Dear all,
Sekedar info utk Moms & Dads yg punya balita, aku baru saja dpt dari teman kantor.

untuk yang punya balita, ponakan dan yang lagi hamil untuk info medis okay.

tks

>
>  Lagi2 keteledoran medis yang terjadi di Indonesia !!!
>______________________________________________
>
>
>Semoga kita dpt lebih berhati-2..
>
>Saya dan istri pada tanggal 16 Januari 2003, hari Kamis, membawa anak kami 
>Maureen Aprilia Salim (9 bulan) ke Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) 
>Harapan Kita untuk memeriksakan adanya lendir di tenggorokan anak kami. 
>Memang sebelum ini kamai sudah menanyakan ke beberapa dokter anak, baik di 
>Padang maupun Jakarta (kami mutasi kerja) mengatakan itu hal biasa yg 
>terjadi pada beberapa bayi dan disarankan untuk memeriksakan anak kami di 
>RSAB Harapan Kita mengenai penyebab dan pengobatannya.
>
>Pertama kali kami menemui dokter Eva J.S DSA (spesialis gastro/dalam),  dia
>menyarankan untuk :
>1. USG kepala oleh dr. Sanata Polo. Hasilnya sudah diberitahu ke dr. Eva
>2. Tes darah anak (sudah dilakukan, menunggu hasil)
>3. Fisioterapi (mengeluarkan lendir di tenggorokan anak)
>
>Karena saran ketiga inilah (fisioterapi) anak kami pergi untuk selama 
>lamanya, kejadiannya yaitu :
>1. Penguapan pada hidung anak, berjalan dengan baik
>2. Anak kami ditelungkupkan dan ditepuk punggungnya sehingga keluarnya 
>lendir dari mulut anak kami (masih berjalan dengan baik)
>3. Dalam keadaan telentang anak kami disedot lendirnya (suction) dari 
>mulutnya terus langsung ke hidung secara cepat / tidak perlahan-lahan 
>sehingga anak kami tidak sempat untuk bernafas pelan-pelan dan wajahnya 
>sudah bereaksi kebiruan, tetapi orang tersebut (bag. Fisioterapi) masih 
>juga  memasukkan selang ke mulutnya tanpa peduli anak kami sudah biru, saat 
>dia memasukkan selang lagi itulah anak kami berhenti jantungnya dan 
>wajahnya berwarna ungu. Saat kami sudah marah dan berteriak, orang tersebut 
>baru melarikan anak kami ke UGD yang kebetulan ruangannya tidak jauh dari 
>ruang fisioterapi.
>
>Saat di ruangan UGD anak kami sementara tertolong lebih kurang 2,5 jam oleh 
>dr. Willy dan 2 asistennya (dr. Willy juga mengatakan andaikata telat 
>beberapa detik lagi anak kami tidak tertolong karena jantungnya sempat 
>berhenti apalagi pihak UGD mengatakan saat fisioterapi kenapa tidak memakai 
>oksigen utnuk pernafasan anak kami). Dr. Willy menyarankan anak kami 
>dirawat inap tetapi alat untuk membantu pernafasan anak kami sudah terpakai 
>semua maka kami disarankan untuk dipindah ke beberapa rumah sakit lain di 
>Jakarta yang ternyata malam itu juga hanya tinggal rumah sakit Cikini yang 
>ada.
>
>Dari RSAB Harapan Kita ke RS Cikini, kami menggunakan ambulance 118 tetapi
>dari pihak RSAB Harapan Kita tidak ada yang mengantar kami ke RS Cikini. 
>Sesampai di RS Cikini anak kami tidak dapat tertolong lagi karena mereka 
>mengatakan anak kami sudah sangat parah dan menyesali tindakan orang yang 
>memfisioterapi anak kami kenapa dipaksakan, sebab dari situlah dokter 
>mengatakan anak kami tidak tertolong lagi akibat dari cara fisioterapi 
>tersebut.
>
>Kami ikhlas atas kepergian anak kami ke Surga karena ia adalah bayi tanpa 
>dosa. Kami menyesali tindakan paramedis RSAB Harapan Kita terutama bag. 
>Fisioterapi yang menyepelekan/tidak peduli atas nyawa manusia.
>
>Semoga tidak terjadi lagi pada anak-anak lainnya, hanya itu yang bisa kami 
>harapkan. Kami harapkan juga orang yang melakukan fisioterapi tersebut 
>(pihak fisioterapi dan UGD RSAB Harapan Kita mengenalnya) sadar akan 
>tindakannya dan tidak terulang lagi pada anak yang lain.
>
>Atas perhatiannya, kami mengucapkan banyak terima kasih.
>Orang tua Maureen Aprilia Salim
>Ayah : Budi Yanto Salim
>

_________________________________________________________________
Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. 
http://join.msn.com/?page=features/featuredemail


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke