GEMPA DI ACEH
Saksi Mata di Banda Aceh: “Saya Yakin 2.000 orang Tewas

Reporter: AK-1, 2004-12-27 10:49:43

 

 

Jakarta, Acehkita.com. Setelah lebih dari 24 jam jalur komunikasi ke Banda Aceh terputus total, melalui sambungan telepon satelit, akhirnya pagi ini seorang warga masyarakat bernama Muhammad Ali bisa dihubungi redaksi acehkita.com.

 

Menurut Ali yang saat ini berada di Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh, situasi di sana masih memprihatinkan. Kemarin, Minggu (26/12) jenasah korban Tsunami bergelimpangan di pinggir jalan. Namun pagi ini, sebagian jenasah sudah dievakuasi oleh pihak keluarga masing-masing setelah sebelumnya dikumpulkan di masjid-masjid.

 

“Saya yakin 2.000 orang (tewas) yang sudah dievakuasi. Saya sendiri angkat 100 mayat kemarin,” kata Ali kepada acehkita melalui telepon satelit.

 

Menurutnya, korban tewas terbanyak berada di sekitar Lapangan Blang Padang, yang terletak di jantung kota Banda Aceh, karena kemarin di lokasi itu ada kegiatan senam pagi rutin yang digelar setiap minggu. Di lokasi itu pula, Ali menyaksikan sejumlah korban tewas di dalam mobil karena terendam air.

 

“Saya perkirakan korban di situ ada 300 orang,” katanya.

 

Selain di Blang Padang, masih menurut Ali, situasi yang buruk juga terjadi di pesisir Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa karena pada hari Minggu banyak warga yang sedang liburan ke pantai. “Di sana juga saya perkirakan ada 300 orang,” sambungnya lagi.

 

Sementara itu, kecamatan-kecamatan di Banda Aceh yang diduga cukup parah adalah Kecamatan Kutaraja dan Kecamatan Syiah Kuala.

 

Sementara kondisi lalu lintas di dalam Kota Banda Aceh masih belum normal karena banyaknya genangan air dan reruntuhan kayu pepohonan.

 

Di Masjid Raya Baiturrahman terlihat dijadikan sebagai lokasi pengungsian sebagaimana halnya kantor DPRD Provinsi NAD, di beberapa titik di Simpang Surabaya dan di Rumah Sakit Kesdam. Sementara RS Zainoel Abidin, sampai pagi ini masih digenangi air.

 

Beberapa saat setelah gempa, Muhammad Ali juga melihat gelombang pasang naik ke pusat kota Banda Aceh yang berpenduduk 300 ribu jiwa itu. Daerah yang terkena seperti Lam Paseh mengakibatkan rumah-rumah warga rata dengan tanah, dan tak lama kemudian, Ali mengaku membantu evakuasi di lokasi tersebut.

 

“Saya mengambil satu mayat lalu saya melihat mayat lainnya bertimbunan,” katanya.

 

Sementara di sekitar Simpang Lima, swalayan Pante Pirak ambruk akibat gempa. Lokasi pusat perbelanjaan ini terletak di samping Krueng Aceh. Ali juga menggambarkan dahsyatnya air bah yang melanda Banda Aceh dengan memberikan informasi adanya tiga unit truk reo (kendaraan angkut militer) yang tersangkut di atas sebuah toko di Jalan Muhammad Jam. [dan]

 

 

 

 

 

 

EKA LUKI MAULANA

 

EDP. Technical Support

PT.Patco Elektronik Teknologi

Phone. 021 - 88324761

Email. [EMAIL PROTECTED]

 

 

Kirim email ke