Hi mbak Diana,
 
Imunisasi Hib memang masih termasuk yang 'dianjurkan', mungkin karena penyakit akibat 
infeksi ini di Indonesia belum 'sepopuler' di negara lain.  Tapi untuk tindakan 
preventif (and if money isn't the subject he..he..), lebih baik anak kita dijadwalkan 
vaksinasi ini, mbak.
 
Dulu saat saya memutuskan untuk mengikutsertakan Jovan imunisasi Hib, ada beberapa hal 
yang jadi pertimbangan saya, seperti:
- Infeksi Hib tidak punya 'gejala spesifik' seperti penyakit lain, jadi jika 
teridentifikasi kadang sudah parah.
- Balita rentan dengan infeksi Hib ini, walau kondisi serius biasanya terjadi untuk 
anak usia < 3 bulan
- Infeksi Hib yang disebabkan bakteri bukan hanya berakibat 'meningitis' tapi bisa 
'lari' ke 'radang paru' dan 'pneumonia', 2 jenis penyakit yang justru 'populer' dan 
berbahaya untuk banyak balita di Indonesia
- Saya pernah baca cerita anak yang menjalani treatment karena meningitis... waduh.. 
baca prosedur mengambil cairan dari tulang belakang, dll.. dll... membuat saya semakin 
semangat menjadwalkan Jovan imunisasi Hib.
 
Memang ada issue tentang thimerosal untuk pengawet vaksin Hib, tapi kalau mau bicara 
paparan mercury, kondisi alam dan lingkungan kita sekarang bahkan ikan laut dalam yang 
umum jadi menu makanan bayi juga nggak lepas dari issue ini.
So, selama manfaat vaksinasi Hib jauh lebih besar dibandingkan resiko yang mungkin 
timbul, nggak ada salahnya untuk ikutan jadwal imunisasi ini.  Better safe than sorry, 
mbak :)  Mungkin untuk usia Dhieka, dosis vaksinnya tidak lagi 3x tapi 2x (cmiiw).
 
Kalau baby di atas usia 6 bulan yang mengalami masalah BAB keras, ortu bisa observasi 
POLa makan/minum, JENIS makan/minum dan POLA BAB anak.
Coba review lagi makanannya.  Amati juga intake susunya, kalau pakai susu formula 
amati lagi takaran dan frekuensi pemberiannya (transisi ke merek susu formula lain 
juga kadang menimbulkan masalah BAB).
BAB keras biasanya juga karena jenis makanan/minuman dan waktu pemberian yang 'khas' 
(cat: kondisi kesehatan anak sedang fit ya).  Jadi kalau hari itu BAB anak bermasalah, 
ingat-ingat lagi  intake nutrisinya sepanjang hari itu dan kemarin (atau dari 2-3 hari 
yang lalu, kalau frekuensi BAB anak memang tidak setiap hari).  Setelah itu, coba 
diubah atau diatur lagi jenis dan jadwal menunya. Kalau sudah makan bubur tim saring, 
lebih baik lagi kalau berikan ke anak yang buatan sendiri, karena kita bisa berikan 
variasi sayuran segar yang memperlancar pencernaan dan 'taste' bubur lebih fresh dan 
enak untuk anak kita. Variasikan juga buahnya, berikan teratur setiap hari dan jangan 
hanya memberi pepaya setelah ketahuan anak bermasalah dengan BAB-nya.
 
hope that helps and salam manis buat Dhiefa,
Sylvia - Jovan's mum
 
 
 
 "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear moms and dads,

Dhiefa sekarang 7,5 bl dijadwalkan imunisasi HIB...sebenarnya imunisasi HIB itu perlu 
ga sich..karena sampai sekarang aku masih ragu2 takut efek macam2..

Satu lagi Dhiefa ee (maaf) nya keras sekali dan 2-4 hari sekali..kasihan sekali kalo 
lagi BAB sampai nangis. sudah maem pepaya tiap hari n minum air putih. saya ga tau 
persis sebabnya, apa sejak ganti susu dari BMT ke Chilmil ya..? (Dhiefa sudah maem 
bubur saring)

<deleted>
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke