Mbak Monic & All, Kalau anak kena Radang tengorokan bagusnya di kasih antibiotic nggak yach? Soalnya Dimasku terkena Radang, karena dia suka makan kerupuk (gorengan) trus Dokter kasih Amoxan. Aku udah ragu2 mau kasih, tapi Ayahnya Dimas ngotot untuk kali ini Dimas harus dikasih Antibiotik. Trus katanya kalo antibioticnya nggak di habiskan malah justru berbahaya buat Dimas Please sharingnya yach.....
Bundanya Dimas -----Original Message----- From: Creative [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 8 June 2005 6:41 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Tanya-Antibiotik Dear Mama Cita, Ini aku dapatkan dari Advis Medis Prof. Dr. Iwan D. Aku pernah dimarahi dan disuruh ganti Dr, gara2 resep anakku ada antibiotiknya terus bahkan ada pada satu resep ada 2 macam antibiotik. Semoga membantu... Regs, Monica Popular Articles Category: Advis Medis Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek? (updated) Wed Sep 11, 2002 Artikel pendek ini menjelaskan bagaimana Anda bisa mengatasi panas-batuk-pilek anak Anda berkepanjangan, dengan menghilangkan kepercayaan terhadap antibiotika yang lebih banyak menimbulkan masalah daripada manfaat dalam mengobati FLU. Mengapa anak terus panas-batuk-pilek? Oleh: Prof. Iwan Darmansjah Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular. Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?" Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, sehingga ia bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat tenggorokan menggelitik. Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya. Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol (membandingkan dengan plasebo, alias obat bohong) berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut. Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit lagi >>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit. Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik. Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati secara benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan. Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru. Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - merupakan obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau etilefrin yang lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik dari efedrin, walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan. Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat karena flu! Pencetus baru telah saya temukan diantara beberapa pasien anak. Ternyata orang tua jaman ini sering entertain anaknya di Mal. Kasus pertama, anaknya terus sakit, pun bila sebelumnya sangat sehat. Berikut ini sms-nya berbunyi setelah saya tanyakan "apa yang terjadi sebelumnya?" "Nga ada tanda lain. Tadi siang jam 2 BAB-nya baik, BAK banyak & kuning tua. Dari jam 11 jalan2 di mal (Pl. Senayan) sampai jam 4 sore, dia ngekuh pusing & cape". Saya menjawab bahwa Mal bukan tempat rekreasi yang sehat; pantesan pulang demam tinggi sampai 2 hari. Dengan hanya parasetamol akhirnya panas hilang dan terus sembuh. Pasien lain cerita hal yang sama, anaknya bermain dengan ayahnya (ibu di rumah karena banyak kerjaan), namun dari jam 10-an sampai jam 9 malam. Berapa banyak orang tua di kota Jakarta ini berbuat demikian untuk 'mengangin2'-kan anaknya? Sebagian besar akan berakhir dengan panas, batuk, pilek, berak2, dan muntah secara akut. Jelas Mal bukan tempat rekreasi yang sehat, karena penuh dengan virus dan kuman. (updated: 10 Feb 2005) INTISARI Sept 2002, hal 80-81 At 17:16 07/06/2005 +0700, you wrote: >Dear Moms & Dads, > > > >Mo nanya lagi neh...ada yang bisa ngasih masukan gak mengenai antibiotic, >anak saya setiap kali terserang flu, demam, oleh paramedic langganan saya >selalu diberi antibiotic sebagai tambahan dari obat flu, demamnya apabila >sakitnya udah melebihi dari tiga hari. Dan pemberian antibiotic minimal 3 >hari, apa itu aman yach? hanya ada rasa khawatir aja sich..namanya juga >kita sebagai Ibu, karena terus terang anak saya sering sakit, memang sich >obatnya manjur, tapi apa ada efek sampingannya????? Please share > > > > > >Regards, > >Mama Cita > > > > > >****************** >IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and >privileged. If received in error, please contact Thiess and delete all >copies. You may not rely on advice and documents received by email unless >confirmed by a signed Thiess letter. Before opening or using attachments, >check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to >resupplying any affected attachments. >****************** > > >______________________________________________________________________ >This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. >For more information please visit http://www.messagelabs.com/email >______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email ______________________________________________________________________ ****************** IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and privileged. If received in error, please contact Thiess and delete all copies. You may not rely on advice and documents received by email unless confirmed by a signed Thiess letter. Before opening or using attachments, check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to resupplying any affected attachments. ****************** ______________________________________________________________________ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email ______________________________________________________________________ AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]