06/11/03 -- 16:35:42 WIB

Cegah Penipuan Internet, Abaikan E-mail Orang Tak Dikenal



detikcom - Jakarta,Kasus penipuan lewat internet terus marak. Beberapa pengaduan sampai ke Masyarakat Internet Indonesia (Master). Oleh karena itu disarankan, abaikan e-mail dari orang tidak dikenal untuk menghindari jerat tipuan.

Imbauan itu disampaikan Master melalui koordinatornya, Heru Sutadi kepada segenap pengguna internet di Indonesia. "E-mail "iseng-iseng berhadiah" ini bisa saja merugikan Anda, dengan isi yang telah terkontaminasi virus atau pun ajakan-ajakan yang mengiming-imingi Anda dengan sejumlah hadiah atau uang, yang pada akhirnya membuat Anda kecewa sendiri," kata Heru dalam rilis kepada detikcom, Kamis (6/11/2003).

Terhadap e-mail yang mengajak berbisnis dari orang yang tidak dikenal sebaiknya tidak dilayani. Jika dilayani bukan mustahil akan mudah tertipu. "Tidak ada sesuatu yang diraih dengan mudah, apalagi mengharap sesuatu yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma," ujar Heru.

Heru Sutadi juga mengimbau kepada mereka yang yang telah menjadi korban penipuan gaya baru berskala internasional ini, untuk melapor pada pihak berwajib. MASTER siap membantu untuk menerima laporan dan diharapkan bisa diteruskan pada pihak kedutaan negara yang dimaksud agar bisa terkuak jaringan mereka dan diproses sesuai hukum yang berlaku di negara tersebut.

Modus Operandi
Dalam beberapa minggu terakhir ini, MASTER mengaku pengaduan dari beberapa pengguna internet mengenai maraknya kembali penipuan bersifat internasional lewat surat elektronik (Email).


Adapun modus operandi dari penipuan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: Mula-mula seseorang yang berasal dari luar negeri, kebanyakan dari Nigeria, meminta bantuan bersifat bisnis yang disampaikan lewat email kepada calon korbannya. Berdasar beberapa laporan, calon korban mayoritas merupakan penggunaan fasilitas email gratis dari Hotmail.com. Ini dimungkinkan dengan adanya fasilitas pencarian email yang begitu mudah dilakukan melalui MSN Messenger Service. Namun, kini berdasar laporan telah meluas pula ke email-email di luar hotmail.

Dalam emailnya, penipu berpura-pura mengatakan membutuhkan bantuan untuk mentransfer sejumlah dana dari proyek yang telah dikerjakan ke rekening calon korbannya karena adanya persoalan dengan pemerintah yang baru di negara tersebut. Hadiah kerja sama tersebut, 30% dari uang tersebut menjadi milik calon korban, 60% menjadi milik pengirim email dan rekannya serta 10% untuk biaya administrasi. Untuk itu, sang penipu meminta "rekan bisnisnya" mengirimkan data-data mengenai nama dan alamat bank, nomor rekening serta nomor telepon dan fax yang bisa dihubungi.

Setelah mendapat semua itu, penipu akan akan mengirimkan sejumlah berkas lewat fax yang kira-kira berisi bahwa sejumlah dana siap dikirim ke dalam rekening calon korban dengan dokumen yang seakan benar-benar meyakinkan. Bukan hanya dokumen bahwa calon korbannya berhak mendapat dana kontrak sebesar 30 juta dolar AS, namun juga si penipu mengirimkan kertas kerja yang berasal dari bank sentral negara tersebut yang menyatakan siap mengirimkan dana sejumlah itu ke dalam rekening calon korban hanya dalam tempo 24 jam.

Dari beberapa laporan yang masuk, para pengguna internet mengatakan bahwa untuk mendapatkan 30 juta dolar AS tersebut, terlebih dahulu mereka harus mengirimkan sekitar 0.1% atau 30 ribu dolar AS ke rekening seseorang yang mengaku berasal dari bank sentral. Meski terasa aneh, sebab 0.1% tersebut jika benar bisa diambil dari 30 juta dolar AS yang ada, beberapa dari pelapor mengaku telah mengirimkan beberapa ribu dolar AS. Hasilnya, jumlah yang dinegosiasikan antara pihak bank, korban dan pengirim email pertama dari 30 ribu menjadi "hanya" 10 ribu saja, tidak sepeser pun dana yang dikirim ke dalam rekeningnya.

Para pelapor, yang telah mengirimkan uang, takut melapor dikarenakan adanya ketakutan terhadap apa yang telah mereka lakukan yang mungkin saja malah dituduh terkait dengan "pencucian uang". Sementara yang lainnya, karena memang tidak semuanya mempunyai uang lebih, tidak meladeni iming-iming tersebut.

Master selaku wadah untuk pemberdayaan para pengguna internet di Indonesia siap menerima pengaduan bagi para korban di e-mail: [EMAIL PROTECTED]
(tis)


Sumber : DetikCom



---------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim email ke