semoga hanya hoax.... aminn aminnn aminnn
www.suaramerdeka.com
sabtu, 2 april 2005

Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba
SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras mengevakuasi para korban gempa 
di Pulau Nias, seorang pakar Australia memperingatkan bahwa wilayah Sumatera 
bakal diguncang letusan gunung berapi sangat dahsyat.

Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu diperkirakan jauh lebih besar 
daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28 Maret lalu.

Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash University mengatakan, letusan 
gunung berapi paling dahsyat itu bakal terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara. 

Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur patahan di bagian tengah 
Pulau Sumatera. Sejumlah ahli seismologi juga mengatakan, gempa besar ketiga 
mungkin akan mengguncang wilayah tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter 
pada 26 Desember dan 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.

Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi menewaskan jutaan orang dan 
menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi setelah satu ledakan pertama.

Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu. Dia menambahkan ledakan 
tersebut merupakan ancaman terbesar bagi planet ini. Sebab, letusan hebat itu 
bisa menyebabkan bencana terbesar dalam sejarah modern. 

''Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan itu terjadi setiap 50 atau 
1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah satu letusan dahsyat itu akan mengguncang 
planet ini.''

Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah terjadi di Italia, 
Selandia Baru, Amerika Selatan, AS, dan Indonesia.

Dalam Waktu Dekat

Ledakan terbesar berlangsung di Danau Toba, yang telah menciptakan kawah 
berdiameter 90 kilometer. Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan 
telah tiba waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia sedang mengamati 
dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu dekat.

Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah disebut caldera terjadi 
2.000 tahun lalu di Selandia Baru.

Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat sehingga sejumlah besar 
bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada risiko ledakan itu menimbulkan 
tsunami karena guncangan vulkanik melanda lautan. ''Kemungkinan korban tewas 
bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, 
cuaca, dan keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia. 

Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat, negara-negara sekitar 
tampaknya belum siap. 

''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang berpotensi meletus itu 
mungkin tidak dipantau dengan semestinya. Tentu saja, kita harus belajar dari 
bencana tsunami Desember lalu,'' kata dia.

Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias terjadi di sepanjang 
jalur patahan lepas pantai barat Sumatera. Gempa-gempa itu menciptakan tekanan 
seismologis yang dapat mempercepat letusan gunung berapi.

Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau Toba sekitar 73.000 
tahun lalu. Skala ledakannya begitu besar sehingga mengubah iklim dunia. 
''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000 kilometer kubik debu dan 
bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar debu itu menghalangi sinar matahari. 
Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia.

Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan potensi bahaya terbesar dari 
Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal dari angkasa luar, yakni jatuhnya 
asteroid besar,'' tambahnya.(yahoo-afp-ben-46) 

Kirim email ke