Mempelajari Tangisan Bayi
Oleh info
Jumat, 16-Januari-2004, 19:39:58721 klik

 
Setiap kali seorang bayi menangis, pasti si ibu akan 
menyorongkan payudaranya atau membopongnya. 
Tapi, ketika dua hal itu sudah dilakukan, dan si mungil 
masih saja menangis, barulah si ibu bingung. Nah, coba saja si ibu tahu arti
tangisan itu, kan tak perlu bingung ? Tapi, bagaimana tahu arti tangisan
bayi? 

 

Setiap kali seorang bayi menangis, pasti si ibu akan 
menyorongkan payudaranya atau membopongnya. 
Tapi, ketika dua hal itu sudah dilakukan, dan si mungil 
masih saja menangis, barulah si ibu bingung. 

Nah, coba saja si ibu tahu arti tangisan itu, kan tak 
perlu bingung? 

Tapi, bagaimana tahu arti tangisan bayi? 

Tangisan merupakan alat komunikasi pertama yang 
dikuasai bayi. Lewat tangisan, bayi mengutarakan 
keinginan dan kebutuhannya secara efektif. Tak heran, 
bayi menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini. 

Dalam buku Your Child's Body Language, Dr. Richard 
Woolfson menjelaskan bahwa tangisan bayi mempunyai 
arti berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengkomunikasikan 
pesan tersendiri untuk ayah ibunya. 

Di bawah ini beberapa contoh tangisan bayi dan cara 
mengatasinya. 

Tangisan Aku Ingin Menyusu: 
Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya 
biasanya berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk
mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas,
demikians seterusnya. 
Mengatasinya, susui dia hingga kenyang. 
Atau, jangan-jangan sudah waktunya makan? 

Tangisan Popokku Kotor: 
Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya basah ia akan
menangis karena merasa tidak dari rasa tidak nyaman. Tangisan pengumumam
popokku kotor biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras. Anda
juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut di tempat tidurnya. 
Mengatasinya, segera periksa popoknya. Ia barangkali 
memerlukan popok yang baru. 

Tangisan Badanku Sakiiit: 
Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis ini adalah tangisan
bernada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian ia terengah-engah pada saat
menarik nafas, lalu menjerit lagi. 
Jalan keluar, cobalah temukan apa yang membuatnya 
kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang. 
Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya. 
Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian 
tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa 
sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat. 

Tangisan Aku Bosan: 
Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan 
jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan 
satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk 
mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip teriakan
ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menagis seperti ini selama ia merasa
bosan. 
Mengatasinya, ganti aktivitasnya. Misal, temani dia bermain, menyenandungkan
nyanyian, membacakan cerita atau bisa juga ajak jalan-jalan. 

Tangisan minta gendong: 
Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia 
mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya
mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat
bahwa 
ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta 
wajahnya. 
Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan 
sampai akhirnya ia jatuh tertidur. 

Tangisan kesepian: 
Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada 
di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan 
terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah. 
Mengatasinya, luangkan waktu bersamanya paling tidak 
sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, gendonglah ia
sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan anda bersamanya di sisi Anda. 


Nah, itulah beberapa ciri tangisan bayi Anda. Dan, kini sudah tahu
rahasianya, kan? Jadi, jangan langsung nyorongkan payudara lagi, ya?
(ia/cbn/CN02) 
(sumber: CyberNews Suara Merdeka) 

Kirim email ke