----- Original Message -----
From: "uci" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Sunday, August 01, 2004 11:40 AM
Subject: [balita-anda] 8 PENYEBAB SI KECIL MULAI SULIT MAKAN


> 8 PENYEBAB SI KECIL MULAI SULIT MAKAN
>
>
> Senangnya hati setiap orang tua kala melihat bayinya yang masih berusia
5-7 bulan menyantap bubur susu maupun bubur saringnya dengan lahap. Begitu
juga saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan nasi tim yang diblender.
"Pintar anak Bunda. Makannya hebat, jagoan deh," begitu puji si ibu setiap
kali bayinya yang berusia 9-10 bulan menyantap bersih isi mangkuk berupa tim
lengkap dengan lauk ayam, kacang hijau, wortel dan bayam atau kangkung.
>
> Namun begitu menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya hingga usia 3
tahunan, kebahagiaan semacam itu ada yang tinggal kenangan. Si kecil yang
tadinya lahap makan kini mendadak susah makan. "Wah, jangan tanya deh gimana
susahnya nyuapin anak seumur ini. Bisa masuk lima suap saja, sudah hebat!"
Nada bicara semacam ini bukan dicari-cari lo, melainkan "ungkapan tulus"
mayoritas orang tua. Sesabar apa pun orang tua atau pengasuh menyuapinya,
acara makan seakan menjadi ajang "pertengkaran". Ada saja ulahnya. Dari yang
selalu menolak makan dengan menutup rapat mulutnya, sampai
menyembur-nyemburkan atau melepeh kembali makanan yang sudah berhasil masuk
ke mulutnya.
>
> Hal ini tentu saja membuat orang tua waswas. Terlebih sebagai akibatnya
berat badan si kecil susah sekali naik. Padahal di usia ini anak justru
perlu mendapat asupan gizi lebih banyak dibanding saat bayi. Pasalnya, daya
jelajah anak semakin luas mengingat dia sudah bisa berjalan. Otaknya pun
"lapar" untuk mendapatkan berbagai masukan mengenai hal-hal baru melalui
berbagai stimulasi.
> Akan tetapi, papar dr. Nuraini Irma Susanti Sp.A., keadaan seperti ini
seakan diputarbalikkan oleh aneka mitos yang banyak diyakini masyarakat.
Seperti, "Kalau anak mau jalan, biasanya memang susah makan. Wajar aja kalau
badannya jadi kurus." Atau, "Enggak usah cemas, itu tandanya anak mau
pintar."
> ALASAN MENOLAK MAKANAN
>
> Biasanya, kata dokter yang berpraktek di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan
ini, anak mulai mendapat makanan tambahan dan susu pendamping ASI di usia
6-7 bulan. Semakin bertambah usianya, seperti saat memasuki usia 9 bulan,
maka porsi makannya harus lebih besar dibanding ASI. Biasanya, anak mendapat
tiga jenis makanan dalam satu hari, yakni makanan padat, susu tambahan
pendamping ASI, maupun ASI itu sendiri. Dalam menjalani kebiasaan baru ini,
bisa saja anak mengalami hal-hal yang membuatnya enggan menyantap makanan.
Inilah alasannya:
>
> 1. Tak pernah benar-benar lapar
> Tak heran jika makanan yang terdiri atas tiga kali makanan utama dan dua
kali makanan selingan membuatnya kenyang. Jadi ketika waktu makan yang
berikutnya tiba, ia belum benar-benar lapar. Ditambah lagi rutinitas makan
dan minum susu yang bisa membuat anak bosan. Hal seperti ini akan terbawa
terus hingga masa batita awal. Namun orang tua sering lupa dan menganggap
perilaku menolak atau melepehkan makanan sebagai masalah besar.
> 2. Mulai punya selera terhadap rasa
>
> Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak sudah
semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Itulah
kenapa makanan anak usia ini tidak boleh disamakan dengan makanan bayi yang
tawar. Tidak ada salahnya memberikan rasa-rasa tertentu yang dia sukai ke
dalam makanannya, seperti garam dan gula. Apa citarasa yang disukai anak,
tugas orang tualah untuk menemukannya.
>
> 3. Bosan tekstur yang halus dan campur aduk
>
> Rasa bosan bisa juga muncul dari tekstur. Bukan mustahil anak bosan atau
sudah merasa mual dengan makanan lunak dan campur aduk seperti makanannya
semasa bayi. Dengan demikian orang tua mesti cerdik dalam menyiasati olahan
dan penyajian makanan. Variasikan sedemikian rupa agar anak tetap suka
makan, misalnya dengan memisah-misahkan lauknya dan memblender berasnya saja
lebih dulu sebelum diolah.
>
> 4. Munculnya sikap negativistik
>
> Sikap negativistik yang menjadi ciri usia batita antara lain ditandai
dengan sikap penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani
anak. Namun, lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang
tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Padahal cara ini justru
harus dihindari.
>
> Asal tahu saja, semakin dipaksa anak usia ini justru akan makin ngotot
melakukan perlawanan sebagai wujud negativistiknya. Realisasinya apalagi
kalau bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang yang
sampai dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging. Bisa
jadi sewaktu masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma akibat
perlakuan orang tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa.
>
> 5. Mulai cari perhatian
>
> Cari perhatian biasanya ditunjukkan dengan mudahnya anak melahap
makanannya saat disuapi pengasuh sementara selagi disuapi orang tuanya malah
jual mahal.
>
> 6. Mulai eksplorasi ke mana-mana
> Ketika sudah mahir berjalan, anak akan lebih mengutamakan kegiatan
eksplorasi ketimbang acara makan. Lihat saja cara bermainnya yang disertai
gerakan berjalan, memanjat, atau berlari seolah tidak pernah lelah. Tak
heran jika acara makan dianggapnya sebagai kegiatan buang-buang waktu,
apalagi kalau diminta duduk diam.
> 7. Sedang sakit
>
> Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai ciri-ciri
badan lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak bergerak
naik atau malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku.
Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan "cerewet", maka di kala sakit ia
lebih suka diam dan terlihat malas-malasan.
>
> Kalau anak menunjukkan gejala seperti itu, tentu harus segera diperiksakan
ke dokter. Sebab dilihat dari indikasinya, besar kemungkinan problema sulit
makan ini disebabkan radang tenggorok, lambung terganggu, atau malah kena
vlek paru-paru, bahkan TBC.
>
> 8. Kebanyakan diberi camilan manis dan gurih
> Bisa juga anak tampak lemas tapi tidak memperlihatkan gejala sakit. Yang
seperti ini, menurut Nuraini, boleh jadi akibat tidak tercukupinya asupan
kalori dari makanan padat. Anak yang sulit makan seperti ini biasanya punya
kebiasaan makan yang salah. Semisal, belum apa-apa anak sudah dijejali susu,
permen, cokelat, atau snack yang mengandung MSG. "Sekalipun mengenyangkan,
makanan seperti ini jelas-jelas tidak bisa memenuhi angka kecukupan gizi si
kecil. Karena sudah merasa kenyang, jangan salahkan bila ia cenderung
menolak makanan padat."
> KIAT KREATIF MENGATASINYA
>
> Nuraini mengakui bahwa mengatasi batita yang susah makan memang bukan
masalah gampang. "Makanya saya selalu mengingatkan orang tua pasien untuk
senantiasa bersabar dan kreatif." Mencoba bersabar memang tidak mudah karena
umumnya orang tua lebih gampang kesal dan putus asa menghadapi si kecil yang
tidak lagi kooperatif. Beberapa tips berikut bisa dicoba untuk diterapkan di
rumah:
>
> * Sebelum memberi makan, cicipi dulu makanan tersebut. Kalau menurut kita
tidak enak, ya jangan paksa anak menikmatinya.
>
> * Kombinasikan rasa asin dan gurih dari lauk pauk secara pas dengan rasa
asam dan manis dari buah-buahan. Ini semata-mata supaya makanan tersebut
enak untuk dicecap, harum ketika dicium, dan menggugah selera.
>
> * Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan
makanannya maupun penyajiannya.
>
> * Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan
warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali
dengan tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel,
sayur atau irisan telur di atasnya.
>
> * Soal lauk pauknya, berikan seperti apa yang dimakan anggota keluarga
lainnya. Jangan membatasi dengan hanya memberinya olahan hati ayam, wortel
dan bayam. Kacang merah yang ditumbuk, sup kacang hijau atau kacang polong
sah-sah saja dicampur dengan ikan, daging sapi atau ayam maupun telur. Yang
harus diberikan secara terbatas dan hati-hati sebetulnya hanyalah jenis lauk
pauk yang mengundang alergi seperti ikan laut, udang, dan telur.
>
> * Bangun pula suasana makan yang menyenangkan. Bila perlu libatkan anak.
Kalau anak suka makan sambil diiringi musik, why not? Kalau anak bisa lahap
sambil main mobil-mobilan, ya tidak apa-apa. "Asalkan lambut laun seiring
dengan bertambahnya usia, anak harus digiring untuk tahu bahwa di sini dan
begini, lo, cara makan yang baik itu."
>
> * Yang juga sering terjadi, gara-gara tidak mau makan, orang tua lantas
"menggenjot" anaknya dengan asupan susu lebih banyak. Padahal pola seperti
ini justru hanya akan membunuh nafsu makannya. Bagaimana pun, makanan padat
penting bagi anak. Terutama sebagai latihan dan pembelajaran mengunyah
sampai menelan makanan tanpa tersedak. "Tidak mungkin sampai dewasa ia hanya
mengandalkan susu sebagai makanannya." Malahan, pemberian susu sebaiknya
dikurangi secara bertahap.
>
> * Hindari atau setidaknya kurangi pemberian makanan "alternatif" yang
mengenyangkan seperti cokelat, dan sejenisnya. Kalau asupan karbohidratnya
memang dianggap kurang, misalnya karena si anak tak suka nasi, berikanlah
makanan alternatif yang kandungan zat gizinya setara. Bisa roti, makaroni,
jagung, dan lain-lain.
>
> * Berikan tambahan vitamin atau suplemen makanan yang dapat menutupi
kekurangan zat gizi tertentu akibat ia sulit makan. Jangan lupa,
konsultasikan dulu dengan dokter yang bisa menilai kebutuhan anak. Harus
diingat bahwa vitamin/zat gizi yang terdapat dalam sumber nabati maupun
hewani yang fresh jauh lebih baik dari vitamin/zat gizi sejenis yang didapat
dari suplemen.
>
> PERKEMBANGAN OTAK DAN FISIK
> Nuraini menyangkal pendapat yang mengatakan perkembangan anak usia ini
secara fisik memang sedang surut, sementara perkembangan otaknya meningkat
pesat. "Yang benar, perkembangan otak dan fisik berjalan seiring. Untuk
mendapatkan stimulasi, anak perlu eksplorasi dan agar bisa bereksplorasi ia
memerlukan makanan berenerji yang bisa diandalkan untuk menghasilkan tenaga.
Jadi, tipis kemungkinan anak bisa semakin pintar kalau fisiknya
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail is new and improved - Check it out!



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke