http://pikas.bkkbn.go.id/article_detail.php?aid=2

Hal penting yang perlu diketahui adalah suplementasi vitamin dan mineral tidak 
bisa untuk mengganti makanan pokok. Sepertinya pemberian kapsul Vitamin A dosis 
tinggi tersebut hanya memecahkan persoalan secara sementara saja sehingga usaha 
pencegahan harus menyertakan usaha untuk mengubah pola makan. 

Menurut Riza, suplementasi vitamin A (kapsul biru untuk bayi berusia enam 
sampai 11 bulan dan kapsul merah untuk Balita berusia 12-59 bulan) dapat 
memenuhi kebutuhan vitamin A untuk masa empat bulan saja sehingga kebutuhan 
untuk dua bulan ke depannya harus dipenuhi lewat pola makan yang sehat.

Vitamin A terdapat dalam bentuk preformed vitamine A (retinol) pada makanan 
hewani dan provitamin A (karoten) pada makanan nabati (sayuran hijau dan buah 
berwarna kuning).

Angka kecukupan vitamin untuk balita adalah 350 re (retinol equivalent) per 
hari. Kebutuhan 350 re itu setara dengan mengomsumsi tiga butir telur ayam atau 
250 gram sayur bayam per hari.

Sumber Vitamin A ditemukan dalam sayuran yang relatif murah dan banyak ditemui 
di pasar yang berdaun hijau seperti kangkung, bayam dan daun singkong dan 
buah-buahan berwarna oranye tua seperti mangga, pepaya dan wortel. Vitamin A 
juga banyak ditemukan dalam susu, daging, hati dan telur.

Selain itu sejumlah produsen makanan seperti mi instan dan susu bubuk telah 
memfortifikasi produk mereka dengan vitamin A sehingga dapat menjadi sumber 
makanan kaya vitamin A yang baik, katanya.

"Di banding dengan negara ASEAN lainnya, fortifikasi vitamin A masih dilakuka 
secara sukarela oleh para produsen makanan, pemerintah belum mengatur hal 
tersebut secara resmi," katanya. (miol)

Kirim email ke