halo prennnn...ini oot tp ada hubungannya ama balita...lo...so  klo ngga 
suka delete ajah...
=======================================================


Aku Punya Papa yang Tak Pernah Korupsi

Puluhan tahun bekerja di Pertamina dengan jabatan yang
sangat "basah" sebenarnya membuka peluang yang sangat besar bagi
ayah saya untuk lebih mensejahterakan anak istrinya dengan uang
korupsi. Saya pikir-pikir, kalau ayah saya mau korupsi, paling tidak
bisa mengirim saya dan adik saya sekolah ke luar negeri, bisa beli
rumah yang lebih megah di kawasan yang lebih elit, bisa membelikan
kami anak-anaknya masing-masing sebuah mobil keluaran terbaru, bisa
mengajak kami sekeluarga berlibur keliling dunia, bisa membelikan
ibu saya perhiasan berlian dan baju-baju yang mahal seperti yang
dilakukan oleh teman2nya yang lain.

Tapi ayah saya memilih untuk hanya memberikan uang gajinya berikut
bonus-bonus perusahaan untuk kehidupan keluarganya. Ayah saya
memilih untuk hidup jujur dan menghindari korupsi. Kalau saya
tanya, "Kenapa sih Papa gak mau korupsi? Kalau Papa korupsi tentunya
aku bisa punya mobil sendiri seperti Jeanne temanku itu ...." Ayah
saya cuma berujar pendek, "Buat apa kaya tapi tiap malam tidur tidak
bisa nyenyak ..."

Ibu saya pun Alhamdulillah tidak pernah merongrong suaminya untuk
memberikan lebih dari apa yang sudah menjadi hak suaminya. Ibu saya
mengajarkan kepada kami semua bahwa sudah seharusnya kami semua
bangga punya Papa yang tetap jujur dan memiliki integritas yang
tinggi, tidak goyah dengan iming-iming materi untuk meloloskan satu-
dua proyek yang nilainya jutaan dollar. Dan sudah sewajarnya
keluarganya mendukung untuk tidak "memaksa" Papa mencari
kelebihan materi melalui usaha-usaha yang merugikan orang lain.

Ayah saya yang sudah lebih 35 tahun bekerja di Pertamina, di hari
tuanya ini hanya memiliki sebuah rumah yang sudah bocor di sana-sini
menanti bertahun-tahun untuk diperbaiki, sebuah mobil bekas yang
dirawat Papa dengan penuh hati-hati sebab katanya Papa tidak punya
uang lebih kalau harus mengganti mobil yang lebih baru dan seorang
istri yang tak pernah iri bila dalam arisan teman-temannya
memamerkan berlian semilyar rupiah atau tas kulit merek terkenal
berharga jutaan rupiah sementara dirinya cuma pakai tas beli di
Mangga Dua dan perhiasan emas yang dibelinya di toko emas di pasar
dekat rumah.

Tapi saya tahu ayah saya selalu menatap rekan kerjanya dengan kepala
tegak, bicara dengan team Pemeriksa Keuangan dengan suara mantap,
menyergah atasannya dengan tegas, karena memang ia tak pernah
sepeser pun "mencuri" uang rakyat dengan praktek korupsi.

Saya sangat bangga dengan ayah saya yang sebentar lagi akan memasuki
masa pensiun dengan nama bersih tanpa cela, disegani dan dihargai
oleh semua rekan kerjanya karena tidak pernah sekalipun terlibat
korupsi.

Dulu, sewaktu kecil setiap teman-teman saya memamerkan pakaian mahal
terbaru, mainan mahal terbaru atau perhiasan mahal terbaru dan
setengah mengejek berkata, "Kamu punya apa, Fer?"

Saya bisa menjawab pasti, "Aku punya Papa yang tak pernah korupsi."

Sumber: Aku Punya Papa yang Tak Pernah Korupsi oleh Ferona Yulia yang 
dimuat di milis wanita-muslimah@yahoogroups.com

Catatan: Posting ini pernah dimuat dimilis resonansi pada tanggal  17 
Januari 2003


Kirim email ke