mo' tanya juga dong.....kalo Tajur itu arahnya kemana ya? kalo dari tol ato dari bogornya?
----- Original Message ----- From: Wiwi To: "Undisclosed-Recipient:;"@cbn.net.id Sent: Tuesday, June 22, 2004 11:10 AM Subject: Fw: [alumni46texas] Food Info: Bogor nice place 4 food Bosan sama suasana Jakarta dan ingin pergi ke tempat yg lebih sejuk dg pilihan tempat makan yg sangat variatif dengan cuaca yg lebih sejuk, silahkan pertimbangkan untuk menuju kota Bogor dg pilihan2 tempat sbb : 1. Kafe Mangiare (baca: Manjare) == adanya di belakang Hero Padjajaran. Kalo keluar tol, lurus dikit sampe ketemu Hero, trus belok kiri, trus lurus lagi dikit, ada spanduk besoar banget tulisannya Mangiare. Dia di pinggir jalan banget kok. Yang punyanya temen gw. Gw rekomend ini ke elo bukan krn yg punya temen gw lho...tapi emang kafe-nya enak buat ngobrol2, makanannya enak2 dan murah lah buat dompet orang Jakarta sih...hehe.... Kalo boleh usul, cobain Nasgor Mangiare-nya, enak!! Trus ayam goring mentega yang nggak ngebosenin!! Ada sop iga goring yang gila, mewah banget kalo menurut gw.....dan jangan lupa minta nasinya porsi kuli, biar afdol!! Paling2 satu orang abisnya 50 ribu-an gitu....Minumannya cobain yang Flower Punch. Sweet and sexy. 2. Mr. Celup's == adanya di jalan mau ke arah Tajur. Dia mangkal di sisi kanan jalan setelah jembatan gedung Bale Binarum. Biasanya di mobil box dengan lampu neon yang paling terang. Dia jual macem2 baso, sate2 daging, sosis, juga sayuran yang semuanya ditusuk2 kayak sate. Caranya dicelupin buat di rebus terus makannya pake bumbu kacang. Aduuuh....lekker!! Murah lagi....Kalo di jalan Pajajaran itu penuh ato kehabisan....coba yang di jalan Sudirman. Ambil jalan ke arah Tugu Kujang, trus luruuuuus, sampe lewatin FO-FO, nanti ketemu jalan raya bercabang. Ambil jalan yang agak serong ke kiri. Dari situ, terus lagi sampe ketemu lampu merah (jalan cabang lagi), trus ambil kanan yang lewatin pos polisi PM. Dari situ ambil luruuuus lagi, ikutin arah ke Air Mancur, dia mangkal di depan jalur hijau Pusdikzi itu lho.... 3. Aduh...apa lagi ya? Banyak banget ni...cobain juga mie Bangka di jalan Sudirman juga. Nah kalo dia biasa mangkal abis Maghrib rame. Tempatnya di areal parkir Bogor Permai, jauh sebelum ke Mr. Celup's itu. 4. Bogor emang gudangnya tempat makan..mo cari menu makan apapun, pasti ada yang jualan! kebetulan aku juga sering bawa tamu dari luar..seringnya aku ajak ke Maccaroni Panggang (MP), deket tempat lesku EF (English First), jl. pajajaran. Tempatnya Cozy banget! menunya enak2, berkelas..n representative kalo mo ngajak tamu dari luar. Banyak juga bule yang sering makan disini. Dan yang pasti, sabtu-minggu tuh rame...! harga? gak mahal kok! beneran deh, standar... menunya pun dari makanan sunda sampe makanan bule pun ada. 5. Ato...kalo mo liat gunung gede n gunung salak dari tempat duduk kita, bisa pilih Gumati Cafe. Gumati sering dipake buat tempat-tempat resmi, tapi bisa juga buat dipake santai. kalo joyce pilih tempat ini, kamu bakal ngerasa ada di bogor banget, karena suasana dan pemandangannya lumayan cukuplah... kalo sore, sunset keliat jelas dari cafe ini. menu makanan? tetep sama, dari yang tradisional sampe modern ada. tapi rasanya gak terlalu "unik" kayak MP. biasa aja. harga? agak mahal dikit sih....tapi tempatnya lumayan enak. letaknya deket istana bogor dan BNI yg besar. Tempatnya enak kok. Cuman kl kesini duduknya dibawah aja, lebih bgs pemandangannya. Nomor telp. Gumati Cafe 0251-313422, di Jl. Paledang No. 28 (dari rel kereta api di Taman Topi/Matahari Dept. Store belok kiri). Di Cafe itu kaya suasana Bali gitu dengan wangi bunga dimana-mana...trus viewnya emang ok bangeuttt!! Coba liat di www.cafegumati.com 7. Atau Cafe DEDAUNAN juga boleh 0251-350023 8. Soto kuning Bogor cukup banyak penggemarnya. Coba saja jalan-jalan keliling Bogor, pasti di tiap jalan Anda temukan dua atau bahkan lebih tukang soto kuning. Dan anehnya setiap hari soto mereka ludas dibeli orang meski lokasinya cuma di emper-emper jalan. Salah satu pedagang soto yang jadi favorit adalah Soto Pak Bongkok. Letaknya di Jl. Suryakencana, di perempatan jl. Roda, Gg. Aut, dan Suryakencana. Soto ini mangkal di depan mantan toko Djaja, toko yang menjual onderdil mobil. Soto ini dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga kuning warnanya. Isinya berupa daging dan jeroan yang diletakkan di atas wadah yang sudah dialasi daun pisang. Dengan besi yang diruncingkan, Anda bisa memilih dan menusuk daging pilihan Anda. Ada babat, lidah, daging, urat, dan usus. Setelah dipilih, tukang soto akan memotong-motong dalam ukuran serasi dan menatanya dalam mangkuk. Setelah dilengkapi kecap manis, irisan seledri, dan bawang goreng, dagi ng tadi disiram kuah soto nan panas. Enak sekali rasanya. Di situ disediakan juga emping goreng atau emping jengkol sebagai tambahan. Tapi untuk bisa menikmati kenikmatan soto kuning Pak Bongkok ini, kita harus datang jam 7 pagi, soalnya jam 10 sudah pasti habis. Apalagi kalau hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, pasti berebutan. Salah satu pelanggan setianya adalah perancang kenamaan Peter Sie. Makanya tak heran kalau Soto Pak Bongkok bisa menghabiskan 6 kg daging dan jerohan sapi seharinya. Soto serupa bisa juga dinikmati sore hari pada pedagang yang lain. Letaknya masih di Jl. Suryakencana, di seberang Bank CIC. Penjualnya adalah Pak Iwan. Harganya sama dengan Pak Bongkok yakni antara Rp 1.500 - Rp. 3.000 atau tambah Rp 1.000 untuk nasinya. Sama dengan Soto Pak Bongkok, di Soto Salam (nama soto in i), kita juga harus rela antre kalau malam Minggu tiba. Soalnya bangku yang disediakan sangat terbatas. Bisa-bisa kalau kita datang pukul 19.00, sotonya sudah habis. Padahal Iwan, mulai membuka dagangannya baru pukul 17.00, lo! Soto kuning paling enak ditemani emping jengkol. Jangan takut akan baunya, karena dengan pengolahan sedemikian rupa, rasa dan bau jengkol nyaris tak terlacak! 9 .TAOGE GORENG Jangan lupa mencicipi Tauge Goreng kalau mampir ke Bogor. Salah satu Tauge Goreng yang sangat nikmat disantap adalah Tauge Goreng Ibu Hj. Rodiah di Jl. Jend Sudirman. Walaupun dinamakan taoge goreng, tapi sebetulnya sang taoge sama sekali tidak digoreng. Tauge direbus bersama mi di atas nampan yang dipanaskan dengan api dari bara arang. Taoge yang sudah matang ini lalu disajikan bersama tahu goreng, lontong dan disiram kuah taoco yang dimasak bersama oncom dan bumbu. Meski tiap pedagang taoge goreng selalu menyediakan bangku seadanya tempat kita makan, toh, orang lebih suka membawa pulang. Ternyata taoge yang dibawa pulang, lebih lezat dan harum. Apa rahasianya? Kemasan taoge yang berupa daun patat ternyata membuat taoge goring lebih nikmat da n harum. Harga per porsi taoge goreng berkisar Rp. 3.500. Selain, di depan toko roti Lautan, tauge goreng Hj. Rodiah bisa juga ditemui di Pasar Anyar. "Yang di sini sehari membutuhkan 10 kilogram taoge seharinya," kata Ishak Sopandi, sang pengelola. 10. CUNGKRING Selintas namanya mengingatkan kepada teman kita yang berbadan kurus, tapi di Bogor yang namanya Cungkring adalah jajanan lezat yang cukup digemari. Makanan ini berupa potongan cingur sapi yang dimasak dengan bumbu kuning. Lalu disantap bersama lontong dan saus kacang. Kadang juga ditemani dengan tempe atau oncom goreng tepung. Pedagang cungkring umumnya keliling dulu lalu mangkal di suatu tempat, seperti pasar-pasar, sekolah, gereja, atau lokasi yang banyak dilewati orang. Bentuk dagangannya berupa kotak kayu berdinding kaca hingga kita bisa dengan mudah memilih cingur yang dikehendaki. Kemasannya berupa takir daun. Sang pedagang biasanya sudah menyediakan lidi untuk mempermudah kita makan. Rasanya, renyah, khas, dan sedap. Sayang cungkring cuma bisa ditemukan hingga pukul 12 siang. Karena setelah waktu itu biasanya dagangan mereka sudah habis. 11. DOCLANG Untuk makan pagi, kita bisa pilih Doclang. Makanan ini berupa potongan lontong, tahu kuning, dan kentang. Lalu disiram dengan bumbu kacang yang beraroma pedas, gurih dan manis. Makin membuat tak terlupakan karena gerusan kacangnya yang agak kasar. Kalau ingin mencicipi Doclang yang enak, pergilah menuju Pasar De Vries, di Jl. Mantarena, dekat Jembatan Merah. Doclang di sini dikelola oleh Mak Icoh. Mulanya Mak Icoh berjualan bersama suaminya di daerah Panaragan Kidul. "Tahun 1985 kami baru pindah ke Jembatan Merah. Sekarang saya jualan ditemani anak, soalnya suami saya, Pak Jumawi sudah meninggal 5 tahun lalu," terang Mak Icoh sambil melayani pembeli. Pembeli Doclang Mak Icoh selain penduduk asli Bogor, juga dari Jakarta, Puncak, hingga Cipanas. Di hari libur, para pelanggannya sudah mulai antre sejak jam 6 pagi. Soalnya, kalau sedang ramai Doclang bisa habis sebelum pukul 2 siang. Seporsi Doclang harganya Rp. 2.500. Di hari libur mereka bisa memasak 6 liter beras untuk lontong. Lontongnya sendiri dibungkus dengan daun patat hingga khas keharumannya 12. PESOR Di Bogor, orang lazim menyebut Ketupat Sayur dengan Pesor. Salah satu Ketupat Sayur yang sangat terkenal berlokasi di dekat Gang Aut, sekitar Jl. Suryakencana. Ketupat Sayur ala Bogor tidak beda jauh dengan ketupat sayur yang sudah kita kenal. Hidangannya terdiri dari potongan ketupat yang disiram sayur labu siam lalu dilengkapi dengan semur kentang dan kerupuk kanji. Kalau ingin pedas, tinggal dibubuhi sambal. Harga sepiring pesor Rp. 2.000 plus Rp. 500 bila ditambah telur. Pesor di Gang Aut sudah ada sejak tahun 70-an, lo. Saat ini Pak Edi meneruskan usaha dari Pak Ajum, kakeknya. Tiap hari Edi harus menyediakan untuk sayurnya 40 buah labu siam. Bukan cuma kelezatan pesor yang bisa kita nikmati di tempat-tempat penjual pesor. Kecuali menatap ora ng-orang yang sudah rapi karena mau berangkat kerja atau sekolah, juga obrolan hangat sesama mereka yang makan di bangku. Perbedaan status hilang di sini. Yang ada hanyalah sepiring pesor panas yang lezat. Ada lagi yang menarik yakni cara memotong telur yang menggunakan benang. Seutas benang dijalankan di tengah telur, dan potongan telur pun meluncur mulus ke atas piring. 13. BANSUS Bansus adalah kependekkan dari Bandrek Susu. Nikmat sekali dinikmati pada malam hari, di tengah udara sejuk kota Bogor. di Bandrek sendiri berupa campuran minuman yang terbuat dari sari jahe dan rempah- rempah, sehingga beraroma pedas dan hangat. Biasanya disajikan selagi panas. Penambahan susu pada bandrek menjadikan rasa pedas bandrek sedikit berkurang, diganti dengan gurihnya susu. Warung bansus banyak sekali tersebar di sekitar Bogor. Tapi Bansus paling terkenal terdapat di Pahlawan, sekitar turunan Empang. Di warung Bansus yang sudah 18 thun ini, juga dijual nasi uduk, empal goreng, dan semur jengkolnya. Menurut salah seorang pelanggannya, semur jengkol yang disediakan the ak Hasan Basri sangat empuk dan tidak berbau. "Ya, begitulah komentar para pembeli. Kami yang memasak hanya berusaha memberikan makanan yang enak disantap," jelas Ib u Tuti, putri Pak Hasan Basri. Banyak pelanggan seperti pejabat Bogor atau artis kondang yang menyempatkan diri mengudap di warung nonpermanent ni. 14. LUMPIA BASAH Ada satu cemilan yang sangat terkenal di Bogor, yaitu lumpia basah. Disebut lumpia basah karena setelah diisi, lumpia bisa kita nikmati tanpa perlu digoreng. Yang membuat lumpia ini beda dengan lumpia yang biasa kita temui di kota-kota lain, si penjual menyiapkan lumpia sesuai pesanan. Kita tidak bisa membeli lumpia yang sudah siap diisi, tapi harus menunggu si penjual menumis bumbu beserta bahan isi di depan kita. Alasan si penjual agar lumpia tetap hangat dan kulitnya tidak mengering. Untuk menjaga lumpia tetap fresh, lumpia yang sudah siap disajikan langsung dibungkus dengan daun pisang satu per satu. Biarpun sudah dingin, tapi kalau sudah dibungkus daun pisang, kulit lumpia masih empuk dan enak. 15. SOTO MI Soto Mi tak hanya dikenal di Jakarta saja. Banyak gerobak baik mangkal atau keliling yang menjual Soto Mi. Isinya pun tak beda, ada mi kuning dan bihun, ditambah irisan kikil, atau daging, risoles goreng, kentang, lalu diguyur kuah kaldu daging. Salah satu soto mi yang enak ada di Jl. Siliwangi, sebelum ruko Roti Unyil dan Asinan Sedap. Tapi dalam kompleks ruko Asinan Sedap ada juga Soto Mi yang cukup enak. 16. ES PALA DAN ES MANGGA Es pala dan es mangga selalu bisa kita temukan di berbagai tempat jajanan. Misalnya, di ruko Siliwangi yang menjual Asinan Sedap. Isinya tentu berupa pala atau mangga yang diserut lalu dimaniskan. Rasanya segar dan asam manis. Per gelas harganya Rp 2.500 atau per kilonya rp.6.000. Jimmy salah satu penjual es mangga di Siliwangi itu menyebutkan, ia bisa menghabiskan 15 kilogram mangga dalam sehari. "Belanjanya sih dekat, di Pasar Bogor saja, tapi pernah suatu kali susah sekali dapat mangga, terpaksa beli sampai ke Pasar Kramat Jati, Jakarta," tuturnya. Kalau sedang bukan musim mangga, dan harga mangga menjadi sangat tinggi, Jimmy terpaksa menaikkan harga atau mengurangi isi es mangganya. " Kalau sampai benar-benar kosong, barulah tidak jualan es mangga," terangnya. 17 COLENAK Nah, nama makanan ini rasanya tak asing di telinga kita. Colenak merupakan kepanjangan dari 'dicocol enak'. Makanan yang terdiri dari tapai singkong atau pisang yang dipanggang ini memang disajikan sambil dicocol larutan gula. Kini di atasnya ditaburi kerokan daging kelapa muda. Sebagai makanan khas, Colenak bertebaran di mana-mana. Salah satu warung Colenak yang terkenal dari dahulu sampai sekarang adalah di Jl. Sukamulya II. Untuk menuju lokasi Saung Cholenak Sukamulya II No. 19, Anda harus sedikit jalan kaki karena letaknya cuma di jalan kecil. "Dari dulu (tahun 70-an, Red.) tempat ini jadi tempat nongkrong anak-anak sekolah se-Bogor," ujar Pak Hasym bangga. Selain Colenak pisang atau tapai yang jadi andalan, ada menu lain yang banyak dipesan oleh pelanggan Saung Cholenak, yaitu, asinan jagung dan es moka kelapa muda. Sambil menikmati hangatnya colenak, kita bisa melayangkan pemandangan sekitar. Soalnya lokasi saung ini cukup tinggi. Asinan jagung adalah pipilan jagung bakar dan irisan ketimun yang disiram cuka yang sudah dimasak bersama cabai, garam, dan gula. Dagangan ini pun cukup banyak bertebaran di Bogor. Selain di Sukamulya, asinan jagung yang mangkal terletak di Ruko Siliwangi (di depan Roti Venus). 18. LOTEK Bentuk makanan ini tidak asing buat kita. Ada sayuran kangkung, kol, tauge kacang panjang dan wortel. Ditambah lagi potongan kentang dan tahu, disajikan dengan saus kacang tanah. Untuk orang Jakarta, kita biasa menyebut sebagai gado-gado. "Disebut lotek, gado-gado, atau pecel ya enggak apa-apa. Yang penting pembeli suka dengan lotek ini," ujar Ibu Ikah yang meneruskan usaha neneknya, Ibu Min. Nama Ibu Min selanjutnya menjadi trademark lotek yang ada sejak 32 tahun lalu. "Selain dikenal sebagai Lotek Ibu Min, biasanya orang nyebut juga Lotek Bubulak. Soalnya lokasinya, kan, di daerah Bubulak. Lotek Ibu Min atau Lotek Bubulak ini ada di Jl. R.E. Martadinata. Dari arah air mancur Jl. Jend. Sudirman, warung loteknya ada di sebelah kanan, sebelum jembatan Bubulak. Warung sederhana ini tidak saja menyediakan lotek. Kalau ingin yang segar-segar, ki ta bisa memesan rujak ulek, keredok, ketoprak atau baso. Saking banyak penggemar lotek ini, Ibu Ikah harus menyediakan 50 kg kacang tanah setiap 4 hari. "Dulu sebelum krisis, mah, kacang 50 kilogram bisa habis dalam 2 hari saja," jelasnya. 19. ES PUTER Es puter tentu bukan minuman khas Bogor, tetapi ada es puter yang salalu diminati pengunjung kota Bogor. Yakni Es Puter Mas Doto. Letaknya di Jl. Sukasari. Tak usah heran kalau es ini demikian terkenal karena Mas Doto sudah berjualan es sejak tahun 60- an. Rasa manis esnya benar-benar dari gula. Tiap kali produksi, per hari, Doto bisa membuat sampai 100 liter. Biasanya tiap hari rasanya dibuat berganti-ganti. Kadang kelapa muda, kadang avokad, nangka, dan durian. "Ya, tergantung musimlah," jelas Pak Doto. Menikmati es puter ini tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Bila disantap bersama roti harganya cuma Rp.1.000. Tetapi bila ingin diminum ramai-ramai, Anda bisa membeli per liter. Nah, yang ini harganya Rp. 8.000. Es puter yang kini juga ngetrend di Bogor adalah es puter durian. Uniknya si durian masih dibiarkan bersama bijinya dan diletakkan di dasar gelas. Jadi, makan es krim durian serasa makan durian sambil disendoki. 20. NGOHIANG, LOMI, DAN PANGSIT PENGANTIN Ketiganya sering kali mangkal bersamaan. Ngohiang adalah daging yang digulung dalam kulit dan digoreng bersama adonan tepung. Tentu sesuai namanya, ada rasa bumbu ngohiang yang cukup tajam dan khas. Ngohiang Bogor agak berbeda dengan ngohiang yang kita kenal selama ini. Selain adonan dan komposisi bahan yang berbeda, cara penyelesaiannya lain, yakni digoreng dalam larutan tepung. Sausnya pun khas, lo. Warnanya cokelat muda dan kental, bukan saus sambal seperti yang kita kenal selama ini. Irisan ngohiang disantap bersama kentang goreng, tahu goreng, dan asinan lobak. Harga satu lonjor ngohiang Rp. 6.000, sementara tahu dan kentang gorengnya masing-masing Rp. 2.000. Lomi pun memiliki saus yang mirip, tetapi tent u lebih gurih karena dibuat dari kaldu daging dan ebi. Isinya seperti mi kangkung, yakni mi, kangkung, dan taoge. Tetapi kuahnya kental. Pangsit pengantin adalah sup yang isinya terdiri dari irisan ayam, irisan sayuran, soun, dan rolade ikan/ udang. Rasanya tentu saja sedap. Ketiga makanan ini dapat Anda nikmati di Jl. Sukasari, Jl. Siliwangi (di seberang Ruko Asinan Sedap), dan masih banyak tempat lain. 21. Resto Review Saung Kiray Sangu Tutug Oncom - Bogor Anda sudah pernah makan sangu tutug oncom? Nah, ini adalah makanan khas Tasikmalaya yang makin hari makin sulit dicari. Seperti namanya (sangu = nasi, tutug = campur), masakan ini adalah campuran oncom hitam bakar yang dihaluskan bersama kencur, bawang merah, sedikit terasi (optional), cabe, dan garam yang lalu dicampurkan dengan nasi panas. Beberapa orang lebih suka jika oncomnya ditumis sebentar dg bumbu2 tadi. Di Bogor kebetulan ada (dan satu-satunya) resto yang menyajikan sangu tutug oncom , dan rasanya juga cukup enak. Saung Kiray namanya. Konon sudah sejak setahun terakhir mereka menyediakan tutug oncom dan ternyata cukup mendongkrak popularitas resto ini. Sebetulnya tempat ini bukan resto besar, hanya sebuah rumah yang asri yang halaman depannya dirubah menjadi tempat maka n berbentuk 3 saung dg atap rumbia. Siang ini saat saya makan siang di sana, semua meja terisi penuh, dan hampir separuh patronnya adalah tamu yg tidak berbahasa Indonesia. Ada 3 macam varian tutug oncom yang mereka sediakan, standard, plus ikan asin, dan plus opak. Semua disajikan dg sambal goang (sambal + garam + bawang merah (optional)), sekerat tempe goreng, satu potong ayam goreng yg cukup enak rasanya, dan lalap tomat + selada + mentimun yang menurut saya lebih tepat disebut sebagai garnish daripada lalap. Saya sendiri sudah mencoba varian plus ikan asin dan plus opak, dua-duanya enak, dg aroma dan karakter kencur yang cukup kuat namun mengundang selera, dg tekstur nasi + oncom yang menarik - tidak terlalu kering tapi juga tidak basah, just right. Untuk tutug oncom opak, nasi + oncom dicampur dengan Opak yang diremas-remas yang membuat teksturnya semakin menarik. 3 varian sangu tutug oncom tersebut dibandrol Rp. 10.000 pas! Pengunjung meja sebelah saya kebetulan tadi meminta tambahan lalap yaitu daun mangkokan dan daun kedondong rebus - and I jumped into the band wagon (waduh, bahasanya ...) - dan ternyata dua macam daun ini enak juga untuk dilalap. Karena daunnya agak tebal, daun tsb masih cukup renyah meskipun sudah direbus, dan daun kedondongnya memberi scent kedondong muda yang cukup segar. Enak sekali dilalap dengan sambel goang yang disediakan. Overall: recommended! Tempatnya sendiri cukup enak dan asri, pelayanan cukup baik dan ramah (they didn't charge us for the extra lalap), bersih, dan harganya juga sangat reasonable. Alamat resto ini adalah Jl. Binamarga no 13, Bogor. Telp 0251- 3233921, jika anda datang dg rombongan besar (beware: seating capacity mereka hanya sekitar 15-20 seats), booking is recommended. Hari ini saja 3 orang pengunjung setelah saya tidak kebagian sangu tutug oncomnya karena sudah habis bis. Mereka buka dari hari Senin - Minggu dari jam 12 siang sampai jam 8 malam, Hari Jumat dan hari besar libur. 22. Resto Review - Pondok Bunaken - Bogor Resto yang baru buka sekitar 2 bulan ini memang bukan resto masakan Manado yang pertama di Bogor, tapi mungkin bisa disebut sebagai yang pertama dikelola dengan baik dan bersih. Kemarin saya mencoba Cakalang Rica-Rica dan Sambal Dabu-dabu yang sama sekali tidak pedas, Cakalang Fufu yang lumayan gurih, Kuah Asam Tude yang kelewat asam, Tumis Daun Melinjo Bunga Pepaya yang agak keasinan, dan Perkedel Jagung yang cukup enak. Dengan layout dan sytle yang mirip Beautika, agak sulit bagi saya untuk tidak membandingkan resto ini head-to-head dengan Beautika. Dan kalau dibandingkan dg Beautika, resto ini masih lebih harus banyak berbenah dari segi masakan. Harus lebih "Manado" mungkin. Tapi yang menarik adalah; bahan yang dipakai utk masakan yang kami pesan masih segar. Bunga pepaya nya juga masih renyah digigit, demikian pula dg daun melinjo nya yang masih terlih at berwarna hijau cerah. Ikan nya juga masih segar, tidak ada jejak2 masakan yang sudah dipanaskan berkali-kali, malah waktu kami datang sekitar jam 8 malam, sudah banyak makanan yang habis. Saya juga tidak merasakan MSG yg berlebihan dalam masakan mereka. Resto ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Harganya mungkin di atas rata-rata, namun kebersihan resto ini perlu diacungi jempol. Yang jaga nya juga geulis pisan! Saya sampai sulit berkonsentrasi saat dia menanyakan pesanan saya. Resto ini berlokasi di Jl Pajajaran No 28D - Bogor, telp 0251-387962, persis di sebelah Sate Pak Kumis yg buka 24 jam. Verdict: Lumayan, tapi masih bisa ditingkatkan lagi kualitas masakannya. 23. Resto Review - Ayam Gepuk Eco Raos - Bogor Ada satu restoran kecil di dekat rumah yang sering sekali saya lewati - dan selalu ramai - namun entah kenapa saya tidak pernah tertarik untuk mencobanya. Baru hari Sabtu kemarin tiba-tiba saja saya kepingin datang ke sana dan mencoba Ayam Gepuk ini. Yang dimaksud sebagai Ayam Gepuk ternyata mirip dengan Ayam Penyet a'la Surabaya, namun yang satu ini datang dengan Sambel Goang - cabe yang diulek kasar dg garam saja, khas Jawa Barat bagian Selatan. Selain Ayam Gepuk, waktu itu kami mencoba juga Ayam Goreng Krepes (Ayam yang digoreng dg bumbu tepung, anywhere in between KFC and Ny Suharti), Gepuk kering yg ditaburi Abon sapi di atasnya, Tempe mendoan, lalap sambel, dan nasi timbel. Ayam Gepuknya boleh juga, sangat simpel - gurih dan cenderung asin - digoreng kering, dikeprek dan ditemani d g sambel goang yang pedes banget!! Ayam goreng krepesnya tidak jelas kemana arahnya, gepuknya lumayan - mantap juga dimakan dengan sambel goang + nasi panas, tempe mendoannya OK juga. Nasi timbelnya wangi sekali waktu dibuka dari bungkus kulit pisangnya. Harga makanan di resto ini sangat masuk akal, berkisar antara Rp 2500 sampai Rp 7000 untuk makanan utama, dan Rp 7000 sampai Rp 11.000 untuk paket nasi. Murah Meriah dan Pedas!! :-) Pelayanan di sana juga cukup cepat dan ramah, tidak pernah pelit dg sambal mautnya. Hanya sayang kebersihan lantai kurang dijaga. Resto ini beralamat di Komplek IPB Baranangsiang IV Blok B No 1, Cimahpar - Bogor, Telp 0251-343729 dan menerima pesan antar (delivery). Kalau anda penyuka masakan sunda yang kering-kering/goreng-gorengan dan merasa tertantang dengan sambal yang pedas, resto ini perlu dicoba. --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]