Mbak Rahma,

aku re-post jawabanku, waktu itu ada yang nanya tentang Gerber
(makanan pendamping).

mohon maaf jika kurang membantu.
=listi=

=================================

Dear mbak diana et all,

first of all, kenapa ya, umur 5 bulan sudah tergoda pengen dikasih
makanan tambahan?? Bukankan anjuran dari who, yang merupakan badan
kesehatan sedunia, dan juga depkes RI, sudah menganjurkan bahwa ASI
adalah makanan utama bayi hingga usia 6 bulan. Nothing else. Kalau
terpaksa bangeeeeeet, bolehlah susu formula. Namun itu pun hingga usia
6 bulan ya susu doang geto lhooo....
Tetanggaku sudah melakukan penelitian bahwa bayi yang diberi makanan
pendamping ASI (MPASI) sebelum usia 6 bulan justru mengalami
keterlambatan perkembangan berat badan dan tinggi badan dibandingkan
dengan bayi yang ASI ekslusif. Penelitian ini u/ bahan doktoralnya di
IPB, dan bahkan dimuat pula di Ayahbunda.

Kedua, jika memang ingin memberikan MPASI pun, kok ya malah pengen
ngasih Gerber siyyyy....Itu kan makanan awetaan ya, yang kita gak tahu
sudah berapa lama disimpan, penyimpananya kayak apa, komposisi gizinya
sekarang kayak apa. Pastilah ada perubahan, walaupun di kemasannya
tercantum komposisi gizinya sekian2.
Kenapa gak kita, sebagai ortunya, memberikan yang terbaik u/ anak
kita, yaitu makanan alami. Gak papa lah repot dikit bikin tepung
beras, namanya juga kita kan ingin yang terbaik u/ anak kita. Temen2
di milis ini banyak kok yang punya resep2 aneka olahan makanan u/
bayi. Tinggal dicoba2 aja...

Ketiga, cobalah kita mulai merubah mind set bahwa anak yang sehat
adalah anak yang gemuk. Kalo boleh ngutip dari mbak Luluk, di AS sana
justru obesitas adalah musuh utama anak2. Ini bisa disebabkan oleh
pola makan yang tidak benar, yang sudah dibiasakan dari kecil. Ayo
kita mulai pemberian makanan, yang sesuai dengan piramida makanan,
sedari anak kita kecil. Alah bisa karena biasa, dijamin si anak akan
terbiasa makanan sehat kalo dilatih dari kecil. Kita aja orang dewasa
jangan sering2 makan yang berpengawet, apalagi si kecil yang notabene
belum teracuni pencernaannya.

Mohon maaf jika kurang membantu dan terlalu panjang pembahasannya.
Saya cuma prihatin aja kalau program ASI ekslusif hingga usia 6 bulan
jadi kurang berhasil karena kita sebagai orangtua kurang cermat dan
membuka hati dan pikiran dengan perkembangan ilmu yang terbaru.

cheers,
=listi=

Dear Mbak Diana,

Di akhir e-mail-ku kan aku tulis kita sebagai ortu harus lapang dada
membuka hati dan pikiran dengan perkembangan ilmu yang terbaru. Nah,
ini sebetulnya juga berlaku u/ dokter. Bukan berarti kita merasa sok
lebih pinter dari dokter, ya, cuma dokter pun manusia yang mungkin
saja belum update dengan info terbaru.

Aku ambil contoh aja antibiotik. Masih banyak dokter di indo yang
meresepkan AB u/ any kind of problems. Padahal di singapura saja baru2
ini ada superbugs, yang udah gak mempan dengan AB ter-mutakhir pun.
Kalu AB aja gak mempan, kita mo pake senjata apalagi u/ menggempur
bakteri bedhes yang jahat :)

Mengenai kebingungan membaca grafik, kalau boleh tahu mbak Diana refer
ke grafik yang mana ya? Kalau boleh saran, ada grafik dari CDC yang
lebih representatif dalam menganalisa pertambahan BB dan TB anak. Aku
kirim japri ya...

Waduh, ini dokter kok malah ngasih pisang ke bayi usia 2 bulan
yaaa????? Dalam penelitian tetanggaku itu, sampling populasinya adalah
ibu2 di kampung, yang memang sudah mulai memberikan MPASI sejak usia 2
bulan. Dan tahu gak, ada 1 bayi yang meninggal karena memang saluran
pencernaannya belum siap. Lha wong minum susu aja masih suka gumoh,
apalagi dijejali makanan padat. Gerakan si usus kan masih belum
sempurna mencerna, geto lhooo....

Ini aku re-post lagi tulisan dari mbak Luluk yang merangkum pemberian
MPASI. U/ yang Ayahbunda, itu edisi Januari (ada di akhir postingan
mbak Luluk, sebagai narasumber).

Mohon maaf jika kurang membantu.
=listi=

======================

--------------------
Resiko pemberian MPASI terlalu dini
(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I,  26 March  2005)

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI
di usia < 6 bl.  Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO &
IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan
apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan
seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan
MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

Alasan menunda pemberian MPASI

Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?!
Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl
aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak
ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.

Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian
juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah
berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih
dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia
4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan
banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.

Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!

1.      Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan
besar dari berbagai penyakit.

Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI
dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman.
Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari
peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum
ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan
panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi
penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.

2.      Saat bayi berumur 6 bl  keatas, sistem pencernaannya sudah relatif
sempurna dan siap menerima MPASI.

Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim
amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.

3.      Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan
Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan
dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan
terjadi alergi.

4.      Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di
kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.

Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat
pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa
MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl

Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke
anaknya sebelum berumur 6 bl ?  Banyak sekali alasan kenapa ortu
memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg  beranggapan kalo anaknya
kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada
relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum
sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah &
memecah makanan.  Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak
kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.

Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu
bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl.
Malah sekrg jadi orang.

Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada
dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi
yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.

Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko

Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan
penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi
masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain.
Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan.  Ada
anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru
bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau
di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami
gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya.
Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang
merasa "anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan".
Sehingga hal tsb menjadi "excuse" atau alasan utk tidak mengikuti aturan
yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula
penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan
hasil riset yg ada masih terbatas dan "kurang" bagi beberapa kalangan.
Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak <
6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi
juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).

Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik
pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak
sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.

Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun >
6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak,
bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik
utk sang anak.

Sumber :

•       Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original
source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood
eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct;
86:541-546.[Medline abstract][Download citation]

•       World Health Organization (WHO). Infant Feeding Guidelines. 2003.
Information for Health Professionals on Infant Feeding.
www.who.int/health_topics/breastfeeding/en/

•       World Health Organization (WHO). 2003. Global Strategy for Infant and
Young Child Feeding. www.who.int

•       World Health Organization (WHO). Complementary feeding. Report of the
global consultation. Summary of guiding principles. Geneva, 10-13 December
2001. www.who.int

•       Artikel : Why Delay Solids?
http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html

•       The introduction of solids in relation to asthma and eczema.
  A Zutavern, E von Mutius, J Harris, P Mills, S Moffatt, C White and P
Cullinan. http://adc.bmjjournals.com/cgi/content/abstract/89/4/303

•       AAP. 1990. Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year
longitudinal study. DM Fergusson, LJ Horwood and FT Shannon.
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/86/4/541

•       NCBI. Protective nutrients and bacterial colonization in the immature
human gut. Dai D, Walker WA.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10645469&dopt=Abstract

•       Relation between early introduction of solid food to infants and their
weight and illnesses during the first two years of life. Forsyth JS,
Ogston SA, Clark A, Florey CD, Howie PW. Dept of Child Health, Ninewells
Hospital and Medical School, Dundee.

•       Artikel : Stop MPASI terlalu dini. Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari
2005

======================================================



On 5/19/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Dear Moms & Dads,
> 
> tanya lagi yaa,
> bayi pada usia berapakah yg tepat untuk diberikan makanan pendamping selain 
> ASI
> / susu formula ??
> dari DSA anak saya, menyarankan usia 4 bulan, tapi saya tanya ke sebagian
> teman2x di kantor ada yg bilang usia 6 bulan, 31/2 bulan ,4 bulan,
> malah ada yg anaknya baru usia 1 minggu sudah diberikan pisang+nasi lembek
> karena menangis terus ( sudah diberikan ASI tapi masih menangis terus )
> diberi susu formula gak mau.

Kirim email ke