Maaf saya repost..

much love,

reyna

----- Original Message ----- 
From: Reyna Miranda 
Sent: Thursday, December 23, 2004 3:40 PM
Subject: Mengapa jadwal imunisasi berbeda-beda 


      Dari : www.medicastore.com

       

      Mengapa jadwal imunisasi berbeda-beda ?

      17/09/2004 - dr. Martin Leman, DTM&H

       

      Bukan cerita baru kalau ada orang tua yang menjadi bingung dan 
bertanya-tanya, mengapa jadwal dan jenis imunisasi anaknya berbeda  dengan 
imunisasi saudaranya yang lain pada masa sebelumnya. Tak jarang tercetus 
komentar, "Kok sekarang imunisasinya jadi macam-macam, ya?" ; "Dulu tidak ada 
imunisasi sebanyak ini, kok?" ; "Mengapa anak saya tidak lagi mendapat 
imunisasi cacar?", dan masih banyak lagi kebingungan lainnya.

       

       

      Untuk memahami duduk perkara mengenai perbedaan-perbedaan dalam jadwal. 
Dan jenis imunisasi ini, perlu kita ingat kembali tujuan dari 
pemberianimunisasi. Prinsip dasar imunisasi adalah membangkitkan kekebalan 
tubuh terhadap serangan infeksi penyakit yang ada di sekelilingnya. Dengan 
kekebalan tubuh yang terbangun ini, diharapkan penyakit menular yang ada di 
sekitar sang anak tidak lagi dapat menyerang dan menyebabkannya sakit. Memang 
tidak ada jaminan 100% bahwa kalau sudah diimunisasi tidak akan terkena infeksi 
penyakit tersebut sama sekali, namun yang jelas kalaupun terkena penyakit ia 
tidak akan sampai mengalami sakit yang berat.

       

      Berdasarkan prinsip inilah, maka pemerintah atau ikatan dokter anak di 
sebuah negara kemudian menyusun rekomendasi jadwal dan jenis imunisasi yang 
perlu diberikan pada anak-anak. Jadwal dan jenis imunisasi yang 
direkomendasikan ini akan selalu disesuaikan dari waktu ke waktu, sesuai dengan 
macam jenis penyakit menular yang ada di masyarakat luas pada saat tersebut. 
Tentu saja ini juga akan disesuaikan dengan ketersediaan bahan untuk imunisasi, 
yaitu vaksin khusus untuk penyakit tersebut.

       

      Sebagai gambaran nyata, dahulu sekitar tahun 1960-an, di Indonesia dan 
seluruh dunia dilakukan imunisasi penyakit cacar. Bagi orang tua yang anaknya 
saat ini telah berumur lebih dari 30 tahun mungkin masih ingat  akan imunisasi 
penyakit ini. Namun sejak tahun 1980-an imunisasi jenis ini  tidak lagi 
diberikan. Pasalnya, memang penyakit ini telah berhasil  dimusnahkan dari 
permukaan bumi sehingga memang tidak lagi dibutuhkan perlindungan terhadap 
penyakit ini.

       

      Contoh kebalikannya adalah imunisasi penyakit Hepatitis B yang kini 
merupakan imunisasi wajib bagi setiap bayi. Bagi yang saat ini telah  berusia 
lebih dari 25 tahun, dahulu waktu masih anak-anak tidaklah mendapat imunisasi 
Hepatitis B. Sebabnya, pada saat dahulu memang imunisasi ini belum tersedia 
secara luas, walaupun penyakitnya sudah ada sejak sebelumnya. 

      Saat ini, pemerintah dan ikatan dokter anak di Indonesia telah menjadikan 
imunisasi Hepatitis B sebagai salah satu imunisasi wajib bagi setiap bayi.

      Bahkan kini orang dewasa yang sewaktu kecil dahulu belum pernah 
diimunisasi dianjurkan untuk segera diimunisasi pula.

       

      Adanya kemajuan di bidang kedokteran dari waktu ke waktu pada akhirnya 
menghasilkan berbagai penemuan baru, termasuk vaksin baru terhadap penyakit 
menular. Sebagai hasilnya, kini telah ada pula vaksinasi untuk hepatitis A, 
penyakit radang otak (meningitis), influenza, campak jerman (rubella), 
gondongan (mumps), demam tifoid, radang paru-paru (pneumonia), rabies, demam 
kuning, japanese B ensefalitis, kolera, dan sebagainya. Bahkan kini di beberapa 
negara maju tengah berlangsung penelitian dan upaya pengembangan berbagai 
vaksinasi penyakit menular lainnya, seperti HIV, malaria, 

      Demam berdarah, dan sebagainya.

       

      Saat ini, imunisasi yang direkomendasikan oleh pemerintah dan ikatan 
dokter anak di Indonesia ada dua kelompok, yaitu yang diwajibkan dan yang 
dianjurkan. Imunisasi yang diwajibkan adalah BCG (untuk mencegah penyakit 
tuberkulosa), DPT (untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus), 
Hepatitis B, Polio, dan Campak. Sedangkan imunisasi yang dianjurkan  antara 
lain adalah imunisasi HiB (untuk mencegah penyakit infeksi selaput otak), MMR 
(untuk mencegah penyakit gondongan, campak, dan campak jerman), Typhim-Vi 
(untuk mencegah demam tifoid), Hepatitis A, dan varicela 

      (cacar air)

       

      Untuk program imunisasi wajib, setiap anak harus mendapatkannya tanpa 
kecuali. Vaksin untuk imunisasi wajib ini telah tersedia dengan biaya  yang 
sangat murah, sebab sudah dapat diproduksi di dalam negeri, dan juga telah 
tersedia bahkan sampai setiap puskesmas. Sedangkan imunisasi yang masuk 
kategori dianjurkan, sebenarnya juga penting untuk diberikan pada anak. Namun 
karena saat ini harganya masih cukup mahal dan belum tersebar  secara luas, 
sehingga tak semua penduduk dapat menjangkaunya, maka pemerintah hanya dapat 
menganjurkan bila memungkinkan untuk diberikan pada anak. Untuk selanjutnya, 
diharapkan berbagai vaksinasi yang saat ini sifatnya masih "dianjurkan" ini 
akan segera tersedia dengan biaya yang terjangkau sehingga dapat masuk kategori 
yang "diwajibkan".

       

      Selain perbedaan jadwal dan jenis imunisasi berdasarkan waktu, ternyata 
jadwal dan jenis imunisasi juga bisa berbeda dari satu negara dengan  negara 
yang lain. Sebagai contohnya, di negara Amerika Serikat, imunisasi BCG tidak 
bersifat wajib seperti halnya di Indonesia. Pasalnya memang penyakit 
tuberkulosa bisa dibilang sangat sedikit terdapat di negara tersebut.  
Sedangkan imunisasi MMR (mumps-measles-rubella) dan HiB sudah merupakan 
imunisasi rutin (wajib), sebab selain banyak kasusnya bagi masyarakat Di negara 
tersebut biayanya terjangkau.

       

      Imunisasi apa yang diperlukan juga dipengaruhi apakah seseorang hendak 
Pergi ke suatu wilayah tertentu. Dalam keadaan khusus, seseorang yang akan 
melakukan perjalanan ke daerah tertentu pun adakalanya memerlukan imunisasi 
tersendiri. Sebagai contoh, imunisasi terhadap infeksi meningitis meningokokus 
yang diperlukan bagi orang yang hendak ke wilayah  sub-sahara Afrika. Contoh 
lainnya adalah imunisasi yellow fever untuk seseorang yang hendak ke Afrika 
atau ke Amerika Latin.

       

      Nah, jadi jangan bingung lagi mengenai imunisasi yang berbeda-beda ini.

      Imunisasi dapat berbeda dari waktu ke waktu, dan juga dari suatu wilayah 
negara dengan negara lainnya. Yang penting, kita harus paham imunisasi apa yang 
perlu diberikan pada anak (dan diri kita sendiri) sesuai dengan waktu dan 
tempat kita berada.

       

      copyright© www.medicastore.com 2004
     
             
     

Kirim email ke