Rekaman Video itu merupakan salah satu dokumentasi terbesar abad ini..I
agree with that...ngerasa tambah kecil banget ngeliat kekuasaan Tuhan spt
itu....Semoga lebih banyak lagi orang yg menghargai sebuah rekaman peristiwa
abad ini dan tidak hanya bisa menjudge kenapa dia hanya asyik merekam tapi
tidak peduli dgn orang disekitarnya, krn saya percaya memang butuh ketegaran
luar biasa mengabadikan moment2 itu....lebih baik kita tanyakan pada diri
sendiri apa yg sudah kita lakukan bagi kaum pengungsi di Aceh..

Regards,
Yulia
 
-------Original Message-------
 
From: balita-anda@balita-anda.com
Date: Wednesday, January 12, 2005 9:11:07 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Dan di kirim ke sini Yang belum terima sabar ya....
 
Rekans,
Video rekaman Pak Hasyim sudah saya kirim ke alamat2 berikut, sesuai
permintaan.
Beberapa sudah konfirmasi terima, beberapa mental karena quota ( dan sudah
saya beritahukan via JAPRI),
beberapa lagi confirm belum terima. ( Ada gak yang sudah terima tapi gak
confirm ),
Nah yang belum terima, mohon di tunggu saja, mungkin jalan di sekitar kota
anda macet,
seperti halnya tol Jakarta-Serpong yang ladi di demo.
 
Kalau ternyata nanti mental, error message nya akan di kirimkan ke email
anda.
 
Terima kasih,
 
Papanya Nicko, Jeddah KSA
www.geocities.com/nickoandrean/nicko.html 
 
 
----- Original Message ----- 
From: Ralp Andrean 
To: Fera Murdiyani ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ; Ossi Roswihati ; [EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ; Nevia ; Dewi Candra ; Sampe Manullang ; Dede ; Sari,
Firsty Maria ; Adit`s Mom ; [EMAIL PROTECTED] ; Yogi Ganesrama ; Sri Astuti ;
[EMAIL PROTECTED] ; Evi ; Oliv M ; [EMAIL PROTECTED] ;
Chrisbijantoro ; Icho ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
uk ; Wahyuni Tichawati ; [EMAIL PROTECTED] ; Andresia
(andresi) ; Muhammad Arwani ; Susi Nurhayati ; [EMAIL PROTECTED] ; Cipta
[EMAIL PROTECTED] ; Wiwi Williyanti ; Ivan Imadudin ; sumirah ; yenny
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ; Tikus Got ; Ahmad Zaki ; [EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ; Suhibah ; Erwan Mosra ; Anna Dwiyana ;
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; fina new ; Bambang
[EMAIL PROTECTED] ; Beth 
Sent: Wednesday, January 12, 2005 11:00 AM
Subject: Video Amatir Pak Hasyim di MetroTV Itu


 
----- Original Message ----- 
From: Ralp Andrean 
To: Sartikawati ; Ade, S Andriani ; Ambarwati ; Hamonangan ; nisa ;
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Suyanti ; Yanti ; danny ;
marjimin mjm ; Ines ; Julinorita Simatupang ; Wanda Manoppo (HRD, AGS-HO) ;
Junaidi Lie ; Tarigan, Antonius ; Heny ; [EMAIL PROTECTED]
com ; [EMAIL PROTECTED] ; Layla Anjasari ; Riki Nugraha Nasution ;
yuki ares ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 11, 2005 3:57 PM
Subject: Video Amatir Pak Hasyim di MetroTV Itu
 
 
Prolog :
 
Teknologi handy-cam yang makin sederhana dan memudahkan membuat kita 
mampu merekam sebuah peristiwa maha dahsyat dan seketika hasilnya 
disaksikan seluruh orang di hampir pelosok dunia. Ya inilah sebuah 
fenomena hidup modern dimana seorang bisa saja punya peralatan atau 
perlengkapan pribadi yang mampu mengabadikan dan mengabarkan semua 
pristiwa yang baru saja kita alami dan dengan cepat menyebarkan ke 
seluruh dunia .. seseorang bisa mempunyai hp yang bisa merekam dan 
memotret, juga bisa memiliki kamera digital dan trend terakhir adalah 
memiliki sebuah handy cam yang bisa dihandle dalam sebuah genggaman 
tangan, kesemua sangat mudah dioperasikannya bahkan oleh seorang anak 
kecil sekalipun.
Maka nun jauh di perairan aceh, di sebuah pulau di tengah samudera : 
pulau simeuleu, terpencil dan sedikit penduduknya, toh ada seorang 
yang sudah punya handy-cam sehingga dia bisa merekam detik-detik 
penyelamatan warga pulau itu menghindari tsunami yang datang. Maka 
jelas kita lihat dalam gambar yang diambil : wajah-wajah panik dari 
orang-orang yang saling berlarian dan bergegas menuju bukit. Dan di 
pulau ini dikarenakan mereka sudah mempunyai pengetahuan turun 
temurun akan bahaya tsunami, maka jumlah korban tak banyak, tak 
sampai hitungan jari korban yang tewas, namum memang tsunami tetap 
memporak porandakan perumahan mereka yang berada di tepian pantai. 
Habis semua bangunan, tak ada lagi yang berdiri tegak, hanya 
reruntuhan dan puing kehancuran.

Cerita lain datang dari seorang keponakan pembesar polisi di banda 
aceh ( ingat dengan cut putri ? ), kebetulan pd tanggal kejadian itu 
( 26 desember 04 ) sedang bertandang di rumah pamannya, dia tak lupa 
membawa handy-cam, sewaktu gempa pertama usai, dia sempat merekam 
pamannya dan keluarga yang berhamburan ke luar rumah, pamannya juga 
berencana akan ikut rapat pada waktu itu sehingga terekam olehnya 
sang paman yang gagah mengenakan seragam lapangan polisi. Orang di 
rumahpun melepas kepergian Kombes sayed husaini pergi ke kantor. 
Hanya dalam hitungan menit semua orang disekitar rumah dilanda 
kepanikan dan berteriak air air, sehingga ia dan keluarga pamannya 
berlarian naik ke lantai 2 rumah. Setelah berhasil naik di lantai 2, 
barulah dia, cut putri itu melanjutkan perekaman 
peristiwa 'bersejarah dan terbesar di abad ini' dengan tangan yang 
bergetar dan hati yang menangis ( akibatnya ada gambar yang sempat 
goyang-goyang dan tidak fokus ). Maka seperti yang kita lihat di 
metro tv : betapa dahsyat dan mengerikannya limpahan gelombang 
tsunami setinggi pohon kelapa menghantam semua bangunan, 
menghanyutkan orang yang terlibas tak bisa menyelamatkan diri ( 
teramsuk akhirnya pak sayed husaini sendiri ), menghanyutkan kayu, 
pepohonan yang tercerabut, mobil, truck bahkan kapal 
sekalipun...Gelombang tsunamipun berwarna hitam keruh menambah 
kengerian bencana. Teriakan takbir, istihfar serta rentetan doa tak 
putus terekam dalam karya 'spektakuler' cut putri... Inilah salah 
satu dokumentasi peristiwa yang mendunia dan jadi saksi tentang 
dahsyatnya sebuah bencana gempa yang diikuti oleh tsunami besar ! 

Belum lama kita tercekam oleh karya rekaman handy-cam cut puttri yang 
diistilahkan sbg video amatir, kita kembali dikejutkan dan 
dipersaksikan pada rekaman peristiwa bencana yang diambil relatif 
secara runtut dan 'stabil' oleh seorang yang bernama hasyim, yang 
selama ini bekerja sebagai pembuat dokumentasi video perkawinan atau 
pesta lainnya di banda aceh. Hasyim dengan kamera yang dipakainya 
selama ini untuk menshooting pesta kawinan dan dengan batery yang 
tersisa merekam kejadian mulai dari pasca gempa ; dimana kita melihat 
banyak bangunan rumah, toko,pasar, super market dsb yang roboh, 
penduduk yang berhamburan keluar dan berkerumun di jalan. Beberapa 
pedagang mencoba mengamankan barang dagangan yang bisa diselamatkan, 
sebagian lagi hilir mudik mungkin ingin mencari kabar keluarga 
lainnya, semua sibuk merespon bencana gempa yang baru saja terjadi. 
Warga yang ketakutan belum ada yang berani masuk ke dalam rumah atau 
gedung, bahkan untuk sarapan mereka ada yang makan sambil duduk di 
pembatas jalan di tengah hilir mudik kendaraan. Tapi ya Alloh..dalam 
rekaman video itu kita bisa lihat awal gelombang tsunami yang datang, 
sedetik kita menyangka itu seperti air comberan yang melimpah ke 
jalan, tapi dalam hitungan detik berikutnya, air keruh hitam itu 
membesar, meluap setinggi 3 meter dengan aneka puing, mobil dan drum 
yang hanyut dan dengan deras menghantam semua yang dilewatinya. Dalam 
sekejap pusat kota dekat masjid baiturahman menjadi lautan air pasang 
yang keruh dengan segala puing dan reruntuhan serta barang yang 
terbawa hanyut termasuk mayat-mayat warga aceh yang bisa jadi tadinya 
kita lihat sedang sarapan di tengah jalan, sedang berkendaraan, 
sedang berjalan di trotoar jalan atau pedagang yang sedang 
membereskan tokonya dan menyelamatkan sisa barang. Di scene yang lain 
kita lihat penduduk yang menyelamatkan diri sampai pucuk kelapa, 
sebagian lagi berlarian ke masjid baiturahman yang relatif ada di 
ketinggian.
Ya semua terekam jelas oleh kamera yang dioperasikan seorang bernama 
Hasyim, yang juga sempat menyelamatkan diri di atas atap bangunan 
untuk wudhu di masjid baiturahman dan setelah yakin itu aman, dia 
melanjutkan shoting detik-detik bersejarah musibah besar ini . Ketika 
diwawancarai, hasyim menyatakan air pasang tsunami itu tinggal 10 cm 
menyentuh atap bangunan tempatnya menyelamatkan diri...! Lalu ketika 
ditanya lagi bagaimana persaannya : dia hanya bilang pasrah dan 
menyerahkan semuanya kepada Alloh. Subhanallah, dia terselamatkan dan 
memberikan kesaksian itu pada kita semua....

Begitulah teman, sebuah peristiwa bencana yang teramat dahsyat dapat 
kita saksikan sebagaimana adanya seperti yang sudah terekam oleh 
seorang spt cut putri, hasyim dan mungkin ada yang lain juga. Sangat 
mungkin masih ada foto atau gambar lain yang diambil lewat kemera 
foto digital, cuma belum sempat terpublikasikan. Ya, mereka adalah 
orang-orang yang pada saat bencana terjadi masih berpiki perlunya 
sebuah dokumentasi kesaksian, tak semua sanggup dan kuat melakukan 
itu !

Apa jasanya semua itu ? Jelas dengan melihat tayangan video amatir 
semacam ini lebih menggugah banyak orang, gambar-gambar itu berbicara 
sendiri dan bicara lebih banyak. Maka empati dan simpatipun membuat 
semua tergerak menghimpun bantuan dan menggerakkan hati menjadi 
relawan. Dan satu hal lagi yang ingin saya katakan : teknologi yang 
makin memudahkan akan banyak membantu kita mendokumentasikan semua 
peristiwa dalam hidup kita..!

Terimakasih cut putri, pak hasyim..ditengah bencana maha dahsyat, 
dengan tangan bergetar dan hati yang menangis anda menyempatkan 
melakukan semua itu untu sebuah kesaksian kita semua :...gambar itu  
mengandung hikmah yang dalam bahwa semua yang hidup tak pernah tahu 
persis kapan bakal mati. Alloh jualah segala penentu dan ketetapan 
ini. Kita tak bisa lagi mengelak dari itu !

 
 
 
 
 

Kirim email ke