Fyi

Sumber: 

 
<http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=52940
&PHPSESSID=56bb964553eca5ea91afac581273aaf3>
http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=52940&;
PHPSESSID=56bb964553eca5ea91afac581273aaf3

11 Okt 04 08:02 WIB
Nonton TV Bisa Hambat Pertumbuhan Otak Anak 

Jakarta, WASPADA Online

       
Sejumlah penelitian menyebutkan terlalu banyak menonton televisi bisa
menghambat pertumbuhan otak anak. Penelitian terkini di Amerika Serikat
bahkan menyebutkan anak umur nol sampai dua tahun sebaiknya tidak dibiarkan
menonton televisi sama sekali. 

"Karena televisi, meskipun 'edutainment' sekalipun hanya memberikan
rangsangan yang bersifat satu arah saja sehingga anak tidak bisa tercipta
reaksi timbal balik," kata seorang psikolog anak, Dra. Mayke Tedjasaputra
pada Diskusi Interaktif tentang perkembangan kecerdasan anak di Jakarta,
Sabtu (9/10). 

Selain itu menurut dia, tayangan televisi juga hampir selalu menampilkan
efek sinar, gerak dan suara secara bersamaan. 

"Hal itu tidak bisa selalu dilihat oleh anak dalam dunia nyata sehingga
mempersulit penyesuaian dirinya terhadap lingkungan," kata staf pengajar
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu. 

Tampilan adegan yang tidak disajikan secara utuh dalam tayangan televisi
menurut dia juga menyebabkan anak tidak bisa memperoleh gambaran yang utuh
tentang suatu kegiatan atau benda. "Sehingga anak tidak memahami suatu hal
secara menyeluruh," katanya. 

Akibat lainnya menurut Konsultan Tumbuh Kembang Anak dari Rumah sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM), dr.Hartono Goenardi, Sp.A pertumbuhan sel-sel syaraf
otak pada anak tidak bisa optimal, demikian juga dengan tingkat pembentukan
hubungan antar sel syarafnya (synaps). 

"Padahal dua sampai tiga tahun pertama merupakan periode emas pertumbuhan
otak anak yang seharusnya tidak boleh disia-siakan," katanya. 

Saat itu sel syaraf otak tumbuh dengan cepat bahkan volumenya meningkat dari
400 gram ketika lahir menjadi 1.100 gram pada umur tiga tahun. 

Karena itu menurut dr.Hartono anak harus secara aktif mendapatkan stimulasi
atau rangsangan dengan memberikan nutrisi yang cukup dan suasana yang
menyenangkan, di antaranya dengan permainan. 

Permainan yang baik akan merangsang kerja syaraf motorik dan sensorik anak
sehingga akan meningkatkan kemampuan fisik, kemampuan berbahasa dan
kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. 

Tiga kegiatan bermain yang terpenting menurut Mayke adalah bermain dengan
gerakan (sensori motor), bermain dengan khayalan (simbolik) dan bermain
menyusun benda-benda (konstruktif). 

"Jika ketiga jenis permainan ini dilakukan secara seimbang maka hasilnya
akan efektif," katanya. Dia juga mengatakan tempat, waktu dan adanya teman
bermain bagi anak sangat penting bagi perkembangan anak. "Karena dengan
seorang teman anak juga bisa belajar untuk berinteraksi dengan orang lain,"
katanya.(ant) (am)             


Kirim email ke