Papanya Adena,

Rasanya dah terjawab semuanya dari email Mbak Lin Herlina.
Saya setuju sekali dg beliau. Kenapa gak diberikan ASI peras saja pak ? Yg
jelas dah terbukti ratusan manfaat ASI eksklusif (ASI saja selama 6 bl
pertama tanpa tambahan apapun bahkan air putih). Dan yg paling utama buat
saya, GRATIS ya pak. BIsa saving uang banyak buat biaya pendidikan anak.

Anak bapak pinter loh maunya memilih ASI.
BIsa jadi anak bapak gak suka susu formula karena memang rasanya berbeda.
ASI mengandung banyak laktosa, sementara itu tidak didapat dari susu
formula. Hmm coba aja dulu ya pak dg ASI peras. Kalau kesulitan coba bapak
& istri konsultasi ke klinik laktasi. Disana akan diajarkan bagaimana
teknik memerah ASI yg tepat. Juga pemberian ASI yg tepat ke anak
(pemberian ASI peras menggunakan sendok, bukan DOT, agar anak tidak
bingung puting).

Oya saya drop juga di bawah email ini tips-tips agar ibu bekerja dapat
sukses juga dg ASI eksklusifnya. Atau bapak juga bisa browsing ke
www.breastfeeding.com Di situs itu banyak sekali ilmu ttg ASI yg aplikatif
utk diterapkan. Ada video clipsnya lagi.
Tetap semangat utk mencoba ya pak.

Salam buat Adena & mamanya,

Lulu (Mom to Alyssa)
================

Tips-tips agar ibu bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
Dirangkum dari berbagai sumber


1.  Terpenting : Selama ibu di tempat kerja, Peraslah / pompalah ASI
setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi
ASI tetap terjaga. An ASI tuh dibuat based on demand. Kalo gak ada
permintaan, ya gak akan dibuat. Kalau permintaannya sedikit ya akan
sedikit juga yg diproduksi nantinya.
ASI tsb bisa disimpan dalam botol dan dan disimpan dalam kulkas (jika di
kantor ada kulkas). Atau ibu bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es
batu atau blue ice.

2. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAX. KONDISI
PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif.
Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu
memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg
harus keluar. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka
pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon
oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI
menurun.
Relaks saja ya bu. Buat suasana senyaman mungkin saat memeras ASI. Bawa
foto anak jika perlu saat memeras ASI.
Peran ayah juga disini sangat dibutuhkan. Jika ayah mendukung maka ASI
akan lancar.

3.  Saran dilakukan begitu sebelum kembali dari cuti : beritahu atasan ibu
bahwa ibu menyusui dan ingin berhasil memberikan ASI eksklusif. Jelaskan
juga bahwa pada jam tertentu ibu perlu waktu khusus untuk memeras ASI.
Sehingga atasan ibu & lingkungan kerja dapat mendukung keberhasilan ASI
eksklusif.

4.  Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi langsung dari
payudara. Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI & kerja hormon2
ASI, sehingga produksi ASI tetap terjaga. Jadi ASI peras yg ada bisa
disimpan untuk hari2 berikutnya.

5.  Hindari pemberian susu formula. Begitu bayi diberikan susu formula,
maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI
makin berkurang.

6. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres
air hangat & air dingin bergantian.

7. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau
konsultasi dg klinik laktasi.  Selain mengikuti petunjuk2 di atas. Tapi
sekali lagi, yg perlu diingat adalah ibu harus PEDE.

Written by : Lulu (Alyssa’s mom)


Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
Info balita, klik http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke