fyi
Isya bertanya Bunda menjawab

Kisah dibawah mungkin bisa jadi bahan buat para ortu untuk berkomunikasi dengan anak.

Papanya Rahma.
= = = = = = = = =

Sumber : http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=169768&kat_id=253
        Koran <http://www.republika.co.id/ASP/koran.asp>   » Belia 
<http://www.republika.co.id/ASP/koran.asp?kat_id=253>  




Sampaikan kepada rekan <javascript:kirim()> 
Cetak berita ini <javascript:cetakBerita()> 




Minggu, 15 Agustus 2004

Cewek di TV dan Majalah, Kok Nggak Berjilbab? 

Assalamualaikum wr wb
Bunda, aku siswi kelas 4 SD, usiaku sembilan tahun. Mama selalu mengajarkan Isya kalau 
perempuan muslim yang sudah balig atau yang sudah menstruasi itu harus menutup 
auratnya. Jadi, Isya sekarang sudah pakai jilbab sekalian latihan supaya Isya jadi 
terbiasa menutup aurat kalau keluar rumah setelah Isya besar nanti. Tapi, kenapa sih 
Bun kalau cewek-cewek yang di tampil TV dan majalah itu kok malah membuka-buka nya ya 
Bun. Gimana sih mereka? 
Aisya, Surabaya 
Waalaikumussalam wr wb
Aisya yang shalihah,
Subhanallah. Mamanya Aisya sangat beruntung mempunyai anak yang beriman, berakidah, 
dan berakhlaq mulia. Kalau saja ada 1.000 Aisya lagi di bumi nusantara ini, Bunda 
yakin Indonesia akan memiliki generasi muda yang jauh lebih baik nantinya. Ajaran mama 
Isya betul sekali dan Bunda sangat bangga Isya sudah bisa mengikuti nasihat beliau 
untuk belajar menutup aurat. Tapi, Isya harus tahu bahwa tidak semua orang seperti 
Isya dan punya mama seperti mamanya Isya juga. 
Menutup aurat dengan cara memakai jilbab merupakan sebuah bentuk hidayah atau 
petunjuk. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa memberikan hidayah tersebut, 
kecuali Allah sendiri. Jadi, itu benar-benar hak Allah semata. Mereka yang telah 
mendapat hidayah-Nya harus selalu bersyukur dan memohon agar hidayah tersebut 
terus-menerus diberikan. Dan bagi mereka yang belum mendapat hidayah, harus 
banyak-banyak mendekatkan diri pada-Nya. 
Tapi yang Isya lihat di TV-TV dan majalah-majalah itu tentunya tidak semua beragama 
seperti Isya lho. Walaupun Bunda yakin tidak ada agama yang menganjurkan umatnya untuk 
membuka-buka auratnya, tapi tidak semua agama pula yang melarang pembukaan aurat 
seperti ajaran agama Isya. Dalam semua agama kan pasti ada pengikut yang baik dan 
pengikut yang belum baik. Pengikut yang baik berarti sudah bisa mengikuti ajaran 
agamanya dengan baik pula. Begitu juga sebaliknya. 
Budaya Timur kita sering sekali berkiblat dan mengikuti budaya, tren, dan mode yang 
ada dan sedang 'in' di belahan dunia Barat. Padahal, masyarakat di dua belahan dunia 
itu berbeda sekali dalam setiap aspek kehidupannya. Mereka yang di Barat, biasa 
berpakaian lebih terbuka karena menganggap bahwa tubuh manusia itu, khususnya 
perempuan, sangat indah sehingga harus 'dibagi-bagi' dengan orang lain, jadi semua 
orang bisa menikmatinya. Kita yang di Timur cenderung lebih sopan dalam berpakaian. 
Lihat saja orang-orang Malaysia dengan baju kurung atau orang Timur Tengah dengan 
jubah-jubahnya, ya kan? Sayang sekali anak dan remaja-remaja kita tidak lagi bangga 
dengan budayanya sendiri. 
Saran Bunda, Isya tetap saja menjadi Isya yang sudah bagus seperti sekarang ini. TV, 
selain memang tidak boleh banyak ditonton, banyak pula tayangannya yang tidak perlu 
kita ikuti. Doakan saja mereka-mereka yang belum dapat hidayah agar bisa mengikuti 
jejak Isya untuk tidak mempertontonkan auratnya. Bunda berharap, Isya bisa mengajak 
teman-teman untuk menjadi anak Indonesia yang lebih percaya diri, cerdas, bermoral, 
berakhlaq mulia, berbudaya, dan lebih bahagia. 

        

Kirim email ke