Just...Refreshment.........


Cerita dibawah cukup menarik dan benar-benar memberikan kita sebuah
gambaran tentang PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Manakah yang akan Anda pilih?



Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api.
Jalur

yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara
jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur
yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya
bermain di jalur KA yang masih aktif.

Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi.
Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA
tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang
sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang
sedang

bermain??? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang
sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan
kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya?




Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita
ambil???





.
..
....
.........
..............
....................




Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan
hanya

mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama.

Saya-pun mempunyai pilihan demikian karena dengan menyelamatkan sebagian
besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan
yang

rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional.



Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA
yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih
untuk
bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru
karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di
masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi,
pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak
peduli
betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama
teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan
bahkan
mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.

Seorang teman yang men-forward cerita ini berpendapat bahwa dia tidak
akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain
di
jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif.
Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta
mendekat.

Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak
yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak
pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut.

Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena
jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur
yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di
dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan

sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi
ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus
dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan
yang
cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar.

"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer.........dan
sesuatu yang populer tidak selalu benar".

Kirim email ke