Saya share artikel bagus dari milis sebelah. Input buat Ariyani mungkin
bisa membantu kalau Zaki lagi batuknya kumat.

Cheers,
Dewi

Apakah Anak Saya Asma ?

Banyak anak asma yang tak terdiagnosis penyakitnya sehingga ditangani
sebagai penyakit lain dan keluhannya tak kunjung reda. Mengapa ? Dalam
hal kesehatan dan penyakit, banyak di antara kita menilai anak seperti
orang dewasa. Inilah pangkal masalahnya.
Anak bukan orang dewasa dalam ukuran kecil, jadi berbeda dengan orang
dewasa. Banyak aspek kesehatan dan penyakit yang berbeda pada anak
dibanding orang dewasa.

Untuk penyakit sama, gejalanya yang menonjol bisa berbeda antara pasien
anak dan dewasa. Sebaliknya, gejala yang sama, misalnya batuk, bisa
mengarah ke penyakit yang berbeda anatara anak dan dewasa. Karena itu,
orang tua perlu memahami gejala pada anak yang patut dipikirkan
kemungkinan ke arah asma.

Asma pada anak tidak selalu memberi gejala sesak dan napas berbunyi
(mengi) seperti orang dewasa. Sering kali gejala yang menonjol hanya
batuk, tapi bukan sembarang batuk. Lalu, batuk seperti apa yang patut
diduga asma? Batuk yang "bandel".

Pengertian "bandel" mencakup beberapa keadaan yang mirip, yaitu batuk
berlangsung lama (dua minggu lebih), sulit sembuh, timbul berulang dalam
jangka pendek, atau membaik sebentar namun timbul lagi. Biasanya pasien
dengan batuk bandel sudah berkeliling
berobat ke banyak dokter umum maupun spesialis.

Pada orang dewasa, jika ditemukan gejala batuk yang bandel, dugaan
penyakit penyebab pertama adalah tuberkulosis (tb). Dugaan ini sering
diterapkan pada anak juga.

Pemeriksaannya berupa foto rontgen dengan penafsiran sangat subyektif.
Kemudian, bisa diduga ada "flek" dalam parunya sehingga diterapi tb.
Jika ternyata asma, maka usia pengobatan tb, batuknya akan tetap ada.

Perlu mengubah paradigma pemikiran jika menemui anak dengan batuk yang
bandel. Pertama, pikirkan kemungkinan ke arah asma, bukan Tb. Tb. pada
anak bisa memberi gejala batuk, namun bukan utama. Hal yang mendukung ke
arah asma diantaranya :

Batuk timbul jika terpajan dengan faktor pencetus yang banyak sekali
bentuk dan macamnya. Ada yang dari lingkungan rumah, berupa debu, asap
rokok, kapuk, atau
bulu binatang. Faktor lain yang biasanya teramati orang tua berbentuk
makanan, misalnya permen, cokelat, makanan ringan mengandung vetsin,
gorengan, es, atau kacang. Pencetus lainnya adalah flu, aktivitas fisik
berlebihan hingga lelah, atau perubahan cuaca.

Batuk asma pada anak memberikan ciri lain yang lebih berat pada malam
atau dini hari. Terkadang, perbedaan intensitas batuk pada siang dan
malam hari, demikian ekstrem. Siang, tanpa batuk sama sekali, lalu malam
justru hebat sampai anak tidak bisa tidur. Tentu
orang tua ikut terganggu tidurnya. Akibatnya anak mengantuk di sekolah,
dan orang tuanya mengantuk saat bekerja.

Sebagian besar asma didasari faktor alergi. Jadi, asma merupakan satu
bentuk penyakit alergi. Dalam riwayat keluarga, biasanya ditemui asma,
serta bentuk lain penyakit alergi, seperti eksim, pilek alergi, atau
alergi obat maupun makanan. Kalau perlu, ditelusuri riwayat keluarga
besar sampai buyut, kakek, paman, sepupu, dan seterusnya.

Hal yang diturunkan adalah bakat alerginya, namun manifestasinya bisa
berbeda. Warisan bakat ini pun bisa lompat generasi. Misalnya, kakek
mengidap alergi obat, anaknya mungkin tak memiliki manifestasi alergi,
baru pada cucunya timbul penyakit tersebut.

Hal lain yang memperkuat diagnosis asma ialah respons yang baik dengan
obat asma. Sering karena tidak terdiagnosis asma, pasien dengan batuk
bandel diberikan obat penekan batuk, tapi bentuknya malah kian menjadi.
Pasien asma memang tidak boleh diberikan
obat tadi. Pasien akan mereda batuknya jika diberikan obat asma.

Untuk mengonfirmasi diagnosis asma, perlu dilakukan pemeriksaan khusus
berupa uji fungsi paru. Untuk melaksanakannya, pasien perlu melakukan
jurus yang cukup kompleks. Biasanya, anak berusia dibawah tujuh tahun
belum mampu melakukannya sehingga
pemerikssaan ini terbatas digunakan pada anak kecil.

Apabila ditemukan anak dengan batuk yang bandel disertai beragam fakta
yang menunjang seperti di atas, anak dapat didiagnosis sebagai asma.
Jika diagnosisnya tepat, tinggal masalah manajemennya.

Pengirim : Darmawan Budi S, DSA

Reply via email to