Pak Irfan, gimana kondisi mamanya Irfan? semoga email ini belum telat ya.......
Kalau memang perkiraan lahirnya 7 Februari, seharusnya kalau tgl 31 belum lahir ga boleh diinduksi dong....tetap kita tunggu terjadi kontraksi normal. Untuk mempercepat bisa dilakukan olahraga dengan cara duduk bangun dengan posisi jongkok, bisa dengan berpegangan pada meja, usahakan senam begini sebanyak2nya, insya allah proses persalinan akan lebih lancar. Tips ini saya dapatkan lewat milis waktu mau lahiran Nabil, alhamdulillah proses persalinannya lebih mudah. Kalau lahiran Nadhif lebih lancar lagi, mules di kantor, tapi ga terlalu berasa, pas pulang kantor (maghrib) periksa ke hermina, eh ternyata kontraksi beneran, alhamdulillah jam 8.30 malam Nadhif lahir :-) Okd semoga adiknya Irfan bisa lahir dengan normal ya....banyak2 baca surat Maryam Pak (surat ini bukan karena pengen dapat anak cewek tapi mohon proses persalinanya lebih mudah seperti Maryam yang bsia melahirkan sendiri dengan berpegangan pada pohon korma). Mamanya Naufal, Nabil, Nadhif -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 31, 2005 11:43 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Fw: Pembukaan I dan mules Dear all, Jumat kemaren isteri saya periksa kandungan (9 bulan) ke dr. Nelwati. Kata dr-nya isteri saya sdh pembukaan I (berat bayi diperkirakan kemaren itu 3.2), tapi masih awal2 bgt dan isteri saya nggak mules2 (cmiiw) jadi terus disuruh pulang lagi ke rumah dgn catatan : 1. kalau sampai tgl 31 blm keluar juga nich adeknya irfan, ada kemungkinan akan diinduksi. 2. Tiga hari setelah induksi kalau masih blm mules2 juga, harus dicesar. Oia.., berdasarkan hitung2an USG, adeknya irfan ini lahirnya tanggal 7 Februari 2005. Nah parents, berdasarkan 'data' tsb......, kira2 apa ya yg harus dilakukan agar proses (mules dll) selanjutnya berjalan normal ya..? Bener gak sich harus sering jalan..? Mohon do'anya ya all. txs n rgrd --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'