kalo saya sich gak kenal pribadi, cuma salah seorang reporter radio saya khan wwcr dia, utk acara fitur di radio kami. so si bule ceritalah kalo dimarahin bokapnya ----- Original Message ----- From: "Nur, Alam" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, May 17, 2004 3:01 PM Subject: RE: [balita-anda] Bila Anak Diplomat Jadi Tukang Parkir
lha...mbak rifa kenal dengan anak ini toh???????? -----Original Message----- From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 14, 2004 3:35 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Bila Anak Diplomat Jadi Tukang Parkir sekarang sudah gak jadi tukang parkir lagi... dimarahin ama bapaknya.... ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; "Jauhari, Eri" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, May 14, 2004 3:29 PM Subject: [balita-anda] Bila Anak Diplomat Jadi Tukang Parkir Fyi, Iyalah, anak memang perlu belajar cari uang sendiri. Biar bisa menghargai uang. Diambil dari Koran Tempo, 6 Maret 2004 Jika Anda melewati Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, mungkin Anda akan sedikit heran melihat sosok seorang tukang parkir di depan Kedutaan Besar Bulgaria di seberang kantor Komisi Pemilihan Umum. Remaja tampan berkulit putih itu asli bule. Gayanya tak beda dengan tukang parkir Melayu. "Terus, terus!" teriaknya dengan bahasa Indonesia yang fasih seraya meniup peluit ketika memandu sebuah sedan hijau yang hendak parkir. Yang lebih menarik, tukang parkir ini adalah putra kedua Kuasa Usaha Kedutaan Bulgaria di Indonesia. Joss Rosenov namanya. Usianya baru 13 tahun. Jabatan orangtuanya maupun warna kulitnya tak membuat Joss sungkan melakukan kerja sebagai tukang parkir -- satu hal yang patut ditiru anak Indonesia. Sambil menunggu mobil yang keluar-masuk, ia mengelap sejumlah mobil yang diparkir di depan kantor yang sekaligus kediaman kedua orangtuanya sendiri. Tak ada yang mencolok pada siswa kelas I SMP di Pakistan Embassy School itu. Berkaus lengan pendek dan celana panjang krem, kakinya beralas sandal jepit. Joss mengaku sudah setahun menjadi tukang parkir. Sebelumnya, dia pernah menjadi tukang ojek selama sebulan. Namun, dia kesulitan mendapatkan penumpang. Tak ada yang mengajaknya menjadi tukang parkir. "Saya lihat orang lain dulu," ujarnya seraya menunjuk tukang parkir di depan kantor Komisi Pemilihan Umum. Joss berterus terang, ia menjadi tukang parkir buat cari duit. Uang saku yang diperolehnya tidak cukup. "Cuma tiga ribu (rupiah), kalau minta lagi tak dikasih," katanya. Joss ingat, mobil yang pertama kali diparkirnya setahun yang lalu adalah Kijang. "Saya merasa senang," kata dia seraya menambahkan, uang parkir yang diterima untuk pertama kalinya sebesar seribu rupiah. Pada awalnya, Joss tidak memberitahukan orangtuanya. Dia baru bilang setelah dua hari menjadi tukang parkir. "Saya bilang sama Ibu dan Bapak, saya mau cari uang jadi tukang parkir," ujarnya. Orangtuanya tidak melarang. Joss juga tak menghadapi hambatan dari tukang parkir lain. Pada saat liburan sekolah, kata dia, pekerjaan ini dilakoninya setiap hari dari pagi sampai malam, kecuali Minggu. Namun hari hari sekolah, pekerjaan itu dilakukannya sepulang sekolah. Selain menjadi tukang parkir, Joss juga jadi joki three in one, setiap pagi dan sore hari. "Paginya saya jadi joki sampai jam 08.00," katanya. Dia juga tidak malu pada teman-teman sekolahnya. "Saya pernah ngajak teman saya markir," katanya. Rata-rata penghasilan sebagai joki dan tukang parkir sekitar Rp 60-70 ribu per hari. "Buat jajan, mau beli ikan louhan dan burung," kata dia. Ketika ditanya cita-citanya, Joss menjawab, "Saya ingin jadi sopir." Dia juga ingin terus tinggal di Jakarta. "Di sini enak, bisa cari duit sendiri." Joss lalu kembali ke kursi di depan pos jaga kedutaan, duduk menanti mobil-mobil yang hendak parkir. WAWANCARA ( 29 Maret 2004 ) di Radio Delta : katanya : - bisa dapet uang parkir 1 hari 80 ribu, karena ada yang ngasih 10 ribu, 15 ribu, dll..... waktu ditanya karena mobil-mobilnya dia cuciin - uang 3 ribu nggak cukup, karena dia suka jajan.... - waktu ditanya jajan apa... katanya untuk makan di WARTEG padahal sih di rumah dimasakin... tapi masakan Bulgaria... dia udah bosen.... enakan makanan WARTEG katanya... - waktu ditanya cita-citanya.... ingin jadi supir.... karena dia melihat supir bapaknya ... enak.... bisa tidur-tiduran di mobil.... and banyakan istirahatnya....Doi nggak mau jadi kayak bapaknya.. karena pulangnya malem dan tidurnya malem.... capek katanya.... enakan kayak supir bapaknya..... - menurut dia, enakan di Jakarta, bisa cari duit dengan jadi tukang parkir aja.... kalo di Bulgaria banyak orang jahat.... mobil-mobil kalo ditinggal di jalan suka dicongkelin ..... ( belum tau dia.... ) - bagi dia, orang-orang di Jakarta itu lebih kaya-kaya daripada di Bulgaria.... karena di Jakarta banyak mobil bagus-bagus --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] This communication is for use by the intended recipient and contains information that may be privileged, confidential or copyrighted under applicable law. If you are not the intended recipient, you are hereby formally notified that any use, copying or distribution of this e-mail, in whole or in part, is strictly prohibited. Please notify the sender by return e-mail and delete this e-mail from your system. Unless explicitly and conspicuously designated as "E-Contract Intended", this e-mail does not constitute a contract offer, a contract amendment, or an acceptance of a contract offer. This e-mail does not constitute a consent to the use of sender's contact information for direct marketing purposes or for transfers of data to third parties. Francais Deutsch Italiano Espanol Portugues Japanese Chinese Korean http://www.DuPont.com/corp/email_disclaimer.html --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]