Di majalah Nakita, nonton TV disebutkan sebagai salah satu stimulasi yang dapat 
mencerdaskan anak, karena acara TV juga termasuk media informasi. 
Orang bilang anak sekarang cenderung lebih cerdas, apa barangkali karena TV ? 
Ini mungkin juga tergantung acara dan dosis berapa lama nontonnya, kalau terlalu 
banyak nonton mungkin malah akan berbeda jadinya.

Di buku "Meningkatkan Kecerdasan Anak" tulisan Joan Beck, juga menyebutkan TV juga 
dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Tentu kita harus bersikap kritis terhadap TV sehingga tidak apriori yang berlebihan..


Hanifa



>Waduuuhh..padahal Ravin itu senang sekali nonton Barney, sampe sekarang d=
>ia
>sudah hafal gerakan dan sepatah dua patah kata dari nyanyiannya Barney lo=
>h.=20
>=0D
>Kalau saya berpikiran selama itu masih dibatasi konsumsi nonton TVnya den=
>gan
>acara anak2 yang bermutu masih dalam tahap mendiidik deh.=0D
>=0D
>Kalau moms dan dads lainnya gimana buah hatinya ? Suka nonton TV/VCD  aca=
>ra
>anak2 juga nga ? =0D
> =0D
>Best Regards,=0D
>Detty =0D
>-------Original Message-------=0D
> =0D
>From: [EMAIL PROTECTED]
>Date: 10/11/04 12:56:31=0D
>To: Balitaku=0D
>Subject: [balita-anda] Nonton TV Bisa Hambat Pertumbuhan Otak Anak=0D
> =0D
>Fyi=0D
> =0D
>Sumber:=0D
> =0D
> =0D
><http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=3D=
>52940=0D
>&PHPSESSID=3D56bb964553eca5ea91afac581273aaf3>=0D
>http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=3D5=
>2940&=0D
>PHPSESSID=3D56bb964553eca5ea91afac581273aaf3=0D
> =0D
>11 Okt 04 08:02 WIB=0D
>Nonton TV Bisa Hambat Pertumbuhan Otak Anak=0D
> =0D
>Jakarta, WASPADA Online=0D
> =0D
> =0D
>Sejumlah penelitian menyebutkan terlalu banyak menonton televisi bisa=0D
>menghambat pertumbuhan otak anak. Penelitian terkini di Amerika Serikat=0D
>bahkan menyebutkan anak umur nol sampai dua tahun sebaiknya tidak dibiark=
>an=0D
>menonton televisi sama sekali.=0D
> =0D
>"Karena televisi, meskipun 'edutainment' sekalipun hanya memberikan=0D
>rangsangan yang bersifat satu arah saja sehingga anak tidak bisa tercipta=
>=0D
>reaksi timbal balik," kata seorang psikolog anak, Dra. Mayke Tedjasaputra=
>=0D
>pada Diskusi Interaktif tentang perkembangan kecerdasan anak di Jakarta,=0D
>Sabtu (9/10).=0D
> =0D
>Selain itu menurut dia, tayangan televisi juga hampir selalu menampilkan=0D
>efek sinar, gerak dan suara secara bersamaan.=0D
> =0D
>"Hal itu tidak bisa selalu dilihat oleh anak dalam dunia nyata sehingga=0D
>mempersulit penyesuaian dirinya terhadap lingkungan," kata staf pengajar=0D
>Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu.=0D
> =0D
>Tampilan adegan yang tidak disajikan secara utuh dalam tayangan televisi=0D
>menurut dia juga menyebabkan anak tidak bisa memperoleh gambaran yang utu=
>h=0D
>tentang suatu kegiatan atau benda. "Sehingga anak tidak memahami suatu ha=
>l=0D
>secara menyeluruh," katanya.=0D
> =0D
>Akibat lainnya menurut Konsultan Tumbuh Kembang Anak dari Rumah sakit Cip=
>to=0D
>Mangunkusumo (RSCM), dr.Hartono Goenardi, Sp.A pertumbuhan sel-sel syaraf=
>=0D
>otak pada anak tidak bisa optimal, demikian juga dengan tingkat pembentuk=
>an=0D
>hubungan antar sel syarafnya (synaps).=0D
> =0D
>"Padahal dua sampai tiga tahun pertama merupakan periode emas pertumbuhan=
>=0D
>otak anak yang seharusnya tidak boleh disia-siakan," katanya.=0D
> =0D
>Saat itu sel syaraf otak tumbuh dengan cepat bahkan volumenya meningkat d=
>ari=0D
>400 gram ketika lahir menjadi 1.100 gram pada umur tiga tahun.=0D
> =0D
>Karena itu menurut dr.Hartono anak harus secara aktif mendapatkan stimula=
>si=0D
>atau rangsangan dengan memberikan nutrisi yang cukup dan suasana yang=0D
>menyenangkan, di antaranya dengan permainan.=0D
> =0D
>Permainan yang baik akan merangsang kerja syaraf motorik dan sensorik ana=
>k=0D
>sehingga akan meningkatkan kemampuan fisik, kemampuan berbahasa dan=0D
>kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.=0D
> =0D
>Tiga kegiatan bermain yang terpenting menurut Mayke adalah bermain dengan=
>=0D
>gerakan (sensori motor), bermain dengan khayalan (simbolik) dan bermain=0D
>menyusun benda-benda (konstruktif).=0D
> =0D
>"Jika ketiga jenis permainan ini dilakukan secara seimbang maka hasilnya=0D
>akan efektif," katanya. Dia juga mengatakan tempat, waktu dan adanya tema=
>n=0D
>bermain bagi anak sangat penting bagi perkembangan anak. "Karena dengan=0D
>seorang teman anak juga bisa belajar untuk berinteraksi dengan orang lain=
>,"=0D
>katanya.(ant) (am)=0D
> =0D
> =0D
> =0D
>=20



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke