PLUS MINUS PENGGUNAAN POPOK SEKALI PAKAI

Praktis, jelas. Tapi benarkah kaki anak jadi berbentuk X? Bahkan,
kelak setelah besar anak jadi impoten?

Memang banyak informasi simpang siur soal pemakaian popok sekali pakai
(pospak) yang bikin orang tua khawatir. Untuk itu, dr. Soenanto
Roewijoko, Sp.A.(k), dari Fakultas Kedokteran UI mencoba
meluruskannya.



Saeful Imam. Foto: Iman Dharma S./nakita



Menyebabkan Impoten


Penggunaan pospak yang terlalu lama memang bisa menyebabkan suhu
panas di sekitar alat kelamin. Demikian juga pemakaian celana yang
ketat. Akibatnya, produksi sperma tidak optimal dan sel sperma pun
tidak bisa hidup dalam suasana seperti itu. Namun, hal tersebut hanya
terjadi jika usianya sudah melewati masa pubertas, bukan sebelumnya,
apalagi bayi. Jadi, pemakaian pospak dalam jangka waktu lama tidak
akan menyebabkan gangguan reproduksi kini ataupun kelak.


Selain itu, harus dibedakan antara impotensi dan gangguan reproduksi
sperma. Fungsi reproduksi menyangkut ketersediaan sperma dalam
testis. Bisa saja fungsi seksualnya normal, tapi karena tidak
terdapat sperma, maka ia tidak bisa membuahi sel telur. Sementara
impotensi dikaitkan dengan gangguan fungsi ereksi atau alat vital
tidak bisa menegang. Akibatnya, memang tidak terjadi pembuahan.




Kebiasaan Mengompol Berlanjut


Sebenarnya tidak ada hubungan antara pospak dan kebiasaan si kecil
mengompol. Anggapan ini ada karena anak yang memakai pospak umumnya
merasa aman jika buang air. Dia merasa ada wadah yang menampung,
sehingga ia tidak terbiasa untuk ke kamar kecil.


Itulah mengapa, orang tua hendaknya tak lupa mengajari si kecil BAB
dan BAK di toilet, sehingga ia pun bisa belajar mengatur waktu buang
air. Tak perlu khawatir jika si kecil ternyata lebih lama mengompol
dibandingkan yang lain. Ingat, kemampuan satu individu berbeda dengan
individu lainnya. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang membuat
penderitanya kerap mengompol, salah satunya diabetes pada anak.



Berdaya Serap Tinggi Yang Terbaik


Popok berdaya serap tinggi dapat menghindarkan bayi dari kelembapan
yang cukup tinggi sehingga mengurangi kemungkinan iritasi. Namun,
bukan itu satu-satunya kriteria popok bagus, karena yang tak kalah
penting adalah bahannya tidak beracun dan tidak membuat kulit gampang
luka. Cari yang mengandung material penyerap cairan lebih banyak,
sehingga kulit jadi kering dan bisa mempertahankan pH kulit mendekati
normal. Di pasaran juga telah beredar pospak dengan permukaan bagian
dalamnya dilapisi formula yang mengandung petrolatum (vaselin) yang
akan melekat pada kulit sehingga mengurangi kelembapan serta gesekan
pada kulit.



Mengganggu Pertumbuhan Tulang Pinggul


Itu tak benar. Justru saat ini banyak orang berpendapat pospak sangat
baik untuk perkembangan tulang pinggul. Dengan pospak, bayi bisa
lebih leluasa bergerak. Apalagi desainnya bisa dipilih yang elastis.
Kegiatan berjalan dan pertumbuhan tulang pinggul dengan demikian
tidak terganggu.



Sama Saja, Kok, Dengan Popok Kain


Popok kain memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik bagi kulit
bayi. Namun, saat ini banyak pospak yang dibuat dari bahan sedemikian
rupa, sehingga sirkulasi udara tetap berlangsung sekaligus mengurangi
kelembapan. Selain itu, daya serap pospak yang berkualitas juga
sangat baik, sehingga kulit bayi tetap sehat dan tidak lembap. Meski
demikian, tidak berarti kita boleh bermalas-malasan mengganti
popoknya. Bagaimanapun popok tersebut memiliki kapasitas maksimum
yang tidak boleh dilampaui. Setidaknya, usahakan untuk mengganti
popok setiap 6 jam sekali, meski belum terlalu penuh. Sebaliknya,
meski baru saja diganti, kalau sudah tampak penuh harus segera
dibuang.


Penting diketahui, bayi yang baru lahir bisa buang air rata-rata
setiap 30 menit sekali. Kalau Anda menggunakan popok kain dan tidak
menggantinya secara cepat, air seni malah akan membuat kulitnya basah
dan tak bisa bernapas.




Benarkah Pospak Akibatkan Ruam Popok?


Ruam popok merupakan iritasi yang disebabkan dekomposisi dari air
seni. Pemakaian pospak di atas 12 jam bisa menyebabkan ruam popok.
Selain urin, tinja pun bisa menyebabkan iritasi. Itulah yang
menyebabkan adanya dugaan pospak sering membuat bayi terkena ruam
popok, karena popok sekali  pakai menampung air seni berjam-jam,
sedangkan bila menggunakan popok kain, adanya kotoran bisa langsung
diketahui, sehingga dapat langsung diganti.


Namun kini, daya serap pospak yang beredar di pasaran sudah semakin
bagus, sehingga ruam popok bisa diminimalisir. Hasil penelitian atas
studi perbandingan antara pengguna pospak dan popok kain juga
membuktikan, kulit bayi yang mengenakan pospak jauh lebih sehat
dibandingkan yang mengenakan popok kain.


Riset yang diadakan di 16 negara serta telah dipublikasikan di
Pediatric Dermatology, Journal of American Academy serta Journal of
Pediatric Health Care itu semuanya menunjukkan pospak berdaya serap
tinggi mampu menjaga kulit tetap kering, sehingga si kecil terhindar
dari ruam popok. Walaupun begitu, jangan tunggu terlalu lama untuk
mengganti pospak yang sudah kotor.


Ada juga bayi yang kulitnya sangat sensitif terhadap bahan pospak
tertentu sehingga kerap teriritasi. Jika hal ini terjadi, hentikan
pemakaian pospak, atau cari pospak lain yang lebih cocok. Umumnya,
setiap merek mempunyai bahan yang sedikit berbeda dengan merek lain.


Kalau sudah cocok dengan satu merek, sebaiknya jangan mengganti
dengan yang lain, kecuali kalau memang susah dicari di pasaran. Namun
bila memang tidak cocok dengan banyak merek, pakailah popok dari
bahan kain.




Mengganggu Pertumbuhan Kaki


Memang ada yang menduga pospak bisa membuat jarak kedua kaki semakin
lebar dan mengganggu pertumbuhannya. Setelah itu, diperkirakan cara
berjalan anak juga terganggu. Istilah awamnya ngegang. Mungkin
anggapan tersebut timbul akibat melihat tepi pospak yang sangat kaku.
Apalagi jika dipakai secara terus-menerus.


Hanya saja, kekhawatiran mengenai hal ini belum pernah dibuktikan
secara ilmiah. Selain itu, kalaupun terdapat kasus yang demikian,
maka tak perlu khawatir karena biasanya akan segera pulih dalam waktu
yang cukup cepat. Selain itu, cara jalan bayi dengan orang dewasa,
kan, memang berbeda. Seorang bayi masih dalam tahap pertumbuhan
tulang sehingga tak jarang cara berjalannya masih kurang sempurna.
Baru saat menginjak umur 2 tahun, ia bisa berjalan dengan sempurna.




Ruam Popok Bisa Sembuh Dengan Memakai Pospak?


Pospak bukan menyembuhkan ruam popok, tapi menjadi bagian penting dari
perawatan ruam popok. Pospak yang berdaya serap tinggi mampu
mengurangi kebasahan, sehingga kulit tetap dalam keadaan kering.
Pengobatan ruam popok adalah dengan menggunakan salep (zinc oxide dan
petroleum). Hati-hatilah bila membersihkan kulit si kecil. Seka
kulitnya dengan lembut karena jika terlalu kasar justru bisa
memperlambat proses penyembuhan.



Berbedakah Pospak Anak Laki-Laki Dan Perempuan?


Sama saja, kok. Fungsi popok adalah untuk menampung urin dan tinja
anak. Tidak ada perbedaan antara kotoran bayi laki-laki dan
perempuan. Tapi penting diperhatikan, pilih popok yang sesuai dengan
berat badan serta usia anak saat itu. Untuk masa awal bayi, popok
sekali pakai ini dirancang memiliki daya serap yang tinggi sehingga
selangkangan selalu kering. Sementara untuk yang sudah berusia 2
tahun dirancang agar anak merasa tidak nyaman setelah buang air atau
kotoran. Ini dimaksudkan agar anak membiasakan diri untuk segera
buang air di tempatnya.






(Embedded image moved to file: pic17410.pcx)


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke