Dari milis sebelah...
Suatu Siang Bersama Alwin Kemarin siang saya ada di bank, saya duduk menunggu giliran sambil membaca. Sementara yang sedang duduk berbincang dengan pegawai CS -pelayanan nasabah adalah seorang perempuan dengan anak laki-laki berumur 6 tahun. Anaknya tampan, tinggi dan begitu aktif, tidak bisa diam. Bergerak kesana-kemari. Mulanya saya tidak ambil peduli. Tiba-tiba si anak yang semula mondar-mandir itu mendekati saya, kemudian ia menyandarkan kepalanya di lengan saya. Lantas ia menyodorkan brosur-brosur bank, sambil berbicara seolah kepada dirinya sendiri. " Ini mobil-mobil undian, di depan sana ada BCA......." Dia berbicara terus dengan kepalanya masih tetap menyandar di lengan saya. Berbicara yang tidak saya mengerti - tidak jelas dan seperti menggumam. Kemudian ia mulai menggoyang-goyang lengan saya, diucapkannya lagi kalimat yang tadi, " Undian...., BCA,..... haus.....dan seterusnya dengan intonasi yang sama, tidak jelas. Saya sungguh tidak mengerti, juga mulai merasa tidak nyaman dengan sikap anak ini. Saya pikir dia minta perhatian, akhirnya saya memutuskan ajak dia bicara. Siapa nama kamu? Umurmu berapa? Sekolah di mana? Saya perlu mengulang beberapa kali untuk setiap pertanyaan, apakah dia kurang mendengar atau suara saya yang memang tidak bisa keras? Setiap jawaban yang ia berikan selalu minta penegasan dari ibunya. Dengan berlari dan suaranya memang kurang jelas ia bertanya: "Mam, nama saya Alwin ya?"....., sambil ia melempar-lempar brosur-brosur bank ke udara. Nasabah lain yang kemudian datang bertanya pada saya : "Ibu kenal?" Sebelumnya tidak, saya menjawab. Rupanya sang ibu merasa tidak enak juga melihat anaknya seolah menjadi pusat perhatian. Dengan brosur-brosur yg berantakan, kursi-kursi yang berubah letak. Lantas ia mendekati saya dan ia berbisik "Mohon dimaklumi, dan maaf anak saya autis' "...O, itu rupanya. Saya mengangguk, 'tidak apa - apa' Saya lantas mulai 'serius' memperhatikan Alwin sambil membangun obrolan yang lebih akrab. Tak ada yang kelihatan aneh kecuali Alwin tidak pernah bisa diam, aktif, dia cukup cerdas untuk anak seusianya yang normal. Sudah bisa membaca sedikit, walaupun kurang jelas. Ini pengalaman kali pertama saya bertemu anak autis. Selama ini saya hanya mendengar, melihat tayangan di televisi, apa dan bagaimana autis itu. Bahwa banyak pula anak-anak autis yang mirip Alwin. Diperlakukan sama seperti anak-anak yang lain, bersosialisasi, dengan seorang ibu yang bijaksana. Masih banyak masyarakat karena ketidaktahuannya, menganggap anak autis adalah anak yang nakal, tidak bisa diam, bodoh. Mungkin hal ini disebabkan orang tua yang sengaja tidak memberitahu kepada umum bahwa anaknya autis, karena malu atau mereka sendiri tidak mengerti. Giliran saya tiba, Alwin dan ibunya beranjak pergi. Saya mengatakan padanya, "Alwin pintar dan cepat akrab". Sang ibu tersenyum, "beri salam dong pada Tante", sambil ia mengusap kepala Alwin dan memandanginya dengan penuh rasa bangga dan kasih. Alwin mengalihkan pandangan dari ibunya kepada saya. Ada senyum-keakraban di matanya. Dengan cepat ia meraih tangan saya dan kemudian menciumnya. Saya terharu. Sumber: Unknown (Tidak Diketahui) +-+-+-+-+-+-+-+-+-+ [EMAIL PROTECTED] +-+-+-+-+-+-+-+-+-+ Kisah Sukses, Kisah Nyata, Kisah Unik, Motivasi dan Inspirasi No Attachment, No Spam, No Advertise +-+-+-+-+-+-+-+-+-+ Motivasi & Inspirasi +-+-+-+-+-+-+-+-+-+ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/resonansi/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]