Wakaakakkk.............

Lage mana ada sih mbak sampe 30cm? 
Hehehee.... Kan arab identik ama yg panjang2 :)


-----Original Message-----
From: Mulyadi Sartita [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 02 Agustus 2004 13:47
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Spam: RE: [balita-anda] OOT : Kasus Amanda




Mba Ines tau dari mana ?
Suaminya Arab yahh...
 

-----Original Message-----
From: INES [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 02, 2004 12:09 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] OOT : Kasus Amanda

30cm? Arab punya dong..... :)

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 02 Agustus 2004 11:49
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] OOT : Kasus Amanda



Ini nih, yang seru ........ pacaran kagak seks iya! Commitment, no! Sex,
yes!

Yang aku heran, kalau ada yang beginian .... pasti yang jadi korban yang
wanita, kagak pernah ada yang pria. Nah, udah tahu begitu ..... kok ya yang
namanya wanita itu mau aja dikibulin dan dikerjain ya????

Mbok ya belajar dari yang sudah-sudah ......... cuma karena pengen ngerasain
"sosis" yang panjangnya paling banter 30 cm kok ya sampai mati!!!

aaNg



 

                      "Wening

                      Pusparini"

                      <[EMAIL PROTECTED] To:     "balita-anda"
<[EMAIL PROTECTED]>

                      d>               cc:

                                       Subject:

                      02/08/2004 11:48         [balita-anda] OOT : Kasus
Amanda

                      Please respond

                      to balita-anda

 

 




      Dear Bapak & Ibu,
      Sekedar buat bahan renungan demi putra-putri kita nantinya.
      ---------------------------------

      Mengaku Pernah Berhubungan Intim Pelaku Bantah Pacaran dengan Korban

      JAKARTA (Media): Ronald Johannes Posma Aruan, 23, tersangka pelaku
pembunuhan terhadap Amanda Devina, 22, membantah bahwa dia dengan korban
berpacaran. Namun, dia tidak menyangkal bahwa mereka pernah berhubungan
intim.

      Menurut Ronald, dia berteman dekat dengan Amanda sejak tahun lalu
setelah korban berkeluh kesah tentang hubungan percintaan dengan pacarnya
yang bernama Acok.

      "Sebetulnya, Amanda itu berpacaran dengan Acok. Hubungan mereka memang
sedang ada masalah. Kemudian, mulai tahun lalu, dia curhat ke saya mengenai
semua masalah. Lama-kelamaan kami jadi dekat. Tapi, terus terang hubungan
kami belum bisa dikatakan pacaran. Belum ada kata cinta. Soal
sayang-sayangan sih memang ya. Orang tua Amanda juga enggak menganggap kami
pacaran," kata Ronald, beberapa saat sebelum memasuki sel di Polres Jakarta
Barat, Sabtu (31/7).

      Namun, Ronald mengaku telah tujuh kali berhubungan intim dengan Amanda
sejak Februari lalu. Hubungan intim itu mereka lakukan bila ada kesempatan
di rumah Amanda di Jalan Irian II, Blok A3-A4, No 6, Perumahan Villa Bintaro
Regency, Pondok Aren, Tangerang, atau di rumah Ronald di Perumahan Jati
Jajar BV/2 RT 01/11, Jati Jajar, Cimanggis, Depok.

      Berita mengejutkan didengar Ronald pada pekan lalu. Amanda mengadu
dirinya telah hamil lima bulan, dan meminta Ronald
mempertanggungjawabkannya.

      Ronald sempat berpikir bila janin yang dikandung Amanda bukan hasil
perbuatannya. Pasalnya, ketika berhubungan, Ronald hampir selalu menggunakan
alat kontrasepsi.

      Selain itu, di antara mahasiswa Universitas Trisakti, Ronald dan
Amanda terkenal sebagai 'anak gaul' yang masing-masing memiliki banyak teman
dekat yang berlainan jenis kelamin.

      Namun, Amanda tetap meyakini bila Ronald adalah ayah bayi yang
dikandungnya. Ronald pun menyatakan siap bertanggung jawab. Bahkan, keduanya
sempat patungan Rp70 ribu untuk memeriksakan kandungan ke dokter.

      Beda agama

      Peristiwa pembunuhan itu berawal ketika Ronald dan Amanda berjanji
untuk bertemu dan membicarakan masalah ini, Rabu (28/7). "Karena tempat
kerja saya di seberang SCTV, saya minta dia jemput di dekat gedung SCTV.
Saat ke rumah, saya yang pegang kemudi Nissan Terrano itu. Semuanya
berlangsung seperti biasanya. Kebetulan, semua anggota keluarga saya sedang
berada di luar rumah," kata Ronald yang saat ini sedang magang kerja di PT
Telkom, Jl Gatot Subroto.

      Dalam pembicaraan yang dilakukan di dalam kamar Ronald itu, Ronald
kembali menegaskan bila ia akan bertanggung jawab. Namun, karena keduanya
berbeda agama, Ronald menyarankan agar Amanda pindah agama sehingga
mempermudah proses pernikahan.

      Namun, usulan ini ditolak Amanda dengan alasan agama merupakan prinsip
dasar yang tidak bisa diubah di keluarganya.

      Perdebatan pun memanas hingga pertengkaran. Ronald mengaku sempat
melayangkan tamparan ke pipi Amanda, namun luput. Tamparan itu pun dibalas
dengan cakaran ke tubuh Ronald.

      Ronald sempat membekap mulut Amanda, karena terus digigit dan dicakar,
Ronald membanting Amanda ke tempat tidur. Di sana ia mencekik leher Amanda.

      Namun, Amanda tetap meronta-ronta dan mencakar tubuh Ronald. Karena
terus-menerus melawan, Ronald lalu mempererat cekikan dan menutup wajah
korban dengan bantal sampai cakaran dan gerakan tubuh Amanda berhenti.

      Ronald terkejut ketika bantal diangkat dari wajah Amanda, ternyata
mahasiswi semester delapan itu sudah tewas dengan lidah terjulur.

      Tidak tahu

      Sementara itu, Sri Andiyani, 47, ibu Amanda, mengaku tidak tahu-menahu
dengan kehamilan putrinya. Hanya saja ia mengatakan bahwa Ronald pernah
datang ke rumahnya sebanyak dua kali, malam Senin (26/7) dan Selasa (27/7).
''Pada malam Senin, Ronald datang ke rumah dan mengajak Amanda nonton
bioskop. Kemudian, Selasa siangnya dia datang kembali dan sempat makan
bersama dengan saya,'' papar Sri yang tak pernah menduga Ronald akan berbuat
keji seperti itu, mengingat Ronald adalah teman satu praktik kerja lapangan
(PKL) dengan Amanda di Telkom.

      Menurut Sri, sebelum kejadian dia tidak mempunyai firasat apa-apa.
Hanya saja dua hari sebelum ia menghilang, Amanda selalu menjemput Sri ke
tempat kerjanya di Direktorat Bina Teknologi (Bintek), Dirjen Prasarana,
Departemen Kimpraswil, Jakarta, untuk pulang bersama. ''Ini tidak seperti
biasanya,'' kata Sri.

      Sri mulai khawatir terhadap Amanda, setelah Rabu (28/7) pukul 21.00
WIB belum pulang dari kuliahnya di Universitas Trisakti. Sri lalu
menghubungi teman-teman dekat korban melalui ponsel, termasuk Firma, 22.
Dari pengakuan teman-teman korban, disebutkan Amanda sudah pulang ke rumah
pada pukul 12.00 WIB.

      ''Saat itulah saya mulai curiga, karena tidak seperti biasanya Amanda
pulang hingga larut malam. Walaupun ia ada acara, baik kegiatan kampus
maupun jalan-jalan, selalu kontak kepada saya,'' ujar Sri. (Ars/Yes/SM/J-2)








---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: 
>> [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ 
>> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: 
>> [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ 
>> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: 
>> [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke