesehatan yang rasional pula.

RATIONAL USE OF DRUGS (IRUD) - pola pengobatan yang aman, cost effective
Minimal ada dua masalah utama pola pemberian obat yaitu polifarmasi dan
pemberian antibiotik yg berlebihan/kurang pada tempatnya.  Dokter mengajukan
minimal 3 alasan :
-          Lack of confidence. Para dokter sering "kurang confidence" dan
"insecure" takut pasien pindah ke dokter lain
-          Patient pressure. Pasien yang irasional, sering menuntut dokter
untuk memberikan antibiotik & obat yang cespleng, karena menganggap
antibiotik merupakan "obat dewa" yang bisa menyembuhkan segala kondisi.
-          Company pressure.

IMMUNE SYSTEM - sistem pertahanan tubuh
Secara garis besar, sistem imun terdiri dari
1.      bagian yang langsung "membunuh" kuman/virus/parasit dan lain-lain
yang menyerang tubuh kita, yaitu sel darah putih atau leukosit. Leukosit
juga membentuk antibodi, suatu zat untuk menetralisir "musuh" bila suatu
saat kita kembali terserang oleh infeksi yang sama.
2.      bagian atau sel-sel yang tugasnya membantu sel leukosit sehingga
leukosit jauh lebih efektif "serangan"nya.

BAKTERI DAN VIRUS
Bakteri. Bakteri ada dimana-mana, di alam, di  tubuh kita; menyiratkan bahwa
mayoritas bakteri tidak jahat
Bakteri yang baik yang ada di dalam usus kita berfungsi untuk :
a)           Mencernakan makanan menjadi zat-zat bergizi
b)           Mengolah makanan menjadi vitamin B & K
c)          Melindungi kita agar tidak terinfeksi oleh kuman yang jahat.
d)           Membantu pencernaan agar kita tidak sembelit

Berdasarkan sifat kimiawinya, bakteri dibagi dua yaitu bakteri Gram Positif
dan bakteri Gram negatif.
1.      Bakteri Gram positif
a.      umumnya lebih mudah di"lawan" dibandingkan bakteri Gram negatif.
b.     dapat diatasi oleh antibiotik yang ringan (narrow spectrum
antibiotik)
c.     umumnya menyebabkan Infeksi di bagian atas diafragma
2.      bakteri Gram negatif
a.     menyebabkan infeksi di bagian bawah diafragma

Broad spectrum antibiotics adalah antibiotik yang menyerang kedua kelompok
bakteri di atas
Ingat:
-       Pemberian antibiotik yang terlalu sering dan terlalu lama akan
mematikan kuman yang baik.  Hal ini akan menganggu pencernaan misalnya diare
akibat munculnya banyak jamur,  kekurangan vitamin B & K.
-       Semakin sering kita  memakan antibiotik, semakin sering kita jatuh
sakit.

Virus. Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Virus tidak dapat dibunuh
oleh obat, antibiotik samasekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya
bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.

BERBAGAI MASALAH KESEHATAN YANG UMUM TERJADI PADA BAYI DAN ANAK.
Selain demam, alasan terbanyak anak dibawa ke dokter adalah batuk pilek,
radang tenggorokan, dan diare. Orang tua panik, anak memperoleh berbagai
macam obat yang belum tentu diperlukan, yang belum tentu tanpa efek samping.
Sedihnya lagi, kondisi tersebut juga paling potensial untuk diterapi dengan
antibiotik, padahal sebagian besar penyebabnya adalah virus, yang tidak bisa
"dilawan" oleh antibiotik.

RADANG/INFLAMMATION - ITIS
Radang atau inflamasi artinya merah, bengkak, dan sakit. Radang tenggorokan,
artinya tenggorokannya merah, sakit, dan mungkin agak membengkak
(amandelnya).
-          Radang bisa karena infeksi tetapi bisa juga bukan infeksi.
Radang akibat infeksi dapat dibagi dua radang karena kuman atau radang
karena virus.
-          85% radang tenggorokan pada bayi/anak disebabkan oleh infeksi
virus  - tidak perlu antibiotik.
-          Radang bukan infeksi misalnya alergi, Trauma, Autoimmun,
Teething, dll. Kesemua nya, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Upaya
terbaik mengatasi alergi adalah avoidance - mengurangi kemungkinan exposure
hal2 yang bisa menimbulkan alergi (debu, karpet, binatang berbulu, mainan
berbulu, AC, makanan tertentu dengan pewarna, pengawet, perasa sintetik,
permen, , sea food).
FEVER (lihat juga summary demam seminar paket 1 pada milis sehat tanggal 28
januari 2004 oleh bpk gendi)
1.      Cari penyebab timbulnya demam; pada anak penyebab utamanya adalah
infeksi virus.
2.      waspadai kemungkinan terjadinya komplikasi dehidrasi.
3.      Selama infeksi masih berlangsung, memang harus ada demam. Beri minum
lebih banyak dari biasanya.

Kapan  orang tua harus menghubungi dokter?
  Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh  38C
  Bila bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh  38.3C
  Bayi dan anak berusia > 6 bullan, dengan suhu tubuh  40C


         Sama sekali tidak mau minum atau sudah dehidrasi; Gelisah, muntah,
diare
         Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
         Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
         Kejang; Kaku kuduk leher; Sakit kepala hebat

         Sesak napas

Ingat: DO NOT TREAT LOW GRADE FEVER (< 38.3C)

COLDS AND FLU
Penyebabnya infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 - 14 hari
rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya
penderita flu di rumah atau di sekolah. Tidak ada obat untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus flu akan
meningkat sejalan dengan waktu

Tatalaksana:
F     Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2.
F     Supaya "ingus" tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air
garam steril sebagai tetes hidung. Menghirup uap air panas juga banyak
membantu.
F     Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan berAC. Kalau
perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anat tidur.
F     Paracetamol - bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (>38.5)
F     Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi
yg mengenai hidung, anak juga akan "meler" tetapi anak tidak demam, tetap
aktif bermain.
Pencegahan: Sering cuci tangan, hindari kontak erat dengan penderita flu,
jaga kebersihan rumah terutama sehabis penderita flu atau bersin dan batuk,
haru di lap bagian permukaan peralatan rumah tangga atau lantai kamar
mandinya.
Kapan menghubungi dokter?
   Bila mengalami demam > 72 jam atau bila batuk terus menerus
   Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
   Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)
F

Ingat: Tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak.



SORE THROAT/PHARYNGITIS (Radang tenggorokan dan infeksi amandel)
Penyebabnya umumnya infeksi virus. ARTINYA: akan sembuh sendiri - self
limiting; dan samasekali tidak memerlukan antibiotik
Hanya sekitar 15% saja yg infeksinya disebabkan oleh kuman Streptococcus dan
umumnya menyerang anak usia 4 - 7 tahun. Dengan catatan, diagnosisnya harus
berdasarkan biakan usap tenggorok

Tatalaksana
a)        Banyak minum; minuman yg hangat akan memberikan rasa nyaman di
tenggorokan. Kalau anak sudah besar, bisa diajarkan untuk kumur2 atau
mengisap lozenges. Kalau panas atau kesakitan, berikan paracetamol
b)        Kalau hidung tersumbat, dapat diberikan tetes hidung NaCl dan
menghirup uap panas.

COUGHS
Batuk adalah mekanisme tubuh yang membantu kita mengeluarkan segala sesuatu
yg mengganggu saluran napas kita, misalnya, lendir/ "slym,m" benda asing
yang tersedak (susu, kacang, air dll).  Yang terpenting, mencari tahu apa
pencetus batuk.  Infeksi kah atau bukan infeksi. Pada anak, batuk umumnya
disebabkan oleh infeksi virus atau oleh alergi.
Batuk akibat infeksi virus flu misalnya bisa berlangsung sd 2 minggu bahkan
lebih lama lagi bila anak kita sensitif atau alergi, atau bila di rumah ada
anak lain yang lebih besar atau yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi
juga bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya
tidak diatasi.

Tatalaksana  - Upayakan untuk mengurangi produksi lendir:
      Minum banyak yang hangat misalnya lemon
      Jangan ada asap rokok
     Ruangan jangan kering (Moist air - kamar mandi - buka keran air panas
biarkan beberapa lama sehingga ruangan, atau taruh satu ember air panas
mendidih, atau pasang humidifier)
Agar anak lebih nyaman, tidurkan dengan bantal agak tinggi

Ingat:  .     kebanyakan batuk tidak memerlukan antibiotik
      Jangan beri obat untuk menekan refleks batuk (Codein),
Pada dasarnya, tidak ada yang namanya obat batuk itu. Juga tidak ada obat
pencair dahak. Cari pencetusnya

BRONCHITIS ("INFEKSI" SAL NAPAS)
Penyebab tersering adalah alergi (Allergic rhinitis, asthma, environmental
exposures). Bisa juga karena sinusitis, refluks, reaksi obat, kelainan
bawaan saluran napas, tersedak "benda asing", pneumonia (virus, jamur).
Mohon diingat - pneumonia belum tentu karena infeksi bakteria. Jadi  - belum
tentu perlu antibiotik. Gejala yang tersering adalah batuk lama
Tatalaksana
-       Mencari penyebab. Bila karena alergi - modifikasi lingkungan sekitar
untuk mengurangi eksposur pada anak
-       Humidifikasi
-       Ekstra cairan, dll
Dengan demikian, kalau anak kita dinyatakan menderita bronkitis, kita harus
segera berpikir bahwa itis di sini artinya radang - inflamasi. Penyebabnya
belum tentu infeksi bakteri - mayoritas bronkitis pada anak tidak perlu
antibiotik.



EAR INFECTION
Penyebabnya  umumnya adalah infeksi virus, dan u mumnya terjadi s etelah
anak mengalami flu. Kadang-kadang juga ada kaitannya dengan masalah gigi.

Gejala:
  Sakit telinga (biasanya 1 sisi), demam, pilek dengan hidung buntu, rewel,
telinga di-tarik2, nafsu makan menurun
   Kadang2 tampak cairan kuning keluar dari telinga, kadang2 juga anak
mengalami sedikit gangguan pendengaran

Tatalaksana
-          Penghilang rasa sakit
-          Posisi tegak/upright position,
-          Jangan ada yang merokok
-          Jangan mimum susu dari dot-botol sambil tiduran
-          Air hangat di botol, bungkus kain perca, taruh di atas telinga
-          Kalau perlu minum obat decongestant (mnengurangi hidung buntu)

Pencegahan: berikan ASI selama mungkin


ANTIBIOTIK atau KONTAK DOKTER
- Bila berkepanjangan, lebih dari 2 minggu atau
- Bila infeksi berat dan anak kesakitan hebat

DIARE - MUNTAH
Pada dasarnya, diare dan muntah adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan racun
dan mengeluarkan virus/kuman. Tidak perlu memberikan obat anti muntah atau
obat untuk "mampet"kan diarenya. Obat-obat semacam ini dapat
megurangi/menghentikan gejala diare/muntah tetapi tidak dapat mengobati
penyakitnya. Perbaikan tersebut bersifat "semu". Kita bisa terkecoh, seolah
anak membaik, padahal penyakitnya masih terus berlangsung. Selain itu, obat2
tersebut juga bukan tanpa risiko efek samping.

PENYEBAB: pada anak terutama bayi, umumnya disebabkan oleh virus.
Penyebab lainnya adalah food posoning, alergi makanan, dan pemakaian
antibiotik

TATALAKSANA - CEGAH DEHIDRASI - Minum banyak
F     ASI diteruskan, campur dg Oral rehydration Solution (ORS) seperti
pedialit atau oralit
F     Bila diare hebat, fokus pada upaya rehidrasi, kalau perlu, untuk
sementara waktu tidak perlu makan sampai dehidrasi teratasi

Kapan menghubungi dokter?
-          Ada darah di tinja
-          Tidak buang air kecil > 8 jam, bibir kering, air mata kering
-          Luar biasa mengantuk, sulit dibangunkan
-          Lemas, layu

PRINSIP:
-       Umumnya tidak perlu diberi antibiotik, antibiotik hanya bila tinja
berdarah (butuh evidence/lab). Antibiotik justru akan memperparah diarenya
dan akan menyebabkan infeksi tambahan oleh jamur/fungus/candida
-       Jangan minum obat untuk menghentikan diare seperti primperan,
motilium, juga tidak perlu minum Kaopectate, smecta, ensim
-       Pada diare akut, tdk perlu mengganti susu formula.

-       INGAT - Jangan memberikan obat anti muntah!!!!


KONSTIPASI
PENYEBAB: utamanya adalah pola perilaku khususnya pola konsumsi makanan.
Pola makan kita dulu sarat dengan sayur dan buah (serat), sekarang beralih
ke fast food yang bukan hanya rendah serat, tetapi juga tinggi garam dan
lemak. Penyebab lainnya adalah:
-          Kurang minum
-          Ignoring the urge (anak mengacuhkan rasa ingin buang air besar
dan justru menahannya)
-          Kurang gerak/olah raga, banyak duduk)
-          Penyakit: Hypothyroidism (kelenjar gondok kurang berfungsi,
jarang, ada gejala lain sejak bayi seperti retardasi mental), retardasi
mental


GEJALA:
    Sakit perut, melilit, mules, kembung
    Nafsu makan menurun
    Rewel
    Celana dalam ada berkas tinja (Soiled underwear)
    Tinja keras, tinja ada goresan/bercak darah (Large/blood streaked
stools)
    Sering buang air kecil


TYPHUS
Sebenarnya, tifus tdk tergolong kondisi yang sering terjadi pada anak. Namun
demikian, kondisi ini sering sekali didiagnosis ("gejala tifus"/verdacht
typhus"). Padahal seharusnya, jelas dan tegas, tifus atau bukan.
Bagaimana dan kapan kita menegakkan diagnosis tifus?
-          Curigai bila anak (bukan bayi karena tifus ditularkan memalui
makanan dan minuman yang tercemar; bayi masih mengkonsumsi ASI.formula,
makanan rumah) demam  >5 hari.
-          Diagnosis: pemeriksaan laboratorium biakan empedu (Gal culture)
bukan pemeriksaan widal. Di negara endemis seperti Indonesia, pemeriksaan
widal hampir pasti akan positif tetapi tidak otomatis menyatakan yang
bersangkutan sedang menderita infeksi tifus.

TBC
Kondisi yang juga sering salah didiagnosis. Angka kejadian infeksi TBC di
Indonesia memang tinggi, tetapi itu bukan berarti - sedikit-sedikit TBC.
Anak yang kurus, yang kurang nafsu makan, anak yang batuk-batuk, sering
dicap "ada vlek" di paru2nya. Padahal mendiagnosis TB tidak sesederhana ini.
Di lain pihak, kalau memang anak kita TBC, perlu diterapi dengan benar agar
kuman TBC benar2 bisa dieradikasi dari tubuh kita. Yang sering terjadi:
-        anak mendapat obat TBC tanpa dasar diagnosis yang jelas
-      obat TBC tersebut tidak diberikan dengan benar (jenis obat, jumlah
obat, dosis, lama pemberian).

Selalu second opinion, karena: diagnosis TBC tidak mudah, dan sekali anak
didiagnosis TBC - konsekuensinya banyak - harus mengkonsumsi obat2 anti
untuk jangka panjang, padahal obat-obatan tersebut sangat berat`- potensial
untuk menimbulkan gangguan hati.

HOSPITALIZATION Indikasi rawat inap harus kuat yaitu:
-          Tidak sadar,
-          Kejang berulang
-          Sesak napas
-          Dehidrasi berat
-          Membutuhkan obat yang harus diberikan ke pembuluh darah
Bagi anak, rawat inap di rumah sakit bukan hanya menyebabkan taruma kejiwaan
tetapi juga menghadapkan anak kepada risiko tertular INFEKSI NOSOKOMIAL
(infeksi akibat kuman rumah sakit, dari pasien lain) padahal, kuman di rumah
sakit jauh lebih "GANAS" dibandingkan kuman di rumah.  Mengapa?
Di Rumah sakit, kita terlalu banyak mempergunakan antibiotik dan umumnya
yang dipergunakan adalah antibiotik yang "kuat". Dengan demikian, kuman di
rumah sakit banyak yang sudah resisten (kebal) terhadap berbagai macam
antibiotik (superbugs). Kuman di rumah jauh lebih "jinak".

THE LIVER AND THE DRUGS
Apa yang terjadi dengan obat yang kita konsumsi? Obat harus menjalani
serangkaian proses metabolisme di hati. Prosesnya dua tahap. Di antara kedua
tahapan tersebut, dihasilkan suatu zat antara yang bersifat toksik
(beracun). Hal inilah yang   dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan
kerusakan hati akibat obat.
Makin banyak obat, makin besar kemungkinan terjadinya efek samping (termasuk
kerusakan hati). Sebagai contoh adalah gabungan beberapa obat dalam satu
puyer. Ibu umumnya tidak menyadari bahwa puyer tersebut terdiri dari
beberapa obat. Tidak tertutup kemungkinan obat-obat tersebut saling
berinteraksi.
Siapa yang potensial terkena efek samping obat? Yang berusia sangat muda dan
yang lanjut usia
Bagaimana mengurangi risiko terkena efek samping obat?
1. Pada dasarnya, obat itu "racun" sehingga potensial menimbulkan efek
samping. Konsumsi obat hanya bilamana benar2 diperlukan. Dengan demikian,
hindari polypharmacy.
2. Antibiotik bukan obat yang bisa menyembuhkan semua penyakit, atau
menyembuhkan semua gejala (mulai dari demam, diare, batuk, pilek, radang
tenggorokan, alergi, dll).
WHAT ARE ANTIBIOTICS (antibiotic & its proper use akan dibahas pada 13 maret
2004)
Antibiotik adalah obat untuk membunuh infeksi bakteri (ANTIBIOTIK TIDAK
DAPAT MEMATIKAN VIRUS).
Antibiotics = Against Life. Artinya antibiotik adalah suatu zat yang
sifatnya mematikan kehidupan dalam hal ini, mematikan kuman.

APA BAHAYA PEMBERIAN ANTIBIOTIK YANG MEMBABI BUTA?
Setelah pemakaian antibiotik selama beberapa dekade, ternyata bermunculan
banyak bakteri yang resisten (kebal) terhadap antibiotik. Hal ini
membuktikan bahwa pemakaian antibiotik yang tidak rasional/membabi buta,
justru akan merugikan pasien dan khalayak luas. Antibiotik merupakan
satu2nya obat yang memiliki dampak sosial yang besar.

Contoh. Anak X sering memakan antibiotik setiap kali demam atau pilek.batuk,
diare. Cepat atau lambat, kuman-kuman di sekitar X menjadi kebal terhadap
berbagai antibiotik.  Bila kuman yang resisten terhadap antibiotik tersebut
menyerang anak Y, maka anak Y otomatis juga tiurut dirugikan, bukan hanya
anak X.

Antibiotic resistance dapat membahayakan jiwa dan memperberat kondisi dan
penderitaan si pasien yang mungkin infeksinya sebenarnya tidak berat tetapi
kumannya tidak dapat dibunuh oleh berbagai antibiotik (padahal sebelumnya,
infeksi kuman ni dengan mudah dapat diatasi). Kuman yang kebal terhadap
antibiotik ini -berkembang biak dengan cepat, menyerang anggota keluarga
lainnya, tetangga, teman sekolah, teman kerja - mengancam seluruh komunitas.
Lingkungan terancam infeksi oleh kuman jenis baru, yang sudah berubah
bentuk, yang lebih ganas, kuman yang sulit dibunuh oleh antibiotik.
 THE TROUBLE WITH ANTIBIOTICS
F     Pemberian antibiotik yang berlebihan menyebabkan kuman yang tidak
terbunuh mengubah diri (mutasi) menjadi "superbugs" yang tidak mempan
dilawan antibiotik.
F     Superbugs ini memerlukan antibiotik yang jauh lebih kuat, pasien harus
dirawat di rumah sakit karena antibiotik harus diberikan melalui selang
infus. Antibiotik super kuat ini berisiko menimbulkan efek samping yang
lebih berat.
F     Dampak negatif kedua adalah terbunuhnya "kuman baik" di dalam tubuh
kita. Tempat yang semula dipakai oleh kuman2 ini menjadi vakum dan
kekosongan ini diisi oleh kuman  "jahat" atau jamur. Kondisi infeksi ini
disebut sebagai "superinfection".
F     Semakin lama/sering makan antibiotik semakin besar risiko terbentuknya
superbugs, dan superinfection, dan SEMAKIN SERING KITA SAKIT.

Antibiotik adalah sumber alam karunia Tuhan yang harus dipergunakan secara
bijaksana. Antibiotik menyelamatkan kita, kita harus "menyelamatkan" mereka
dari "kepunahan".

APPROPRIATE ANTIBIOTIC USE
Penelitian membuktikan setiap harinya, telah diresepkan jutaan antibiotik
bagi pasien infeksi virus.  Suatu kekeliruan yang sangat besar. Beberapa
alasannya:
-       pasien  meminta obat yang cespleng - apa saja - termasuk antibiotik
,kalau perlu antibiotik yang superkuat
-




bagi dokter, jauh lebih mudah menulis resep dibandingkan harus bersusah
payah memberi penjelasan, menenangkan orang tua.
Pada tabel tertera beberapa kondisi yang umumnya disebabkan infeksi virus
dan tidak memerlukan antibiotik.

HOW TO BE A GOOD HEALTH CONSUMER
Selalu pertanyakan: Does MY child really need the drug?
Hal lain yang selanjutnya perlu dilakukan adalah:
    Hitung jumlah obat yang diberikan kepada anak. Bila dalam bentuk puyer,
hitung jumlah baris dipuyer - yang mencerminkan jumlah obat (bila bingung,
tanya ke ahli farmasinya)
    Selalu membuat foto kopi resep dan diarsip dengan baik.
    Konsultasi ahli farmasi. Tanyakan obat apa saja (minta agar ditulis
nama obat satu persatu), apa mekanisme kerja obat2 tersebut, apakah ada
antibiotik, berapa antibiotik yang diberikan, bagaimana interaksi obat
sebanyak itu.
    Beritahu dokter bila anak anda sedang mengkonsumsi produk herbal,
suplemen, obat tradisional. Obat2 tersebut mungkin saja berinteraksi dengan
zat2 tambahan tersebut.

Intinya:
1.   Hindarkan polifarmasi - mengkonsumsi obat sesedikit mungkin.
2.      Antibiotik bukan "magic saver. Hanya keadaan tertentu saja yg
memerlukan antibiotik. Dan Mayoritas penyakit pada anak - disebabkan oleh
infeksi virus, yg samasekali tdk membutuhkan antibiotik.



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke