Japri ke aku juga donk, boleh kan buat nambah pengetahuan.

-----Original Message-----
From: Alfin Agung [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 08, 2005 9:18 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Tanya-Antibiotik

Dear mbak,
 kalau ngomongin antibiotika, kayaknya bakalan panjang lebar
deeeehhhh....
 Pertama, antibiotika BUKAN untuk obat penyembuh segalanya. AB HANYA 
berfungsi untuk mematikan dan melemahkan bakteri/jamur, bukan untuk
virus.
 Radang tenggorokan itu istilahnya diagnosis keranjang sampah. Hampir
semua 
penyakit sekitar saluran pernapasan disebutnya sebagai radang
tenggorokan. 
Padahal kebanyakan kasus batuk pilek (common colds) pada anak karena
virus. 
Logikanya ya gak bakal mati karena antibiotika dong ya.
 Jika memang antibiotika digunakan untuk melawan bakteri (misalnya
penyakit 
TBC), memang waktu penggunaan dan dosisnya harus sesuai dengan resep.
Namun 
jika AB digunakan u/ melawan virus, ya gak bakal nyambung. Kalau memang
dia 
sembuh, tentunya karena memang waktunya dah sembuh. Biasanya common
colds 
berlangsung antara 5 hari - 2 minggu.
Justru jika terlalu sering pakai AB, anak akan cenderung sakit2an. Sakit

adalah bagian dari pembelajaran tubuh, tentunya tetap saja kita sebagai
ortu 
harus berbekal pengetahuan yang benar, ya...
 Jika mbak mau, saya ada beberapa artikel/bacaan mengenai pentingnya 
penggunaan AB secara baik dan benar. Tapi aku kirim via japri aja kali 
ya,soale milis ini gak bisa terima attachment.
 Mohon maaf jika kurang membantu.
=listi=

 On 6/8/05, Devi Wijayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> Mbak Monic & All,
> Kalau anak kena Radang tengorokan bagusnya di kasih antibiotic nggak
yach?
> Soalnya Dimasku terkena Radang, karena dia suka makan kerupuk
(gorengan)
> trus Dokter kasih Amoxan. Aku udah ragu2 mau kasih, tapi Ayahnya Dimas
> ngotot untuk kali ini Dimas harus dikasih Antibiotik.
> Trus katanya kalo antibioticnya nggak di habiskan malah justru
berbahaya
> buat Dimas
> Please sharingnya yach.....
> 
> Bundanya Dimas
> 
> -----Original Message-----
> From: Creative [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, 8 June 2005 6:41 AM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] Tanya-Antibiotik
> 
> Dear Mama Cita,
> 
> Ini aku dapatkan dari Advis Medis Prof. Dr. Iwan D.
> Aku pernah dimarahi dan disuruh ganti Dr, gara2 resep anakku ada
> antibiotiknya terus bahkan ada pada satu resep ada 2 macam antibiotik.
> Semoga membantu...
> 
> Regs,
> Monica
> 
> Popular Articles
> Category: Advis Medis
> 
> Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek? (updated)
> 
> Wed Sep 11, 2002
> 
> Artikel pendek ini menjelaskan bagaimana Anda bisa mengatasi
> panas-batuk-pilek anak Anda berkepanjangan, dengan menghilangkan
> kepercayaan terhadap antibiotika yang lebih banyak menimbulkan masalah
> daripada manfaat dalam mengobati FLU.
> 
> Mengapa anak terus panas-batuk-pilek?
> 
> Oleh: Prof. Iwan Darmansjah
> 
> Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas 
> tinggi
> sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti
flu
> (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan 
> infeksi
> kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba
saja,
> bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka
> biasanya ia tidak akan gampang tertular.
> 
> Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2
- 3
> minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek.
> Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus 
> terjadi,
> sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?"
> 
> Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat
> bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan
ada
> perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa
> menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, sehingga
ia
> bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu
meniup
> debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah
dan
> tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak
> langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan
tidak
> sehat yang membuat tenggorokan menggelitik.
> 
> Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12
bulan
> sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa
> kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama 
> bertahun-tahun.
> Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam
> penanganannya.
> Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik.
Padahal
> 95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh
virus, 
> dan
> antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian 
> antibiotik
> kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau
dikatakan
> akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang
bakal
> sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini
telah
> dibuktikan dengan studi terkontrol (membandingkan dengan plasebo,
alias
> obat bohong) berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950
-
> 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi
> kebenarannya.
> 
> Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang
> berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang
> tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya 
> menurun.
> Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi.
> Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar
hanya
> karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.
> 
> Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit
> lagi >>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang
tahun,
> selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang
akhirnya
> membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.
> 
> Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara
obat
> batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak

> akan
> gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi 
> lebih
> baik.
> 
> Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati
secara
> benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi

> yang
> dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap
penderita.
> Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah dan
> berkepanjangan.
> 
> Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu
dilakukan
> untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah
> menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara
> terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan
menggantinya
> dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru.
> Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - 
> merupakan
> obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau etilefrin
yang
> lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik dari efedrin,
> walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak terbukti
efektif
> perlu dihentikan.
> 
> Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang
> dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat
> mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat
karena 
> flu!
> 
> Pencetus baru telah saya temukan diantara beberapa pasien anak.
Ternyata
> orang tua jaman ini sering entertain anaknya di Mal. Kasus pertama, 
> anaknya
> terus sakit, pun bila sebelumnya sangat sehat. Berikut ini sms-nya 
> berbunyi
> setelah saya tanyakan "apa yang terjadi sebelumnya?" "Nga ada tanda
lain.
> Tadi siang jam 2 BAB-nya baik, BAK banyak & kuning tua. Dari jam 11
jalan2
> di mal (Pl. Senayan) sampai jam 4 sore, dia ngekuh pusing & cape".
Saya
> menjawab bahwa Mal bukan tempat rekreasi yang sehat; pantesan pulang
demam
> tinggi sampai 2 hari. Dengan hanya parasetamol akhirnya panas hilang
dan
> terus sembuh. Pasien lain cerita hal yang sama, anaknya bermain dengan
> ayahnya (ibu di rumah karena banyak kerjaan), namun dari jam 10-an
sampai
> jam 9 malam. Berapa banyak orang tua di kota Jakarta ini berbuat
demikian
> untuk 'mengangin2'-kan anaknya? Sebagian besar akan berakhir dengan
panas,
> batuk, pilek, berak2, dan muntah secara akut. Jelas Mal bukan tempat
> rekreasi yang sehat, karena penuh dengan virus dan kuman.
> 
> (updated: 10 Feb 2005)
> 
> INTISARI Sept 2002, hal 80-81
> 
> 
> 
> 
> At 17:16 07/06/2005 +0700, you wrote:
> >Dear Moms & Dads,
> >
> >
> >
> >Mo nanya lagi neh...ada yang bisa ngasih masukan gak mengenai
antibiotic,
> >anak saya setiap kali terserang flu, demam, oleh paramedic langganan
saya
> >selalu diberi antibiotic sebagai tambahan dari obat flu, demamnya
apabila
> >sakitnya udah melebihi dari tiga hari. Dan pemberian antibiotic
minimal 3
> >hari, apa itu aman yach? hanya ada rasa khawatir aja sich..namanya
juga
> >kita sebagai Ibu, karena terus terang anak saya sering sakit, memang
sich
> >obatnya manjur, tapi apa ada efek sampingannya????? Please share
> >
> >
> >
> >
> >
> >Regards,
> >
> >Mama Cita
> >
> >
> >
> >
> >
> >******************
> >IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and
> >privileged. If received in error, please contact Thiess and delete
all
> >copies. You may not rely on advice and documents received by email
unless
> >confirmed by a signed Thiess letter. Before opening or using
attachments,
> >check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to
> >resupplying any affected attachments.
> >******************
> >
> >
>
>______________________________________________________________________
> >This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
> >For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
>
>______________________________________________________________________
> 
> 
> ______________________________________________________________________
> This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
> For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
> ______________________________________________________________________
> 
> ******************
> IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and 
> privileged. If received in error, please contact Thiess and delete all

> copies. You may not rely on advice and documents received by email
unless 
> confirmed by a signed Thiess letter. Before opening or using
attachments, 
> check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to 
> resupplying any affected attachments.
> ******************
> 
> ______________________________________________________________________
> This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
> For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
> ______________________________________________________________________
> 
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN 
> SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
>

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke