Bagaimana caranya Pak?

-----Original Message-----
From: Rahmat Ilahi (Sisdur, AGS-HO) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 22, 2004 12:49 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Madu, Sumber Gizi Balita
Importance: High


Ibu Desy, mau tersebut tidak dijual bebas. kalau mau beli harus jadi anggota
dulu.

-----Original Message-----
From: Desy Alifianti (Sec. of Marcus Koesbyanto, AGS-HO)
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 22, 2004 11:49 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Madu, Sumber Gizi Balita




Pak,
dijual bebas ditoko-toko nggak?? atau harus beli disana??

tks,
Bunda Vanya

-----Original Message-----
From: Surjianto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 22, 2004 11:40 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Madu, Sumber Gizi Balita


coba madu untuk balita ( My Baby Honey ) keluaran PT Green Herba
International ( kalo ibu dijakarta, kantornya ada di Graha Mustika Ratu )

insya alloh peramunya orang-orang yang amanah sehingga terjamin keasliannya
( madu rimba asli )
madu ini sudah diramu dengan Habbatus Sauda ( dilembutkan ) yang insya alloh
khasiatnya akan semakin bagus pula



> ----------
> From:         Liza Karmina[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         22 September 2004 10:49
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      RE: [balita-anda] Madu, Sumber Gizi Balita
>
> Ada refensi merk madu yg baik u balita dan kualitas keasliannya nggak ya
> ??
> Thanks atas infonya
>
> -----Original Message-----
> From: Rahmat Ilahi (Sisdur, AGS-HO) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, September 22, 2004 11:13 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [balita-anda] Madu, Sumber Gizi Balita
> Importance: High
>
> Publikasi: 09/02/2002 14:48
>
> eramuslim - Balita Anda susah makan? Sebelum menderita kurang gizi, beri
> dia
> madu setiap hari. Dari penelitian terbukti, madu bisa menambah nafsu
> makan,
> menurunkan tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek, di samping itu
> lengkap kandungan gizinya.
>
> Memberi makan anak-anak usia di bawah lima tahun (balita) memang
> gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, orang tua
> tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya
> dengan
> lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makan rendah atau susah
> makan,
> membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk
> membujuknya makan.
>
> Berbagai jenis makanan dicobakan. Reaksi si anak cuma membuang kembali
> makanan di mulutnya bila tidak sesuai kesukaannya. Celakanya, makanan
> kesukaannya justru kurang bergizi. Padahal, variasi makanan sangat
> perlu.
> Kalau keadaan ini berlanjut bisa-bisa si anak menderita kurang makan dan
> kurang gizi, sehingga mudah sakit. Akibat semua itu proses tumbuh
> kembangnya
> menjadi tidak normal. Yang paling merisaukan, bila ia menjadi bagian
> dari
> generasi tanpa masa depan(lost generation).
>
> Meningkatkan nafsu makan
> Untunglah ada hasil penelitian Y. Widodo. Peneliti pada Pusat Penelitian
> dan
> Pengembangan Gizi di Bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi
> para
> orang tua yang memiliki anak kurang energi protein (KEP). Ia melaporkan
> bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat
> morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
>
> Penelitian dilakukan terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang
> Gizi,
> yang menderita kurang energi protein (KEP) akibat krismon. Ada 51 balita
> usia 13 - 36 bulan yang terlibat dalam penelitian. Mereka dibagi menjadi
> dua
> kelompok, pertama Kelompok Madu (25 orang) sebagai sampel, dan kedua
> Kelompok Sirop (26 orang) sebagai kontrol. Kedua kelompok sama-sama
> diberi
> tambahan vitamin B-kompleks dan vitamin C (50 mg).
>
> Indikator yang diamati antara lain data antropometri (umur, bobot badan,
> tinggi/panjang badan), sosial-ekonomi, recall konsumsi, riwayat
> kesehatan
> anak pada saat sebelum, selama, dan sesudah perlakuan sekitar dua bulan.
>
>
> Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan
> pilek
> kelompok madu atau sampel menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan
> frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka
> juga
> meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat sirop.
> Sebagian
> data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 1..
>
> Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut
> antara lain disebabkan oleh dua hal. Pertama, madu merupakan makanan
> yang
> mengandung aneka zat gizi sedangkan gula hanya mengandung energi atau
> kalori. Kedua, madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat
> antibiotik.
>
> Mengandung faktor pertumbuhan
> Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula
> fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%).
> Karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan
> balita.
>
> Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan
> asam
> aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non-esensial.
> Asam
> amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh
> balita.
>
> Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3,
> B6,
> dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain
> kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur.
> Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal
> bagi
> tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang
> terdapat dalam darah manusia.
>
> Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung faktor pertumbuhan.
> Dilaporkan,
> stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar
> dan
> tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan
> madu.
>
> Madu juga mengandung zat antibiotik. Kandungan ini merupakan salah satu
> keunikan madu. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari
> Departement
> of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia
> Baru
> membuktikan, madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan
> berbagai patogen penyebab penyakit.
>
> Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat "disembuhkan" dan
> dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung
> dan
> saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut
> (ISPA),
> batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit
> yang
> dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
>
> Berdasarkan hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari
> Departement of
> Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di Kualalumpur,
> paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
> antibakteri pada madu. Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan
> menghambat
> pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan
> berkembang.
>
> Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi
> pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut merana atau
> mati.
> Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat
> membunuh mikroorganisme patogen. Dan faktor keempat, adanya senyawa
> organik
> yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya
> bermacam-macam.
> Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid,
> dan
> glikosida.
>
> Takaran minum madu
> Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, cairan manis yang menjadi
> cadangan makanan koloni lebah ini harus dikonsumsi secara teratur. Dalam
> penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20 gram
> setiap
> hari. Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 - 4 bulan, karena
> makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibunya
> (ASI).
> Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu seiring dengan pemberian
> makanan
> tambahan sesuai anjuran.
>
> Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu 2 X sehari sudah cukup memadai
> untuk
> menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun untuk penyembuhan atau
> pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air
> karena
> akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya
> dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan.
>
> Selain menambahkan madu pada menu makanan balita secara teratur, tentu
> saja
> berbagai upaya kesehatan lainnya seperti pengobatan medis, pemberian
> makanan
> tambahan, dan imunisasi umum, harus pula dilakukan. Upaya tersebut akan
> lebih mempercepat upaya pemulihan kesehatan dan perbaikan gizi balita,
> terutama yang susah makan, sehingga mereka terhidar kemungkinan menjadi
> generasi tanpa masa depan (Mohamad Harli, Sarjana Gizi Masyarakat dan
> Sumberdaya Keluarga, IPB)
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke