Dari millis tetangga. Untuk yang lagi membahas mengnai dana pendidikan anak, 
mudah˛an bisa membantu. Ternyata tidak selalu asuransi lho...

Rgds,
Triono B

======================================

MEMILIH INVESTASI UNTUK 
PERSIAPAN DANA PENDIDIKAN ANAK
Oleh: Safir Senduk 
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 678/XIII 


Pada tanggal 3 Februari lalu, saya berada di Semarang untuk memenuhi undangan 
NOVA memberikan seminar mengenai bagaimana merancang anggaran pendidikan anak. 
Walaupun topik ini sudah pernah saya tulis sebelumnya di NOVA No. 642 dan 643, 
saya merasa sampai kapan pun topik ini akan tetap menarik apabila 
diperbincangkan. 

Seminar terdiri dari dua sesi. Sesi pertama membahas tentang pentingnya 
menyiapkan dana pendidikan anak dan bagaimana cara menghitung anggarannya. 
Sedangkan sesi kedua adalah khusus untuk melatih peserta bagaimana mereka bisa 
menghitung sendiri anggaran pendidikan untuk anak mereka. 

Sebelum sesi pertama berakhir, saya banyak mendapatkan pertanyaan tentang 
produk investasi apa yang "tepat" dalam mempersiapkan dana pendidikan anak. 
Bahkan ketika istirahat seminar (coffee break), masih ada saja peserta yang 
menghampiri saya dan bertanya apakah investasi di produk ini dan itu 
menguntungkan atau tidak. 

Karena itu, terpikir oleh saya untuk membahas mengenai persiapan dana 
pendidikan anak, tapi dari segi produk investasinya. Artinya, produk investasi 
apa saja yang tersedia untuk persiapan dana pendidikan anak, dan apa kelebihan 
serta kekurangannya masing-masing. 

Sebelumnya mari kita ulang sedikit. Dalam menyiapkan dana pendidikan anak, 
sebetulnya tidak hanya perlu diketahui tentang bagaimana menghitung anggaran 
untuk persiapan dana pendidikan mereka, tapi juga produk investasi apa yang 
sebaiknya dipilih. Sebagai contoh, Anda sudah melakukan perhitungan dan 
mendapatkan bahwa Anda harus menabung sebesar Rp 100 ribu per bulan untuk 
persiapan dana pendidikan anak Anda. Sekarang pertanyaannya, kemana uang Rp 100 
ribu itu harus ditabungkan? Ke Tabungan di Bank, beli emas, beli reksadana, 
buka asuransi pendidikan, atau ke mana lagi? 

Pada NOVA terdahulu ketika menulis tentang bagaimana cara mempersiapkan dana 
pendidikan anak, saya memang lebih menitikberatkan pada bagaimana cara 
menghitung anggarannya. Bukan ke mana uang itu harus diinvestasikan. Mari kita 
bahas alternatif investasi apa saja yang bisa dipilih orang tua dalam 
mempersiapkan dana pendidikan anak mereka dan apa kelebihan serta kekurangannya 
masing-masing. 


Tabungan di Bank 

Produk ini adalah produk yang paling sering dipilih orang tua dalam menyiapkan 
dana pendidikan anak mereka. Prosesnya mudah: Anda tinggal ke bank, membuka 
rekening tabungan, dan memasukkan uang Anda ke situ. Pada saat ini, bunga bank 
berkisar sekitar 8 ­ 9 persen per tahun. Bunga tersebut, akan dipotong lagi 
untuk pajak. Bila saldo Anda Rp 7,5 juta ke bawah, maka pajak yang harus Anda 
bayar adalah 15 persen dari bunga. Tapi kalau saldo tabungan Anda di atas Rp 
7,5 juta, maka pajak yang harus Anda bayar adalah 20 persen dari bunga. 

Apa sih keuntungannya kalau Anda menggunakan produk ini sebagai alat investasi 
untuk persiapan dana pendidikan anak Anda? Yang jelas uang yang Anda masukkan 
tidak akan berkurang. Ini karena hasil investasi yang Anda dapatkan pada 
tabungan bersifat pasti, yaitu sekitar 8 ­ 9 persen per tahun sebelum dipotong 
pajak. Wah, itu sih saya sudah tahu begitu mungkin pikir Anda. Tetapi memang 
hanya itu saja kok kelebihannya. Tidak ada kelebihan lain. 

Kekurangannya? Apabila Anda menabung secara rutin setiap bulan, maka bila Anda 
meninggal dunia, setoran tabungan rutin yang biasa Anda lakukan terancam 
berhenti. Sebagai contoh, Anda menabung sebesar Rp 100 ribu per bulan ke 
tabungan itu. Uang Rp 100 ribu itu bersumber dari penghasilan Anda setiap 
bulannya. Nah, bila Anda meninggal dunia, maka penghasilan Anda akan berhenti. 
Bila penghasilan Anda berhenti, berhenti pulalah setoran sebesar Rp 100 ribu 
itu. Iya kan? Bila setoran Anda berhenti, maka dana pendidikan yang Anda 
persiapkan terancam tidak bisa terpenuhi nantinya. 

Karena itulah muncul yang namanya produk Tabungan Pendidikan. Produk ini 
sebetulnya sama saja dengan produk tabungan biasa, hanya saja tabungan ini 
dilindungi dengan asuransi jiwa. Bagaimana cara kerjanya? Sederhana: Anda 
menyetor jumlah uang tertentu setiap bulannya. Bila Anda meninggal dunia, maka 
setoran tabungan rutin yang biasa Anda lakukan akan digantikan oleh pihak 
ketiga (dalam hal ini perusahaan asuransi), sehingga dana pendidikan tersebut 
tetap akan tersedia kelak. Hanya saja perlu diketahui bahwa produk ini biasanya 
memberikan suku bunga yang lebih rendah dibanding suku bunga pada tabungan 
biasa. Mungkin karena produk ini juga dilindungi dengan asuransi jiwa. 


Deposito 

Bila Anda ingin menabung untuk anak Anda secara sekaligus (lump sum), maka 
deposito bisa Anda jadikan alternatif produk investasi Anda. Tetapi bila Anda 
ingin menabung secara bulanan ­ katakan ­ Rp 100 ribu per bulan, maka akan 
sulit untuk membuka deposito. Pasalnya, kebanyakan bank mensyaratkan jumlah 
minimal sebesar Rp 1 juta untuk bisa membuka deposito. 

Apa keuntungannya bila membuka deposito? Produk ini hampir sama dengan 
tabungan, hanya saja suku bunga yang Anda dapatkan lebih besar. Pada saat ini, 
suku bunga deposito adalah sekitar 11 ­ 12 persen per tahun. Hanya ya itu tadi, 
kebanyakan bank mensyaratkan jumlah minimal sebesar Rp 1 juta untuk bisa 
membuka deposito. Jadi kalau saldo tabungan Anda sudah mencapai sekitar Rp 1 
juta, tidak ada salahnya Anda masukkan ke deposito untuk mendapatkan bunga yang 
lebih besar dibanding bunga tabungan. 

Hanya saja, deposito tidak seperti tabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu. 
Pada deposito, uang Anda akan terkunci untuk jangka waktu tertentu. Tapi kalau 
Anda menabung untuk persiapan dana pendidikan anak, tentu saja ini bukan 
masalah. Toh uangnya baru akan Anda ambil ketika anak Anda akan masuk sekolah. 
Jadi saran saya, kalau saldo rekening dalam tabungan Anda sudah mencapai jumlah 
Rp 1 juta atau lebih, sebaiknya pindahkan ke dalam deposito untuk mendapatkan 
hasil yang lebih tinggi dibanding tabungan. 


Tanah 

Bila Anda memiliki jumlah dana yang cukup besar, Anda bisa melakukan investasi 
untuk persiapan pendidikan anak Anda dengan membeli sebidang tanah. 

Apa sih kelebihannya bila Anda membeli tanah untuk persiapan pendidikan anak? 
Dalam jangka panjang, pada umumnya hasil investasi yang bisa Anda dapatkan pada 
tanah bisa cukup besar. Angkanya bervariasi. Tapi dalam jangka panjang bisa 
sekitar 30 persen setahun. Sebabnya adalah karena jumlah penduduk terus 
bertambah, sedangkan jumlah tanah tidak bertambah. 

Tapi perlu diingat bahwa tanah tidak selalu mudah untuk dijual kembali. Karena 
itu, jangan membeli tanah kalau memang jarak waktu persiapan Anda masih di 
bawah 10 tahun. Sebagai contoh, bila memang Anda ingin menyiapkan dana untuk 
kuliah anak Anda yang masih 7 tahun lagi, maka akan sangat tidak bijaksana 
kalau Anda melakukan investasi melalui tanah. Jadi, hasil pada tanah memang 
bisa besar, tapi hasil itu umumnya hanya bisa didapat dalam jangka panjang, 
bukan jangka pendek. Tentu saja, asumsi jangka panjang ini bisa berbeda antara 
saya dengan Anda. Tapi menurut saya, angka di atas 10 tahun sudah cukup aman 
untuk bisa disebut jangka panjang. 


Emas 

Bisa juga Anda memilih berinvestasi untuk pendidikan anak dengan membeli emas. 
Pada saat ini, harga satu gram emas bervariasi. Kalau Anda ingin menabung 
sebesar ­ katakan ­ Rp 300 ribu per bulan, dan harga satu gram emas adalah Rp 
60 ribu per gram, maka Anda bisa membeli 5 gram emas setiap bulan. 

Namun bila diperhatikan, emas pada umumnya hanya akan naik bila terjadi 
sejumlah kondisi tertentu. Ada tiga kondisi yang bisa membuat harga emas naik: 
(1) naiknya harga dolar, (2) naiknya harga barang dan jasa pada umumnya atau 
inflasi, dan (3) kerusuhan sosial. 

Kalau tiga kondisi diatas tidak terjadi, dalam arti keadaan normal-normal saja, 
maka pada umumnya kenaikan harga emas akan biasa-biasa saja. Malah bisa saja 
harganya akan turun. Wah, tidak enak juga ya? Tapi ya karena itulah saya 
menyarankan agar emas dijadikan pilihan terakhir saja bila Anda ingin melakukan 
persiapan dana pendidikan anak Anda dengan membeli emas. Wong kalau keadaan 
normal harga emas hanya akan naik sedikit kok. Besarnya, ya, paling-paling cuma 
5 persen setahun. 


Asuransi Pendidikan 

Cara kerja asuransi pendidikan itu seperti ini: Anda membayar premi dengan 
jumlah tertentu (bisa setiap bulan, tiga bulan, enam atau 12 bulan), dan ketika 
anak Anda masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu (biasanya dimulai dari 
SD, lalu SMP, SMU dan Perguruan Tinggi), Anda akan mendapatkan jumlah dana 
pendidikan yang besarnya bervariasi. 

Kelebihan asuransi pendidikan, bila Anda meninggal dunia, maka jumlah dana 
pendidikan yang dijanjikan oleh perusahaan asuransi tetap akan diberikan, 
walaupun Anda tidak lagi membayar premi. 

Bagaimana hasilnya? Kalau dihitung-hitung, hasil investasi yang Anda dapatkan 
pada asuransi pendidikan mungkin akan lebih kecil (di beberapa perusahaan 
asuransi mungkin akan sama) dibanding tabungan di bank. Hanya saja, 
kompensasinya adalah Anda (sebagai orang tua) akan mendapatkan perlindungan 
asuransi jiwa di mana hal ini sangat diperlukan bagi Anda yang mempersiapkan 
dana pendidikan anak, sebab peran asuransi jiwa di sini adalah memproteksi 
risiko kematian pada Anda. 


Reksa Dana 

Bisa juga Anda menabung sendiri dengan membuka sebuah rekening reksa dana. 
Reksa dana adalah bentuk investasi di mana uang Anda akan dikelola oleh sebuah 
perusahaan manajemen investasi, dan Anda akan mendapatkan laporan 
perkembangannya setiap satu atau beberapa bulan sekali. Uraian tentang reksa 
dana bisa Anda baca di NOVA no. 666 dan 667. 

Kelebihan Reksa Dana adalah bahwa pada umumnya hasil yang bisa Anda dapatkan 
bisa lebih baik dibanding pada produk bank. Ini karena investasi Anda dikelola 
oleh sebuah tim manajemen investasi dan uang Anda akan diinvestasikan tidak 
hanya pada produk bank (seperti tabungan dan deposito), tapi juga pada 
produk-produk keuangan lain yang bisa memberikan potensi keuntungan yang lebih 
besar, seperti SBI, obligasi atau saham. 

Apa kekurangannya bila Reksa Dana digunakan untuk investasi pendidikan anak 
Anda? Yah, kalau Anda meninggal dunia, setoran rutin yang Anda masukkan ke 
dalam reksa dana terancam berhenti, sehingga dana pendidikan anak Anda terancam 
tidak akan bisa tersedia pada waktunya kelak. Karena itu, hal ini bisa 
diantisipasi dengan cara mengambil asuransi Jiwa. Jadi, selain menabung ke 
reksa dana, Anda juga memiliki asuransi jiwa. 

Mudah-mudahan setelah mengetahui sekilas seluk beluk produk investasi tersebut 
serta kelebihan dan kekurangannya, Anda bisa memutuskan sendiri produk mana 
yang sebaiknya Anda gunakan untuk persiapan dana pendidikan anak Anda. 
Sedangkan mengenai seminar di Semarang, saya harap kelak bisa kembali lagi 
untuk berbagi topik lain yang tak kalah menariknya. 



--------------------------------------------------------------------------------

Kirim email ke